Chapter 9

4K 247 10
                                    


********

Hidup adalah belajar untuk bertahan dan menerima keadaan, atau melangkah pergi dan belajar melupakan segalanya

Destiny 2022

*******

Hari perayaan aniversary Maxwell corp.

Denada membereskan meja kerjanya dan mematikan laptopnya.

"Jangan lupa ya, acara anniv nya bentar, Nada." Dion mengingatkan.

"Haruskah? Tahun lalu kayaknya gak wajib deh." Denada menatap Dion, memasang ekspresi enggan.

"Tahun ini,  divisi creative dan promosi wajib hadir semuanya,  spesial request dari atasan, gak tau apa alasannya.  Mungkin saja karena mereka puas dengan kinerja team kita." Dion menjawab santai.

"Tapi aku malas. Gak papa kali kalo aku gak join." Denada mendesah pelan, masih mencoba merayu Dion untuk tidak hadir di acara anniv Maxwell.

"Jangan bikin masalah, Nada. Emang kenapa?  Semua orang pada pengen loh ikutan acara ini, tapi karena undangannya terbatas, makanya hanya perwakilan per divisi yang bisa hadir.  Divisi kita termasuk beruntung bisa hadir semua. Jangan bilang kalo kamu gak punya baju buat ke acara anniv."  Dion tampak berpikir sambil melirik Denada.

"Bukan itu,  aku cuma malas aja." Denada menghela nafas panjang.

"Kalo cuma masalah baju, kamu bisa minjem baju adikku. Gimana?" Jack memotong, menawarkan solusi.

"Tuh udah ada solusi, kan?" Dion mengangguk.

"Oke, aku ikut. Dan soal pakaian, kalian gak usah repot ngurusin. Aku punya banyak stok kok." Denada akhirnya menyerah dan menarik ranselnya

"Nah, sekali sekali kita kan juga pengen melihat seorang Denada yang tampil lebih feminim." Dion terkekeh menggoda.

" Huftttt... " Denada menghela nafas dan berjalan meninggalkan ruangan tanpa memperdulikan tawa usil dari rekan rekan kerjanya.

******************

Kevlar mengarahkan pandangan matanya, memutari ballroom tempat acara anniv Maxwell corp diadakan.  Ruangan ballroom sudah nyaris terisi penuh dengan karyawan dan beberapa rekanan bisnis perusahaan.

Kevlar melirik ke arah meja divisi creative,  sekilas matanya melihat masih ada dua kursi kosong di sana dan dirinya belum menemukan sosok Denada.

Kevlar menarik nafas kesal sambil merapikan jas yang dikenakannya.  Kevlar hendak beranjak menuju ke arah meja panitia acara, ketika matanya menangkap sosok yang ditunggunya akhirnya datang.

Denada mengenakan blouse hitam tanpa lengan dengan bawahan celana panjang hitam dan flat shoes.  Wajahnya tetap polos tanpa memakai make up,  hanya rambutnya di tata dengan high up do ala messy bun, memperlihatkan leher jenjangnya yang putih.

Kevlar tersenyum tipis menatap Denada dari kejauhan. 

Manis, sangat manis.

Kevlar menarik nafas panjang, mencoba menetralkan debaran jantungnya yang tiba tiba tidak beratuan dan kembali berjalan ke arah meja panitia.

DESTINY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang