Bacanya pelan pelan biar awet,
Chapter ini 2K kata lebih, only for you guys 😘😘*********
Langkah awal mencintai adalah belajar membuka hati dan melupakan kenangan lama
********
Denada menyalin seluruh hasil editingnya ke dalam flash disk, kemudian bangkit dari meja kerjanya sambil membawa flash disk tersebut.
"Done...." Denada menyodorkan flash disknya ke arah Dion.
"Thanks, aku akan menggabungkan hasilnya dengan pekerjaan Jack sebelum membawanya ke manager untuk diperiksa dan direview." Dion mengangguk, tampak puas.
"Gaes, boleh minta perhatiannya sebentar." Dion bertepuk tangan meminta perhatian dari team divisinya "Habis istirahat siang, kita akan otewe ke resort baru Maxwell corp. Kita akan memotret kamar, fasilitas resort, dan semua yang menarik untuk dijadikan iklan dan bahan promosi di media. Jadi kalian bisa menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, dan jangan lupa bawa tangga kecil, kita mungkin membutuhkannya jika ingin memotret dengan high angle."
"Siapppp...." terdengar jawaban kompak dari anggota divisi creative.
"Wahh, aku tidak sabar melihat interiornya." Denada bergumam dengan antusias.
"Siapkan peralatanmu. Kita akan berangkat dengan mobil kantor." Dion menepuk bahu Denada.
"Permisi, ada kiriman untuk ibu Denada." seorang OB muncul di depan pintu ruangan divisi.
"Kiriman apa? Dari mana?" Denada berjalan menghampiri OB yang memegang berapa paper bag berukuran besar.
"Sepertinya makanan, bu." OB itu menyerahkan beberapa paper bag dan kemudian segera pamit meninggalkan ruangan.
"Tumben dapat kiriman?" Jack menatap Denada dengan penasaran, melirik ke arah tumpukan paper bag di atas meja.
"Aku juga bingung." Denada membuka salah satu paper bag dan meraih salah satu rice box, membukanya.
"Wahh aromanya sangat lezat." Ade mengintip isi rice box, nasi dengan toping ayam fillet goreng dibalut saus yang menggoda.
"Siapa yang mengirimnya? Gak salah kirim?" Denada membolak balik beberapa paper bag dan hanya menemukan secarik kertas.
Buat Denada
Enjoy your lunch
Denada mengeyitkan keningnya, mengangkat bahunya, menyerah, tidak menemukan petunjuk pengirim makanan
"Bagi bagi saja, sepertinya cukup untuk team kita." Denada mengambil satu rice box dan membawanya ke meja kerjanya, memberi kode pada teman temannya untuk mengambil rice box.
"Wuihh ketiban rezeki nih. Ternyata anak tomboi ini punya penggemar rahasia juga." Jack menyentil kepala Denada, memasang seringai usil.
"Auuhh! Kenapa kalian hobi banget menyentil kepalaku, sih!" Denada menatap kesal ke arah Jack, mengusap kepalanya.
"Udah jangan ribut, makan saja. Lagian 30 menit lagi jam istirahat, kalo kita bisa jalan lebih cepat ke resort, lebih bagus, biar cepet kelar. Nanti kita bagi 2 team biar menghemat waktu dan bisa dapat lebih banyak foto. Briefingnya ntar di lokasi saja, kita cek dulu kondisinya." Dion memberi arahan sekilas sebelum meraih satu rice box dan membawa ke mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (TAMAT)
RomanceSometimes it takes sadness to know happiness But never let the sadness of your past and the fear of your future ruin the happiness of your present Bagaimana jika dua insan dengan masa lalu kelam dan menyedihkan bertemu? Denada Parmadita, gadis yang...