23. Load to Santorini 🔞

121K 2.2K 38
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW

udah double up lho ini, jadi jangan pelit vote, komen, sama follow.

yang belum follow akun ini, mending follow deh.

sebelum lanjut, pastiin udah vote juga. kalian jangan pelit vote dong! gue udah double up lho ini.

pemanasan dulu sebelum ke Santorini yah 🤧🤫

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari sudah menyingkap tinggi. Kilauan cahayanya menelisik menembus jendela. Teriknya mampu membangungkan gue. Entah ini sudah pukul berapa.

Pemandangan pertama yang menjadi santapan mata gue adalah seseorang yang bernama Johnny. Wajah teduhnya saat tidur sangat menghangatkan perasaan gue.

"Eungghhh..." Om Johnny melengguh dalam tidurnya. Berselang beberapa detik kemudian, ia terbangun. Wajah pertama yang ia lihat ketika membuka mata sudah pasti adalah wajah gue. Oleh sebab itu, gue menyunggingkan senyum manis padanya.

Tubuh telanjangnya meraih tubuh gue mendekat. Puncak kepala gue menjadi tempat bibirnya mendarat. Sebuah kecupan yang terasa lembut serta mampu mendebarkan jantung gue.

"Pagi." Sapanya dengan senyuman khas bangun tidur.

"Pagi Daddy." Gue membalas sembari mengelus pipinya. Elusan itu tampak dinikmati oleh Om Johnny.

"Jam berapa ini?" Ia bertanya.

"Jam 10 kayaknya." Jawab gue asal.

Karena tau kalau jawaban gue asal-asalan, Om Johnny pun bangkit dari tempat tidur. Mata gue seketika melihat pemandangan tak senonoh! Tidak sadarkah ia kalau saat ini ia sedang telanjang bulat?! Gue ulangi sekali kali! Telanjang bulat! Benar-benar telanjang! Nggak pakai baju apapun!

"Put your pants on, Daddy." Perintah gue sambil mengalihkan mata ke arah lain.

Si Om hanya cekikikkan. "Kayak nggak pernah liat aja." Demi apapun, gue rasanya ingin mencekiknya saja. Ya emang sih gue udah sering lihat. Lebih dari lihat apalagi. Cuman, ya nggak perlu diekspos begini dong, Om! Nyut-nyutan pala gue.

"Masih jam setengah 10, Baby." Ujarnya masih dengan keadaan telanjang bulat. Bahkan ia berjalan di dalam kamar dengan keadaan begitu.

"Om, pake celana kek." Gue mendengus. Dan lagi-lagua hanya cekikikkan. Sepertinya pria ini sengaja mengerjai gue. Huh! Harus gue balas nih.

Otak gue sedang bekerja mencari cara untuk membalas perbuatannya. Sebuah ide terbesit dalam benak gue. Ini ide bagus! Harus segera gue laksanakan.

Dengan segera gue turun dari ranjang. Perlu digaris bawahi bahwa keadaan gue saat ini adalah telanjang bulat. Nggak ada sehelai benang pun yang menempel di tubuh gue. Memangnya cuman dia aja yang bikin gue risih? Gue juga bisa bos!

"Semalam aku naroh HP di mana yah Om?" gue pura-pura bertanya sambil mencari ponsel, biar dia segera melihat ke arah gue.

"Shane!" Dari suaranya kelihatan sekali kalau dia terkejut. Dalam hati gue tertawa terbahak-bahak. Mampus lu Om, masuk jebakan gue!

My Lecturer My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang