41. Berjuang

52.1K 2.4K 203
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kebingungan sedang melanda Johnny. Di sebelahnya ada Jendral yang sedang menatapnya. "Pinggirin mobil lo, deh. Biar gue yang bawa aja." Seru Jendral.

Jika beberapa menit yang lalu Johnny kelihatan sangat antusias mencari keberadaan Shane, maka sekarang sudah berbanding terbalik. Ia clueless. Tidak ada petunjuk sama sekali tentang keberadaan Shane.

Kini mereka sudah berganti posisi. Namun, Jendral belum menjalankan mobil. Nampaknya ia sedang berpikir sebentar.

"Bro, lo ketemu sama Shane di mana?"

"Surabaya." Jawab Johnny dengan nada lesuh. Beban pikiranlah yang membuat suaranya terdengar selesuh itu.

"Orang Surabaya dia?"

"Hm.." Johnny hanya menggumam saja.

"Apa jangan-jangan dia ada di Surabaya?"

Bagaikan mendapatkan oasis di tengah gersangnya padang pasir, mata Johnny langsung berbinar. Tubuhnya yang lesu kini sudah berganti menjadi semangat. "Gue tau kita harus ke mana." Sentaknya.

"Ke mana?" Jendral jadi penasaran.

"Udah ikutin gue aja."

Jendral pasrah saja mengikuti petunjuk Johnny. Meskipun sebenarnya dia agak ragu dengan rute yang dipilih Johnny. Eits, bukan ragu, tapi curiga.

"Mau ke mana nih?" Curiga Jendral.

"Udah lo ikutin gue aja." Sahut Johnny enteng.

Kalau tidak ingat jika sepupunya ini sedang memperjuangkan cinta, maka sudah pasti Jendral ogah banget mau disuruh-suruh begini. Apalagi sudah semalam ini, mending dia tidur.

•••

"Anjing!" Umpat Jendral. Sementara orang yang ada di sebelahnya hanya cengar-cengir tak berdosa. "Besok gue ngajar pagi." Kesal Jendral.

"Ijin sehari doang." Sahut Johnny enteng.

Jendral menutup mata sebentar, mencoba meredam kekesalannya. Harusnya dia waspada sejak merasa curiga dengan gelagat Johnny saat di mobil tadi. Sepupunya itu terus sibuk dengan ponsel sembari sesekali mengarahkan jalan padanya. Kecurigaannya makin mencuat saat menuju Bandara. Namun, karena rasa empatinya yang tinggi, ia menurut saja.

Tralaaaaa..

Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam pesawat. Si bangsat yang usianya hanya berbeda 2 tahun dari Jendral itu sudah memesan tiket sejak dalam perjalanan. Begitu sampai, langsung checkin daj tak menunggu lama, mereka sudah ada di pesawat. Sebentar lagi akan tiba di Surabaya.

"Kenal cinta, lo jadi begini amat." Ledek Jendral sambil menggelengkan kepala melihat sikap Johnny.

"Perjuangan ini namanya." Bela Johnny.

"Perjuangan sih perjuangan, tapi ngerepotin gue banget." Dumel Jendral. Sementara Johnny hanya memasang muka memelas, memohon pengertian Jendral.

Beberapa waktu kemudian, keduanya pun sudah tiba di Surabaya. Jendral berjalan sambil menahan kantuknya. Bayangkan saja ini sudah jam 2 dini hari. Berbanding terbalik dengannya, Johnny justru kelihatan semangat sekali.

My Lecturer My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang