19. Kejutan

1.3K 333 30
                                    

YUHU~ REVENGE UPDATE DAN MENJADI PENUTUP UNTUK TAHUN 2021 INI

HAPPY NEW YEAR, GAES 🎉🎉🎉🎉

HAPPY NEW YEAR, GAES 🎉🎉🎉🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama tidak bertemu, Adikku."

Sehun yang sebelumnya menahan napas buru-buru menoleh ke belakang, pandangannya mengedar untuk mencari seseorang yang baru saja menyapanya, tapi tidak ada siapa pun selain Lisa di dalam kamar dan tidak mungkin juga kalau Lisa yang baru saja menyapanya seperti itu.

"So-hee noona," Sehun bergumam tanpa sadar. Sesaat, pikirannya tenggelam ke dasar diri, jauh dari jangkauan kesadarannya dan waktu seperti membeku.

Namun, Sehun buru-buru menggenggam kembali kesadarannya dengan menggeleng keras-keras. Dia mungkin terlalu lelah hingga konsentrasinya pecah ke mana-mana.

"Sadarlah, Sehun. So-hee noona sudah tidak ada," kata Sehun mengingatkan diri. Pipinya ditampar kecil agar kesadarannya segera kembali.

Laki-laki itu keluar dari kamar dan membiarkan Lisa beristirahat, sementara dia membersihkan sisa pecahan kaca di kamar lain.

Sementara Sehun sibuk dengan kegiatannya, ada Mark yang rela membolos demi menuntaskan rasa penasarannya. Laki-laki itu berdiri di depan gedung apartemen Sehun. Mark hanya perlu mencari cara untuk bisa masuk dan menemukan unit Sehun.

Jika Mark menelepon Sehun dan mengatakan ingin mampir ke apartemennya, pasti akan sangat canggung dan Sehun juga pasti tidak akan mengizinkan. Secara, hubungan keduanya tidak sedekat itu untuk saling menyapa di hunian pribadi.

"Apa yang harus kulakukan agar bisa mampir ke apartemennya tanpa terkesan ingin mencari tahu tentang keberadaan Lisa?" Mark bergumam sambil menatap gedung apartemen di depannya.

Laki-laki itu harus datang tanpa sepengetahuan sang pemilik apartemen agar Sehun tidak memiliki kesempatan untuk menyembunyikan Lisa, tapi sekali lagi, bagaimana Mark tahu unit apartemen yang Sehun tempati?

Jika Mark bertanya di bagian informasi, dia pasti tidak akan beritahu langsung. Hanya ada dua kemungkinan, laki-laki itu akan disuruh menunggu di lobi atau Sehun akan diberitahu kalau ada seseorang yang ingin bertemu dengannya dan keduanya bukan pilihan yang akan Mark ambil.

"Bagaimana caranya—" ucapan Mark terhenti saat tidak sengaja melihat Sehun berjalan di lobi dan tampaknya ingin keluar dari gedung, buru-buru dia bersembunyi.

Rupanya, saat Sehun keluar untuk kali kedua setelah kemarahannya meledak, Mark sudah ada di depan apartemennya. Laki-laki itu menyadari kalau ada darah yang menempel di pergelangan tangan Sehun dan bertanya-tanya darah siapa, serta apa yang membuat orang itu terluka.

Mark pikir, dia harus mencari tahunya. Harus!

Untuk kesekian kalinya, Mark harus menjadi penguntit untuk mengetahui ke mana Sehun akan pergi atau dengan siapa laki-laki itu akan bertemu.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang