chapter 30

3K 179 16
                                    

Denada menempelkan kartu akses di alat pembaca kartu di pintu unit apartmentnya dan menekan sejumlah angka pin sebelum akhirnya pintu terbuka.

"Kau tidak ingin mengajakku masuk,  girl?" Kevlar berdiri di depan pintu, tangannya menahan daun pintu.

"Masuklah...." Denada tersenyum lebar, melangkah masuk mendahului Kevlar.

Kevlar masuk dan menutup pintu, melangkah mengikuti Denada yang membuang dirinya di sofa kecil.

"Tired? " Kevlar menatap lekat gadis mungil di hadapannya.

"Sedikit...." Denada menyandarkan tubuhnya hingga nyaris berbaring di atas sofa.

"Ahhh...." Kevlar mendesah lirih, memasang raut wajah kecewa "Padahal aku ingin menagih hadiah ultahku."

"Really?" Denada bangkit dari sofa dengan gerakan cepat. "Kau mau hadiah apa?" Wajah Denada tampak antusias.

Kevlar tidak menjawab, berdiri dari sofa dan melangkah ke arah kulkas di dapur.  Kevlar membuka pintu kulkas, meraih satu botol air mineral dingin dan meneguknya hingga tandas.

"Katakan kau mau apa?  Kau mau dimasakkan sesuatu?" Denada berdiri menghampiri Kevlar yang masih melihat lihat isi kulkas.

"Kau menyimpan ice cream?" Kevlar menyeringai dan meraih box ice cream dan membawanya ke meja dapur.

"Untuk mood booster." Denada terkekeh "Cobalah, Kei. Rasa tiramisunya sangat enak."

"Bagaimana jika aku ingin menagih hadiah ultahku malam ini?" Kevlar menunduk untuk menyamakan wajahnya dengan wajah Denada yang bertubuh mungil dan hanya setinggi dadanya.

"Why not. Kau mau ice cream?" Denada mengangguk sambil tersenyum lebar.

"No girl." Kevlar menggeleng, mengulum senyum, tatapan matanya tampak misterius.

"Lalu?" Denada beranjak menuju kulkas,  hendak membuka pintu kulkas namun Kevlar menahan tangannya.

"I want you, as my birthday gift." Kevlar mengedipkan mata, menyeringai mesum.

"Hu? Me? As your birthday gift?" Denada mengejapkan matanya, menatap Kevlar, tampak bingung.

"Kau bilang sendiri kalu aku bisa minta apa saja kan?  So girl, malam ini, kau milikku." Kevlar merengkuh tubuh mungil Denada merapat ke tubuh besarnya.

"Tapi aku...." Denada bergumam serak dan tampak sedikit gugup.

"Sttt.... Kita akan mencoba sesuatu yang baru...." Kevlar mengecup sekilas bibir Denada sebelum mengangkat tubuh kecil Denada dan mendudukkannya di meja dapur.

"Heiiii....." Denada memekik kaget saat tubuhnya menyentuh meja dapur.

"Relax girl...." Kevlar membaringkan perlahan tubuh Denada di atas meja dapur, mengecup lembut kening Denada.

************

"Enjoy girl?" Kevlar mengusap bibir Denada dengan lembut.

Denada mengangguk pelan dengan wajah memerah. Kevlar mengecup kening Denada,  menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke sofa lalu membaringkannya dengan lembut.

**********

Kevlar bangkit berjalan ke arah kamar mandi dan kembali dengan balutan handuk di pinggangnya sambil memegang dua handuk,  satu handuk basah dan satu handuk kering. Kevlar dengan lembut membersihkan tubuh Denada yang sedikit lengket karena sisa sisa ice cream menggunakan handuk basah dan kemudian mengeringkannya dengan handuk kering.

DESTINY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang