Chapter 25. Si Penjaga Perpustakaan

1.2K 307 28
                                    

Yang lupa alur dihalalkan untuk balik lagi ke chapter sebelumnya.

Happy reading ~

📌📌📌

Sehun dan Lisa bersembunyi di dalam lemari arsip yang baru saja dikosongkan kemarin, sementara Mark dan Yuqi bersembunyi di belakang rak buku yang tingginya tidak sampai 1 meter.

Jari telunjuk Sehun diletakkan di bibirnya, bermaksud untuk meminta Lisa diam dan tidak mengeluarkan suara apa pun, dengan sebelah tangan yang menggenggam erat tangan gadis berponi itu.

"Tidak apa-apa," kata Sehun tanpa suara. Sebisa mungkin dia menenangkan Lisa agar tidak melakukan hal ceroboh yang mungkin membuat mereka terlibat dalam masalah.

Dari celah lemari, Sehun dan Lisa  melihat cahaya yang tiba-tiba memenuhi ruangan. Mark dan Yuqi kompak menutup mata dan mengumpat dalam hati karena ada terlalu banyak cahaya di dalam ruangan, yang memungkinkan mereka untuk tertangkap.

Langkah kaki yang terdengar semakin dekat membuat keempat remaja itu merapalkan doa yang lebih kencang, berharap tidak akan ditemukan oleh siapa pun.

Nyatanya, si penjaga perpustakaan yang datang. Laki-laki itu tampak berjalan dengan hati-hati dan memeriksa perpustakaan dengan teliti.

Seingatnya tadi, sebelum meninggalkan perpustakaan dia sudah membereskan semua buku-buku yang berantakan, tapi kenapa sekarang ada meja yang berantakan lagi dengan beberapa senter di atasnya?

Seperti terkejut karena mendapati sesuatu yang tidak seharusnya dilihat, laki-laki itu menoleh untuk mencari sesuatu, kemudian pergi ke rak khusus yang menyimpan buku tahunan SMA Songak sejak awal didirikan.

Tahun demi tahun yang tertera di tulang buku diperhatikan dengan saksama, sampai akhirnya laki-laki itu menyadari kalau buku tahunan yang dicarinya tidak ada di rak, di meja pun juga tidak ada.

Mark yang merasa penasaran sosok siapa yang datang malam-malam begini ke perpustakaan memutuskan untuk mengintip, tapi belum sempat kepalanya muncul ke permukaan, Yuqi lebih dulu menekannya turun.

"Jangan gila, Mark!" Yuqi menggeram tanpa suara. Mereka sedang bersembunyi sekarang. Lalu, apa gunanya bersembunyi jika pada akhirnya Mark membongkar tempat persembunyiannya sendiri?

"Aku hanya penasaran," Mark pun membalas tanpa suara. Meski tidak ada suara yang terdengar, tapi ekspresi yang penuh penekanan di wajah masing-masing cukup membuktikan seberapa kerasnya mereka ingin beradu argumen.

"Sial! Siapa yang mengambilnya?" Penjaga perpustakaan itu berdecak sebal sambil meninju meja, kemudian memijat pelipisnya dengan wajah yang terlihat panik dan napas yang memburu. "Apa anak-anak yang datang tadi siang?" tanyanya pada diri sendiri.

Sementara penjaga perpustakaan berdecak sebal karena ada yang lebih dulu mengambil sesuatu yang diinginkannya, Lisa memeluk erat-erat buku tahunan angkatan Jae-won di dadanya. Sehun yang menarik Lisa bahkan tidak sadar kapan gadis itu mengambilnya.

Penjaga perpustakaan itu tampak kesal, hingga melemparkan salah buku tahunan ke lemari arsip, membuat Lisa memekik tertahan di dalam mulutnya karena terkejut. Untung saja gadis itu tidak berteriak histeris.

Sehun yang bersama Lisa semakin erat menggenggam tangan gadis itu agar tidak panik. Jika penjaga perpustakaan mencari buku tahunan yang Lisa bawa saat ini, itu artinya memang ada sesuatu yang penting di sana. Kalau ingin menuntaskan kasus kematian Park Jae-won, maka buku tahunan itu harus tetap bersama mereka.

Namun tidak ada yang tahu kalau penjaga perpustakaan itu sedang menahan amarahnya sekarang.

Langkah kaki terdengar menjauh, disusul dengan pintu yang dibanting keras.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang