Chapter 16. Ledakan Kemarahan

1.3K 377 42
                                    

Lagi-lagi ketemu sama REVENGE. Bosan nggak sih? 😂😂😂

Semoga masih semangat untuk menguak misteri di lapak abu-abu ini 🙈🙈

Happy reading ~


Kondisi kelas XII-4 tidak terlalu ramai, tidak juga terlalu sepi. Beberapa anak ada yang sibuk menyalin tugas, bermain gim, juga bergosip.

Rumor arwah Lisa yang ingin balas dendam masih santer tersebar, tapi fakta bahwa tidak ada kejadian aneh sejak insiden tulisan berdarah di dinding, membuat anak-anak sedikit tenang.

Jatuhnya Karina tidak mereka anggap sebagai ulah Lisa karena belum ada konfirmasi apa pun. Hanbin selaku wakil ketua kelas mengatakan pada teman-temannya untuk tidak memperburuk situasi dengan terus menyangkutkan kejadian demi kejadian aneh dengan kematian Lisa.

"Setidaknya sampai Karina memberitahu kita kejadian yang sebenarnya, mari anggap ini sebagai kecelakaan."

Itulah yang Hanbin katakan untuk menenangkan teman-temannya dan semua orang setuju, juga sepakat untuk tidak membahas tentang arwah Lisa yang diduga sedang gentayangan dan menuntut balas dendam.

"Apa kau yakin tidak ada yang keluar lagi setelah aku?" Mark bertanya pada Bambam dengan penuh rasa penasaran. Pasalnya dia yakin betul kalau semalam ada seseorang yang berdiri di sampingnya ketika dia menemukan si penjaga sekolah dan Karina. "Hanya kelas kita yang ada jadwal kelas malam kemarin, 'kan?"

Bambam mengangguk mengiakan. "Hanya kau, Sehun dan Karina yang izin ke toilet semalam."

Jika bukan anak dari kelasnya yang menghampiri Mark semalam, lalu siapa? Apa murid lain yang kebetulan masih ada di sekolah? Jika benar itu murid dari kelas lain, lalu kenapa permintaan Mark tidak disampaikan pada Kwon Ssaem?

Sungguh, Mark pusing sekali memikirkan semuanya. Ujian sudah dekat, tapi pikirannya malah dipenuhi oleh hal-hal tidak masuk akal yang terjadi belakangan ini.

"Tapi, Mark ...," kata Bambam menarik perhatian Mark yang sedang berkelana, "... apa kau benar-benar mengikuti Sehun semalam?"

Mark membenarkan tanpa ragu. "Aku curiga kalau Sehun merencanakan sesuatu, maka dari itu aku mengikutinya semalam."

"Dan apa yang kau dapatkan?" Bambam tampak penasaran, tubuhnya bahkan sedikit condong ke arah Mark. "Apa Sehun benar-benar merencanakan sesuatu?"

Dengan embusan napas kasar, Mark menggeleng lemah. Laki-laki itu sendiri menyesali karena tidak mendapatkan apa pun semalam. "Aku bahkan tidak tahu ke mana perginya Sehun, tapi semalam benar-benar ada seseorang di lantai atas. Penjaga sekolah bilang, dia melihat seseorang berlutut di samping Karina, kemudian lari ke atas."

Bambam mencoba untuk mencerna apa yang Mark sampaikan padanya. "Semalam kau bilang, kau sempat mengejar seseorang, 'kan?" tanyanya memastikan, "Apa menurutmu orang itu adalah Sehun?" tanyanya lagi saat Mark membenarkan lewat anggukan kecil.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang