24. Santorini (i) 🔞

114K 2.1K 43
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW

YANG MASIH KECIL MENJAUH !!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fiuh! Hampir aja kita berdua ketinggalan feri. Gara-gara si Om sange pagi-pagi sih.

"Hampir aja Om," gue berbisik.

"Iya." Jawabnya santai sekali. Gue mencibir.

Perjalanan dari Athena ke Santorini dengan menggunakan feri membutuhkan waktu 7 jam. Berhubung gue masih capek digempur semalaman plus tadi pagi, maka gue memilih untuk istirahat. Padahal biasanya gue bakalan excited banget buat lihat pemandangan laut.

"Mau main lagi?"

PLAK

Pukulan gue di lengannya membuat Om Johnny meringis. "Sakit Babe." Gerutunya sembari tertawa.

"Capek tau." Keluh gue sambil meraih lengannya yang tadi gue pukul untuk menjadi tempat kepala gue bersandar. "Tidur aja." Pipi gue dibelai lembut. Mata gue berat banget, sehingga nggak lama kemudian gue pun tertidur.

•••

Pipi gue dielus seseorang. "Baby, udah sampai, yuk bangun." Ucapnya lembut.

Perlahan mata gue terbuka. Om Johnny menjadi objek utama yang gue lihat. Kecupannya mampir sebentar di puncak kepala gue. "Yuk bangun, kita udah sampai Santorini."

Mata gue masih enggan terbuka. Namun, keindahan Santorini yang sudah gue bayangkan sebelumnya membuat mata gue langsung terbuka. Nggak sabar banget gue menjelajahi pulau yang memiliki sebutan The Aegean Sea's Balcony ini.

"Hari ini kita istirahat dulu. Kamu capek banget. Besok aja baru kita jalan-jalan." Gue hendak membantah. Akan tetapi tubuh gue memang butuh istirahat. Sehingga sarannya gue terima.

Tujuan pertama kami di Santorini adalah Oia. Mata gue langsung berbinar-binar sejak menginjakkan kaki di sini. Oia adalah spot paling terkenal di Santorini. Dulu gue selalu bermimpi gue bisa ada di sini. Sekarang mimpi gue terwujud. Kaki gue bisa berpijak di Oia, kota paling romantis di Santorini.

 Kaki gue bisa berpijak di Oia, kota paling romantis di Santorini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita nginap di sini?" Tanya gue pada Om Johnny.

"Menurut kamu gimana?"

"Hehehe..." gue tersenyum senang.

Penginapan yang menjadi tempat kami menginap di sini tergolong mewah. Nggak tau berapa duit yang dikeluarkan Om Johnny buat menyewa tempat ini. Fasilitasnya nggak main-main. Ada sebuah dapur, dengan 2 kamar mandi. Kamar mandi yang berada di dalam kamar lebih luas dibanding di ruang tamu. Ada bathup-nya juga. Selain itu, ada kolam renang pribadi juga. Sungguh, gue nggak menyangka bakalan ngerasain ini semua.

My Lecturer My Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang