26. Nasihat Mama

41.6K 2K 57
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW !!!!

yang gak vote gak bestie berarti kita..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

A

UTHOR'S POV

Yunani dan kenangan yang pernah diukir di sini adalah suatu kesatuan yang nggak bakalan pernah Shane lupakan. Negeri dewa-dewi ini memberikan sebuah kenyamanan tersendiri padanya. Jika suatu saat nanti Shane diberi kesempatan untuk kembali ke sini, mungkin ia akan menolaknya. Kecuali, ia pergi dengan orang yang sama. Itu pun kemungkinan yang mustahil terjadi.

Shane memang pura-pura bodoh selama ini. Mata dan telinganya sengaja ia tutup rapat-rapat dari fakta bahwa Om Johnny mengajaknya liburan sebagai bentuk perpisahan.

Begitu sampai di Jakarata, ia langsung menghitung sisa harinya. Ternyata hanya tinggal seminggu lagi. Setelah itu laki-laki di sampingnya akan bebas dari keterikatannya. Zifra akan memiliki hak kepemilikan seutuhnya atas diri Johnny Suherman.

"Kamu mau langsung pulang?"

Shane mengangguk. Memangnya mau kemana lagi?

"Pulang sendiri bisa?" Ayolah, memangnya Johnny pikir Shane anak kecil? Pulang sendiri aja nggak bisa. "Bisa dong Om."

Shane pikir Johnny akan langsung meninggalkannya. Justru yang terjadi adalah pria itu memastikan bahwa Shane naik taxi, kemudian memberitahukan si supir untuk mengantarnya langsung ke apartement. Astaga, tingkahnya itu bisa membuat supir menjadi salah paham.

Benar saja, setelah mobil membelah jalanan Jakarta, si supir juga ikutan membuka suara. "Suami Mbak protektif sekali dengan Mbak. Kelihatan sekali kalau dia cinta dengan Mbak."

Penuturan supir taxi membuat Shane ingin tertawa lebar saja. Suami katanya? Wkwkwk... hati Shane meringis. Dan tadi apa katanya, cinta? Hahahaha... untuk yang satu itu Shane ingin tertawa sampai air matanya keluar. Cinta dari mana? Napsu sih iya.

"Udah lama nikahnya Mbak?"

Sebelum menjawab, ia berpikir sejenak. Tak ada salahnya ia sedikit bermain dengan supir ini. Hitung-hitung ini adalah kegiatan untuk membunuh waktu. Sekalian menjadi pengalihan dari pikirannya yang bercabang memikirkan Johnny. Shane yakin, Johnny pasti langsung menemui Zifra. Sejak kemarin pria itu terlihat sibuk dengan ponselnya. Beberapa kali juga ia menangkap Johnny yang secara sengaja mengabaikan telepon dari Zifra.

"Nggak lama kok Pak. Baru 3 bulanan aja." Permainan dimulai sekarang.

"Masih tergolong pengantin baru dong?"

Shane tersipu malu karena ujaran supir taxi. "Berarti tadi baru selesai bulan madu, Mbak?"

"Bisa dibilang begitu, Pak."

"Kemana Mbak?"

"Santorini, Pak."

"Di Jepang?"

Ketidaktahuan Pak supir membuat Shane terkekeh. "Di Yunani Pak." Koreksinya.

"Wah Yunani? Saya pikir Jepang Mbak, soalnya namanya agak jepang-jepangan."

Lucu juga si supir ini. "Enggak Pak, di Yunani."

My Lecturer My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang