Warning, terdapat adegan 21+
Mohon yang masih di bawah umur dan yang masih unyu unyu, di skip ya"Oh shit...." Denada memaki pelan ketika menyadari siapa yang berdiri di depan pintu, Kevlar dan Gerald.
"Girl, please help me." Kevlar berdiri di depan pintu, wajahnya memerah dan dipenuhi dengan bulir keringat dengan nafas memburu.
Apa yang terjadi?
"Ada apa?" Denada menatap Kevlar sekilas, melirik ke arah Gerald yang berdiri di samping Kevlar "Bagaimana kalian bisa menemukanku? "
"Girl.... " Kevlar mencoba meraih Denada dalam pelukannya, tapi Denada mundur, menjauh dari Kevlar.
"Argghh..." Kevlar menggeram kesal dan mencoba melonggarkan kemejanya dengan wajah memerah.
"Bella memberinya obat perangsang." Gerald berbisik kecil ke arah Denada.
"Mereka bertemu? lagi?" Denada mendengus kasar, melirik sinis ke arah Kevlar yang menerobos masuk ke dalam apartement, melepas kemejanya, masuk menuju ke sofa, membuang dirinya di atas sofa.
"Bella menerobos masuk ke ruangan Kei, dan Kei menahan dirinya tidak menyentuh Bella dan memilih mencari dirimu. Kau lihat kondisinya buruk sekali, tampaknya Bella memberi obat dengan dosis tinggi." Gerald menepuk bahu Denada.
"Lalu...?" Denada mendelik tajam ke arah Gerald.
"Bantulah dia... Arhhggg tidak perlu kujelaskan Nada... Itu obat perangsang, shit.. Aku bisa gila." Gerald mengacak rambutnya dengan raut wajah kesal.
"Bantu bagaimana?" Denada menatap Gerald
"Kalian sudah sama sama dewasa, Nada." Gerald berdehem, melangkah keluar.
"Tapiii....hei!!!" Denada mencoba menahan Gerald, tapi Gerald dengan cepat keluar dari apartment dan menutup pintu.
"Shit... Girl... Ini benar benar panas dan sakit." Kevlar berdiri dari sofa, melirik ke arah selangkangannya dengan wajah frustasi.
"Kei... " Denada menatap Kevlar, takut, apalagi ketika Denada melirik ke arah celana Kevlar yang menggembung besar "Shit..stop Kei..... " Denada memaki kecil, memilih mundur dan menjauhi Kevlar.
"Pleaseeee..... " Kevlar melangkah ke arah Denada.
"Kita masih bertengkar, Kei !!" Denada meneguk salivanya, panik, melihat Kevlar melepas celana panjang bahannya, menyisakan boxernya.
Shit
Denada meneguk salivanya kasar, kembali melangkah mundur menjauhi Kevlar, panik.
"Lupakan pertengkaran kita, kita bahas lain kali.. Just help me." Kevlar menggeram, menarik tubuh Denada dalam satu kali sentakan, membuat tubuh kecil Denada membentur dada keras Kevlar
"Aku masih marah padamu heiiiiiii...." Denada memekik, kesal, memukul dada Kevlar yang berotot dan ditumbuhi rambut halus.
"Forget it.. Just help me." Kevlar menangkup wajah kecil Denada dengan kedua telapak tangannya yang besar.
"Kei.... Hmffffttt." jeritan Denada dibungkam oleh ciuman liar Kevlar. Lidah Kevlar memaksa masuk dan menjelajah paksa ke dalam mulut Denada.
Denada yang awalnya mencoba memberontak akhirnya menyerah dan dengan pasrah membiarkan Kevlar menguasainya dalam ciuman panas dan liar.
"Ahhh...... " Kevlar menarik nafas panjang setelah melepaskan tautan bibir mereka. Kevlar mengusap bibir Denada yang memerah dan mulai bengkak akibat ciuman kasarnya, menggosok lembut dengan ibu jarinya, sensual.
"Sorry, girl, obat ini benar benar menyiksaku." Kevlar mendorong tubuh Denada berbaring di atas sofa.
"Keiiii... " Denada memekik kecil, ketika Kevlar menyatukan kedua tangan Denada di atas kepalanya, menahannya dengan tangan kirinya yang besar dan kuat
"Now, help me " Kevlar berbisik serak. Kevlar menggeram, meraih tubuh Denada, memeluknya erat
*********
"Aku tidak sanggup lagi." Denada berbisik serak.
"Stt.. Sudah.. Sudah selesai, maaf...." Kevlar memeluk erat tubuh Denada, mengerang frustasi.
"Kei... " Denada mendesah lirih, memegang lengan Kevlar yang memeluknya, jemarinya tampak gemetar
"Thanks sudah bertahan." Kevlar memeluk tubuh Denada yang masih gemetar dan menggendongnya masuk ke kamar, membaringkannya dengan lembut. Kevlar meringis, melirik ke arah bekas merah yang ditinggalkan oleh cakaran Denada di beberapa area tubuhnya, lengannya, bahu, perut hingga punggungnya
Kevlar kembali ke ruang tamu dan memakai boxer dan celana bahannya sebelum meraih kemejanya dan kembali ke dalam kamar. Dengan lembut, Kevlar mengangkat tubuh Denada dan memakaikan kemeja miliknya dan kembali membaringkan tubuh
Denada. Denada yang tampak sudah kehabisan tenaga dan tidak berdaya, hanya mengerang dan menutup matanya dengan pasrah"Tidurlah..... " Kevlar merengkuh tubuh rapuh Denada dalam pelukannya
***************
Pendek? 🤭🤭🤭
Seperti biasa, di wattpad hanya akan di posting versi aman untuk menghindari kena bannedBuat yang mau baca versi panjangnya bisa ke karyakarsa ya. Teman teman bisa beli satuan dengan harga 30 kakoin atau 3K per chapter. Atau teman teman bisa beli paket baca duluan seharga 100kakoin atau 10k dan kalian biasa akses puluhan karya aku di sana (kayaknya ada sekitar 70an karya) selama 30 hari (minus extrapart)
Thanks for reading, vote and comment.
Thanks for supporting me di karyakarsa juga
Love you allMakassar, 10 September 2022
Ig : agustini_tandean
Karyakarsa : agustinitandean
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (TAMAT)
RomanceSometimes it takes sadness to know happiness But never let the sadness of your past and the fear of your future ruin the happiness of your present Bagaimana jika dua insan dengan masa lalu kelam dan menyedihkan bertemu? Denada Parmadita, gadis yang...