"Tiap hari aku nahan ini sendiri Babe. Kamu bisa rasainkan sekeras apa dia?"
"Ah, tiap pagi juga gini." Sindir gue pedas. Namun Om Johnny meraih gue dan berbisik. "Every time when i see you Baby." Nada suaranya terdengar sensual di telinga gue, seolah menggoda gue. Hormon gue jadi melonjak. Duh, gue harus menahannya. Bahaya buat Bayi.
"Horny ya?" Bukannya pergi mandi malah menggoda gue. "Apaan sih?" Ujar gue sok galak yang malah membuat si Daddy malah tertawa ngakak. Sebelum menuju kamar mandi, jidat gue sempat dikecup sebentar olehnya.
•••
"Rasain nggak?" Bisiknya di telinga gue sambil merapatkan sesuatu di pangkal pahanya pada tubuh gue.
"Is that your morning wood?" gue menggodanya.
"Yes. It's always hard for you." Jawabnya diakhiri dengan kecupan di leher gue.
"Ahhh.." desahan gue loloa begitu saja.
Hormon ibu hamil membuat gue semakin cepat terangsang. Tidak heran gue mengubah posisi kami. Dengan sekali gerakan, gue sudah berada di atas tubuh Om Johnny. Bokong gue tepat berada di atas keperkasaannya.
"Waw..." gerakan gue yang tiba-tiba membuat Om Johnny tersentak kaget.
"Aku agresif ya?" Gue jadi malu.
"Noo.. lanjutin aja Baby. Whatever you wanna do, just do it." Ucapnya lembut dengan kedua tangan merapikan rambut gue.
"I want a kiss." Ucap gue.
"Not just a kiss, but a lot of kisses." Ralat Om Johnny sambil menangkup tubuh gue agar bisa mencium bibir gue. Ciumannya itu selalu berhasil membuat gue semakin melayang. Belum lagi dengan keaktifan tangganya yang bergerilya menjamah tubuh gue. Hingga tanpa sadar, kami sudah saling menelanjangi diri.
~•••~
silahkan menuju karyakarsa untuk membaca full storynya ya guys..
linknya ada di bio aku..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kalau ada yang gak ngerti DM aja yaa.. maaciwww ❤️💫
