HADIAH UNTUK BABY AGAS

14.8K 1.4K 22
                                    

Anastasia tertawa pelan sambil menggandeng Ririn untuk mengikutinya keluar dari toko perlengkapan bayi.

Sementara Agastya terlihat sibuk membantu Mang Jajang yang kerepotan membawa belanjaan Anastasia. Bahkan hari ini, Agas harus memanggil beberapa staf kantornya yang bernama Gibran untuk membantu Mang Jajang dan Mbak Ami juga. Lalu Greta dan Faisal untuk mencarikan tempat tidur bayi yang seharusnya sudah sampai di rumah mereka siang ini.

"Sayang. Udah jam satu, ayo pulang," ajak Agas menahan Anastasia yang hampir memasuki toko lainnya.

"Yah, Mas bentar lagi. Masih ada yang belum dibeli," jawab Anastasia memelas.

"Nanti pesen online aja atau minta tolong Greta beli. Kamu udah berjam-jam jalan keliling-keliling kaya gini. Nanti kecapean. Kasian Ririn juga tuh liat.Waktunya tidur siang," ucap Agas menggendong Ririn dengan tangan kanannya dan merangkul Anastasia dengan tangan kirinya agar tak memaksa masuk ke toko lagi.

Agas segera menggiring mereka untuk ke mobilnya. Anastasia kembali duduk di depan, sementara Ririn dan mbak Ami di belakang lalu Agas memastikan langsung kalau kali ini Ririn benar-benar menggunakan seat belt-nya.

"Sejak kapan kamu jadi gila belanja gini, Nas?" tanya Agas memerhatikan Mang Jajang bersama Gibran memasukkan belanjaan Anastasia ke mobil yang dibawa Mang Jajang.

"Itu semua barang-barang Ririn sama baby ini. Ternyata barang-barang anak kecil tuh lucu-lucu banget tau," jawab Anastasia sambil memasang seat belt-nya dengan perasaan senang.

"Liat tuh, Ririn lucu kan pake bandana bunga-bunga gitu?" tanya Anastasia membuat Agas menoleh ke belakang dan melirik Ririn yang kelihatan sudah mengantuk dan melepaskan bandana dikepalanya begitu saja.

"Terus ini, sun glasses buat Ririn juga lucu banget. Aku juga beliin yang sama buat kamu, dibawa sama Mang Jajang deh tadi. Terus ada apa itu, kain-kain bedong modern lucu-lucu banget motifnya. Bahannya juga lembut banget," jelas Anastasia menceritakan panjang lebar.

Dan Agastya hanya mendengarkan sambil menahan tawanya. Selain banyak makan, Anastasia juga jadi banyak belanja, banyak bicara alias cerewet, banyak tersenyum, banyak percaya diri, semuanya terjadi begitu saja saat kehamilannya terus berlangsung.

"Aku ngerepotin banget ya? Karyawan kamu harusnya pada libur sekarang, jadi harus dateng ke sini," ucap Anastasia tiba-tiba senyumnya luntur.

Satu lagi yang tertinggal. Anastasia jadi lebih sensitif menurut Agas.

"Engga, ga ngerepotin kok. Aku kan sayang sama kamu," jawab Agas mengikuti gaya bicara yang selalu Anastasia ucapkan kepadanya sebelumnya.

Tiba-tiba Anastasia terdiam. Ia melirik ke belakang, ke arah Mbak Ami yang terlihat pura-pura tak mendengar ucapan Agas tadi dengan memainkan ponselnya sementara Ririn sudah tertidur.

Anastasia tertawa pelan sambil mencubit lengan Agas pelan.
"Aku salah apa lagi sih?" protes Agas mulai melajukan mobilnya keluar dari parkiran mall.

Kali ini Anastasia tak menyahuti Agas lagi. Jika saja tak ada Mbak Ami di mobil ini, mungkin Anastasia akan meledek Agas juga.

"Aduh, Ririn jadi kecapean ya nak," gumam Anastasia ketika Agas menggendong Ririn keluar dari mobil dalam keadaan terlelap.

"Gimana ga capek, kamu jalan-jalan sama Ririn muter-muter toko berjam-jam... Ibu sama anak sama-sama bawelnya, saya aja heran kenapa kamu belum keliatan capek," jawab Agas yang hanya disahuti tawa Anastasia.

"Hai... Wah, Ririn sampe ketiduran gini. Kalian semua belanja apa nih?" tanya Renata begitu Agas dan Anastasia memasuki rumah.

Namun belum sampai Anastasia menjawab pertanyaan mertuanya itu, Mang Jajang dan Gibran sudah masuk membawa semua barang-barang itu ke dalam.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang