12. Alasan

61.5K 2.6K 179
                                    

PLEASE VOTE, KOMEN, FOLLOW !!!

follow dulu yuk.
.
.
.
.
.
btw, ini pake sudut pandang pengarang yah.
.
.
.
.

Author POV

Seseorang tampak menatap beberapa kali berkas-berkas yang ditahannya. Pikirannya sedang bercabang sekarang.

"Kamu kenapa sih John?" Kali ini seorang wanita paruh layar bertanya padanya.

Pria yang disapa John itu hanya tersenyum. Seberusaha mungkin ia menyembunyikan apa yang ia rasakan.

"Ada masalah?" Bukan seorang ibu namanya kalau tidak peka dengan apa yang dirasakan anaknya.

Sayangnya, si anak malah menggeleng. Ia masih betah untuk menyembunyikan perasaannya.

"Kamu rindu sama Zilia?" Tebak si ibu.

Meski bukan itu jawabannya. Johnny tetap menangguk. Dengan begitu, ibunya tidak bertanya lagi.

"Sebentar lagi kamu ketemu sama dia kok."

"Temu yang cukup menyakitkan." Komentar Johnny dengan senyum kecut.

"Kamu nggak boleh gitu. Zilia bakalan marah kalau tau kamu begini." Nasihat ibunya.

•••

Zilia. Dia adalah seorang wanita cantik. Sangat cantik malah. Tidak heran banyak pria yang mengejarnya. Johnny adalah salah satunya.

Zilia. Dia tidak hanya cantik, namun juga ramah. Sangat murah senyum kepada orang-orang. Kadang kala Johnny jadi kesal karena senyuman itu justru membuat banyak pria semakin menyukainya.

Zilia. Nama gadis yang mampu memporak-porandakkan hatinya. Oleh sebab itu ia tidak ragu untuk mempersunting gadis tersebut.

"Apa kabar?" Sapa Johnny ketika menghampiri si gadis.

Tidak ada jawaban. Hanya keheningan di antara mereka. Terpaan angin sejuk menjadi saksi bisu pertemuan mereka.

Johnny lalu meletakkan bunga yang ia bawa. Anggrek putih adalah bunga kesukaan Zilia.

"Zil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zil..." air mata Johnny tidak kuasa terbendung lagi.

"Aku kangen kamu." Johnny terisak.

"Kenapa kamu cepat sekali perginya?" Sampai detik ini, ia masih selalu bertanya, kenapa istrinya lebih dahulu pergi meninggalkannya. Bahkan di saat usia pernikahan mereka belum genap 1 tahun.

My Lecturer My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang