AKU DI PIHAKMU

13.7K 1.3K 37
                                    

Anastasia meremas tas kecilnya yang ada di atas pahanya sambil menatap Larissa dengan kesal. Anehnya, perempuan itu terlihat sangat santai menuangkan minuman di atas gelasnya dan juga gelas Anastasia.

"Aku cuma mau kamu berhenti pura-pura Anastasia. Kamu ga cinta sama Agas," ucap Larissa membuka pembicaraan sejak mereka duduk berdua di salah satu restoran western di sebelah Mall tadi. Tepatnya di ruang VIP yang Larissa pesan.

"Saya ga pura-pura, Larissa. Kali ini, saya bener-bener cinta sama Agas. Dan dia juga tahu soal itu," jawab Anastasia berusaha tenang.

Larissa kembali tersenyum kemudian mengedikkan bahunya.

"Well, let's see," ucap Larissa dengan antusias.

Sementara Anastasia bersumpah kalau ia akan segera pergi setelah membuktikan pada Larissa kesungguhannya.

"Kalau saya menang, tolong ... Jangan pernah ganggu Agas lagi," ucap Anastasia berusaha tegas.
Larissa terdiam. Kemudian ia menganggukkan kepalanya pelan.

"Apa makanan kesukaan Agas?" tanya Larissa.

"Lemper, Rawon, Spaghetti bolognese dan pudding cokelat," jawab Anastasia dengan yakin.

Larissa kembali terdiam sejenak. Ia menenggak wine miliknya berusaha untuk tetap senang.

"Apa warna kesukaan Agas?" tanya Larissa.

"Navy."

"Salah. Dia suka warna cokelat dan krem," jawab Larissa yang membuat Anastasia tertegun. Ia memang sempat bimbang antara kedua warna itu.

"Apa ... Hobi Agastya?" tanya Larissa lagi.

Anastasia terdiam lagi. Ia meremas kembali tasnya pelan.

"Hiking," jawab Anastasia.

"Itu kegiatan yang sesekali Agas lakuin buat healing. Tapi hobi dia itu di bidang fotografi," ucap Larissa mengisi kembali gelas Anastasia. "Kamu kalah," lanjutnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Anastasia susah payah menelan salivanya. Entah kenapa, ucapan dan tatapan Larissa yang begitu mengintimidasi, membuatnya semakin takut akan kalah.

"Kamu yakin mau lanjut?" tanya Larissa.
Anastasia menganggukkan kepalanya sambil menatap Larissa dengan tajam.

"Apa musik kesukaan Agas?" tanya Larissa lagi.

"Agas ga suka denger musik."

Larissa tersenyum miring kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalau kamu cek handphone-nya, kamu akan nemuin banyak koleksi musik indie di sana," ucap Larissa menepis Anastasia yang terlihat sudah mulai tak fokus.

"Kamu beneran tahu banyak tentang Agas?" sindir Larissa kembali menuangkan wine ke gelasnya.

Sementara Anastasia hanya diam tak mau meminum satu gelas pun wine tersebut.

Pikirannya mengawang, seharusnya ia tahu kalau sejak awal, Larissa hanya ingin mempermainkan mentalnya.
Anastasia menghela napas panjang, kemudian menyenderkan tangannya di atas meja sambil menatap Larissa.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang