Chapter 28. Tanggung Jawab

1K 224 16
                                    

Masih ada yang nungguin cerita ini nggak sih? Jujurly, aku udah capek sama genre ini. Pengen ngebucin aja 🤣🤣🤣🤣

Kwon Ssaem yang harusnya pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu kondisi terkini Karina, terpaksa menunda sebentar kepergiannya karena ada hal yang menurutnya lebih penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kwon Ssaem yang harusnya pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu kondisi terkini Karina, terpaksa menunda sebentar kepergiannya karena ada hal yang menurutnya lebih penting. Bukannya bermaksud menyepelekan masalah Karina, hanya saja Kwon Ssaem tidak bisa menahan rasa ingin tahunya mengenai Park Jae-won.

Anak-anak yang tidak memiliki alasan berbohong di tengah situasi rumit ini, dengan sukarela menjelaskan semuanya pada Kwon Ssaem mengenai kemunculan sosok Park Jae-won.

"Aku tahu sulit bagimu untuk percaya pada cerita ini, Ssaem ...," kata Yuqi ketika Kwon Ssaem tampak sibuk merangkai penjelasan panjangnya barusan. "... tapi memang seperti inilah adanya."

"Jadi, maksud kalian ... arwah Park Jae-won sedang menuntut balas dendam?"

"Kupikir tujuannya bukan untuk balas dendam, Ssaem, tapi lebih kepada menyelesaikan masalahnya yang belum selesai," sanggah Yuqi, "Sejak kemunculannya terakhir kali, sama sekali tidak ada kejadian janggal di kelas. Kupikir dia mengerti kalau niat kami di sini untuk membantunya. Itulah kenapa dia tidak mengusik kita."

Jujur saja, meski sudah mendengar semua pengakuan Sehun di balik rencana yang dibuatnya atas rekayasa kematian Lisa, tapi tetap saja Kwon Ssaem masih butuh waktu untuk bisa memahaminya dan sekarang ditambah lagi dengan cerita mengenai Park Jae-won, membuat beban pikirannya semakin bertambah banyak.

"Dan kau benar-benar bisa melihat kehadiran Park Jae-won?" Kwon Ssaem bertanya hati-hati. Bukannya dia ingin meragukan anak muridnya. Hanya saja sulit bagi laki-laki itu untuk percaya.

Yuqi mengangguk pelan. "Aku tidak akan berbohong sampai sejauh ini hanya untuk berenang-senang, Ssaem."

Kwon Ssaem mengembuskan napas kasar, kemudian menunduk. Laki-laki itu perlu sedikit waktu tambahan untuk memproses semuanya. Fakta demi fakta yang terungkap hari ini terlalu banyak untuk diterima di saat yang sama.

"Ssaem, kalau kau satu angkatan dengan Park Jae-won, itu artinya kau juga kenal dengan Shim Chang-min, 'kan? Penjaga perpustakaan di sekolah kita." Mark menyeletuk setelah tidak ada satu pun dari temannya yang menyadari hal itu. "Dan tadi siang kami juga menemui Kim Young-ok. Apa kau juga mengenalnya?"

"Kalian menemui Young-ok?" Kwon Ssaem tampak terkejut dengan kerutan di keningnya.

"Hanya aku dan Lisa," ralat Sehun.

"Lalu, apa yang Young-ok katakan? Apa dia juga melihat Jae-won?" Kwon Ssaem bertanya tidak sabaran. Nada terdengar menuntut seperti tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

"Apa Kim Young-ok sama seperti Yuqi?" Mark menyela untuk menuntaskan rasa ingin tahunya. "Mereka sama-sama bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh kita?"

Kwon Ssaem membenarkan lewat anggukan. "Seingatku dia memiliki keistimewaan seperti itu semasa sekolah."

"Tidak heran kalau Kim Young-ok langsung memercayai cerita ini. Rupanya dia salah satu dari orang yang bisa melihat makhluk-makhluk seperti itu," celetuk Sehun untuk kebingungan yang sebenarnya sudah bersarang di dalam kepalanya.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang