USAI DISINI

16.2K 1.4K 15
                                    

Ririn berlari menghampiri Anastasia dan Agas ketika seluruh murid TK Elainor dibubarkan. Dengan sigap, Agas kembali menggendong Ririn yang langsung memeluknya dengan senyum lebar.

"Kok baru pulang sih Papa sama Mama?" tanya Ririn menatap Anastasia dan Agas bergantian.

"Lama ya? Maaf ya,” jawab Agas mencium pipi Ririn sekilas.

"Tapi Ririn hebat lho! Kemaren kata Oma, Ririn ga nangis ya? Hebat!” puji Anastasia yang juga mencium pipi Ririn gemas.

"Tapi Ririn ga mau ah ditinggalin lagi!” protes Ririn cemberut.

"Siapa yang mau ninggalin Ririn? Ga ada kok..."

"Mama kemaren ga ngajak-ngajak Ririn,” jawab Ririn membuat Anastasia tertegun menatap gadis itu. Ternyata tak semudah itu Ririn melupakan kejadian kemarin. Ia khawatir, Ririn malah menjadi sangat paranoid jika ditinggalkan Anastasia sebentar saja.

"Pulang yuk! Mama udah bikinin pudding cokelat yang Ririn minta,” ajak Anastasia mengalihkan topik pembicaraan mereka dengan cepat.

"Beruang?" tanya Ririn yang segera dijawab oleh anggukkan kepala Anastasia.

"Lho, bukannya bentuknya monyet ya?" ledek Agas membuat Anastasia segera memutar matanya ke arah Agas dengan kesal. Sementara Ririn malah tertawa sambil menarik-narik Agas untuk segera masuk ke dalam mobil.

"Ga mau! Aduh, lo ga liat mereka lagi kumpul gitu?" protes Chika yang terus di dorong-dorong oleh Dimas untuk menghampiri Anastasia.

"Buruan, sebentar aja. Kamu mau saya aduin ke Bu Ayu?!" tukas Dimas mengancam kembali.

Chika mendengus sangat kesal. Entah seberapa kuat pengaruh Dimas pada agensi WO tempatnya bekerja hingga managernya sendiri yang menyuruhnya untuk mengikuti Dimas. Padahal ini semua diluar tugas-tugasnya sebagai staf.

Chika bersumpah jika Dimas macam-macam dengan Anastasia, ia sendiri yang akan menendang laki-laki itu tak peduli jika sampai kehilangan pekerjaan.

"Anas,” panggil Chika sebelum Anastasia masuk ke dalam mobil.

"Eh, Chi. Kok lo disini?" tanya Anastasia tersenyum antusias melihat Chika yang menghampirinya duluan. Ia tak menyangka akan bertemu Chika di TK ini.

Sementara itu Chika hanya tersenyum tipis, kemudian tersenyum juga kepada Agas yang sudah lebih dulu masuk mobil.

"Bisa ngobrol sebentar ga, Nas?" tanya Chika ragu.

"Sekarang? Tapi gue..." Anastasia melirik sebentar ke arah Agas kemudian membuka pintu mobil. "Mas, saya mau ngobrol bentar sama Chika boleh ga?" tanya Anastasia.

"Kenapa ga ajak main ke rumah aja, Nas?" tanya Agas.

Anastasia menoleh kepada Chika yang menggelengkan kepalanya kemudian ia terkekeh pelan.

"Pasti canggunglah, Mas. Sebentar doang kok di sini. Ya?"

"Oke,” jawab Agas singkat.

"Sebentar ya sayang,” ucap Anastasia kepada Ririn yang sibuk mencari botol minumnya.

"Iya, sayang,” sahut Agastya membuat Ririn sontak menoleh ke arah Agastya.

"Papa … Kan sayangnya ke Ririn,” protes Ririn membuat Anastasia tertawa lagi kemudian kembali menghampiri Chika yang masih menunggunya.

Chika mengajak Anastasia pergi ke taman TK Elainor yang masih terdapat beberapa staf TK yang terlihat sedang istirahat. Langkah Anastasia terhenti ketika di taman tersebut sudah ada Dimas yang sedang melemparkan tatapannya kepada Anastasia.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang