Hari pernikahan Kendrick dan Lavina
Kevlar merangkul Denada dengan posesif, membawanya menuju ke arah Kendrick dan Lavina. Prosesi pemberkatan pernikahan Kendrick dan Lavina baru saja selesai.
"Congrats bro." Kevlar memeluk erat Kendrick, menepuk hangat punggung lebar Kendrick.
"Thanks, Kei." Kendrick mengurai pelukannya, melirik ke arah Denada, menyeringai mesum "Kalian sudah menentukan tanggal pernikahan? Jangan terlalu lama."
"Itu urusan kami." Kevlar menyeringai, kembali menepuk bahu Kendrick "Baru ciuman saja sudah begitu panas, sampai harus diingatkan pastor." Kevlar tergelak mengingat moment ciuman antara Kendrick dan Lavina setelah pemasangan cincin pernikahan. Ciuman mereka lumayan lama sampai harus dihentikan oleh pastor.
"Bibir Annaku sangat manis, rasanya seperti candu, susah lepas." Kendrick menyeringai mesum, menarik Lavina semakin merapat ke arahnya.
"Ken...!" Lavina memekik gemas, wajahnya memerah, sedikit malu dengan kalimat Kendrick yang terlalu blak blakan.
"Selamat ya." Denada mengulurkan tangannya ke arah Lavina.
"Makasih, Nada." Lavina menyambut ukuran tangan Denada, berjabat erat "Cepatlah menyusul." Lavina tergelak, mengedipkan matanya ke arah Denada.
Denada berdehem pelan, mengulas senyum menatap Kendrick dan Lavina, keduanya tampak seperti Raja dan ratu, tampan dan cantik.
"Wow, resmi juga akhirnya menjadi suami Lavina." Suara bariton serak milik Pedro terdengar.
"Pedro?" Kendrick menatap Pedro, tampak terpana "Kau benar benar datang. Kupikir kau tidak akan datang."
"Tentu saja aku harus datang di pernikahan saudaraku, walaupun sejujurnya aku berharap kau tidak mendapatkan restu dari black wolf." Pedro menyeringai tampak mesum.
"Pedro...." Kendrick menggeram, tampak kesal.
"Selamat kakak iparku yang cantik." Pedro mengulurkan tangannya ke arah Lavina "Jika suami peretasmu mengabaikanmu, kau bisa datang padaku." Pedro menyeringai dengan tampang kurang ajar.
"Jangan cari gara gara, Pedro sialan." Kendrick berdesis geram.
"Ken...." Lavina mengulum senyum tipis, mengusap lembut dada Kendrick yang terbalut Tuxedo sebelum menerima uluran tangan Pedro "Thanks Pedro. Tapi sebaiknya kau mencari pasanganmu sendiri. Kupastikan suami peretasku adalah suami terbaikku " Lavina mengulas senyum, melepaskan jabatan tangannya dari Pedro sebelum berjinjit kecil, mengecup lembut pipi Kendrick.
"Anna....." Kendrick mengerang serak "Bolehkah kita tidak usah ke gedung resepsi?"
"Jangan main main, Ken!" Lavina memekik gemas.
"Aku benar benar ingin mengurungmu langsung di kamar." Kendrick berbisik serak, namun terdengar seksi dan sensual di telinga Lavina.
"Oh come on, dude. Ini masih siang." Pedro memotong, tampak jengah "Jangan memamerkan kemesraan kalian di depan saudara kalian yang masih jomblo ini."
"Kalo begitu, bergeraklah cepat, cari pasanganmu." Kevlar tergelak, menepuk kuat bahu Pedro.
"Kau kira gampang? Kau kira seperti memungut batu?" Pedro mendengus kasar "Apa ini cuma trend? Kenapa pasangan kalian begitu kecil? Apa bisa mengimbangi kalian di atas ranjang?" Pedro berbisik pelan pada Kevlar dan Kendrick, melirik ke arah Lavina dan Denada.
"Oh Damn, dude!" Kendrick meninju keras tangan Pedro "Jangan menakuti istriku. Aku tidak ingin dia kabur di malam pertamanya."
"Wow kalian belum...." Pedro tampak tercengang, namun tidak melanjutkan kalimatnya ketika melihat Jason mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (TAMAT)
RomanceSometimes it takes sadness to know happiness But never let the sadness of your past and the fear of your future ruin the happiness of your present Bagaimana jika dua insan dengan masa lalu kelam dan menyedihkan bertemu? Denada Parmadita, gadis yang...