Jangan takut jatuh cinta
Karena kamu akan mengenal sisi lain dirimu
Destiny, 2022*********
Kevlar memeriksa sekali lagi berkas kepegawaian milik Denada dengan teliti. Matanya tertuju pada baris status pernikahan, tertulis cerai hidup.
Kevlar menarik nafas panjang dan menyandarkan dirinya di kursi kerjanya.
"Masih sangat muda, 24 tahun." Kevlar bergumam perlahan. Pikirannya kembali mengingat moment menyenangkan saat mereka menghabiskan waktu bersama di air terjun.
"Apa yang kau lakukan? Kau masih penasaran dengan gadis itu?" Gerald yang baru masuk ke dalam ruangan Kevlar, langsung mengenali berkas kepegawaian milik Denada di tangan Kevlar.
"Hm...." Kevlar mengangguk tipis, enggan menjawab.
"Bagaimana dengan acara jalan jalanmu kemarin?" Gerald menatap Kevlar dengan tatapan penasaran.
"Seru. Sangat seru. Dia membawaku ke tempat yang sangat indah. Kami tracking sekitar 3 km untuk mencapai lokasi dan dia seperti kancil yang bergerak lincah ke sana kemari." Kevlar mengulum senyum.
"Tumben, tidak biasanya kau mengagumi seorang wanita dengan begitu mudah." Gerald menatap Kevlar, tampak penasaran.
"Karena dia unik, sangat unik." Kevlar mengingat moment moment di mana ia nyaris kehilangan kewarasannya dan hampir menyerang Denada.
"Akhir pekan ini ada acara anniversary Maxwell corp. Kau bisa bertemu lagi dengannya." Gerald terkekeh kecil, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"Menarik. Aku ingin melihat penampilannya yang berbeda. Dia selalu tampil tomboi. Tidak mungkin dia tampil tomboi di acara resmi, bukan?" Kevlar menyeringai lebar.
"Berarti kau harus memastikan ia ikut acara anniversary. Karena dari pengalaman tahun tahun lalu, tidak semua karyawan bisa ikut karena keterbatasan gedung. Jadi hanya perwakilan divisi dan wakil dari cabang cabang saja yang hadir."
"Buatkan saja aturan tambahan, divisi creative dan promosi harus datang dalam formasi lengkap." Kevlar terkekeh "Kurasa kau paham hal ini."
"Akan aku atur." Gerald mengangguk.
"Jadwalku kosong, kan?"
"Ya kosong."
"Hubungi Rose, aku butuh wanita. Aku akan ke club sekitar 30 menitan. Suruh Rose menyiapkan kamar VIP ku, seperti biasa." Kevlar menggulung lengan kemejanya dan meraih tablet dari atas mejanya.
"Jam segini?" Gerald menatap Kevlar dengan ragu, mengingat jam digital di dinding ruangan masih menunjukkan jam 4 sore.
"Aku sedang butuh pelepasan, kepalaku benar benar sakit." Kevlar mengeluh pelan sebelum kembali menatap tajam ke arah Gerald.
"Okeee, aku akan hubungi Rose." Gerald berdiri dan mulai membuat panggilan di ponselnya, berbicara dengan suara kecil dan nada rendah.
************
Kevlar dan Gerald memasuki club. Karena masih sore, club tampak lebih sepi. Tapi suasana remang remang dipenuhi lampu berwarna warni dan dentuman musik tetap menjadi ciri khas club yang tidak pernah hilang.
Kevlar melirik ke arah pengunjung wanita yang menatap Kevlar dengan tatapan menggoda. Kevlar mengabaikannya dan segera duduk di depan meja bartender.
"Seperti biasa." Kevlar menatap bartender, memberi kode dengan anggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (TAMAT)
RomanceSometimes it takes sadness to know happiness But never let the sadness of your past and the fear of your future ruin the happiness of your present Bagaimana jika dua insan dengan masa lalu kelam dan menyedihkan bertemu? Denada Parmadita, gadis yang...