Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (44)

1.2K 24 8
                                    

Terungkapnya peretasan jaringan komputer instalasi nuklir Lembah Grambung dan BATANINDO, membuat Jenderal Sandika mengadakan pertemuan penting dengan para perwira tinggi militer di markas besar militer, Jakarta. Kemudian pertemuan itu langsung dilanjutkan, dengan kedatangan Kepala Kepolisian Negara bersama para perwira tinggi kepolisian yang diundang ikut. Data dari intelijen berupa video rekaman pertemuan-pertemuan gerakan yang diikuti Satria Purwaka juga ditampilkan.

"Sosok si anak mantan duta besar, selalu ada dalam pertemuan yang diadakan orang ini," kata Kepala Kepolisian Negara kepada Jenderal Sandika sambil menunjuk ke layar, lalu kemudian katanya, "yang dari hasil penyidikan adalah pensiunan militer. Dipecat dengan tidak hormat karena terbukti membantu gerakan separatis di daerah."

Memandangi sosok di layar yang dimaksud Kepala Kepolisian Negara, Jenderal Sandika seperti teringat sesuatu. Ahli komputer jaringan yang sedang bekerja di BATANINDO langsung diminta menghubungkan koneksi dari komputernya ke layar yang dipasangkan di dinding ruangan pertemuan. Setelah tampil, Jenderal Sandika memintanya untuk menjelaskan posisi dan alamat saat terjadi peretasan. Dengan dibantu Kepala BATANINDO, pembicaraan langsung jarak jauh itu mengarah pada kepastian akan adanya tindakan inkonstitusional yang sedang direncanakan oleh si pemimpin gerakan.

"Bisa ditampilkan visual lokasi peretasan, Pak Kepala?"

Pertanyaan dari Kepala Kepolisian itu langsung ditanggapi oleh Kepala BATANINDO dengan meminta sang ahli komputer jaringan untuk mengakses kamera satelit. Tampilan berupa sketsa kota yang tampak di layar, mendorong Kepala Kepolisian Negara untuk melakukan tindakan penangkapan. Jenderal Sandika mendukung sikap sang pimpinan tertinggi kepolisian tetapi ia ingin memastikan lokasi dan orang-orang yang ada di alamat itu.

"Tampilkan lokasi terakhir alamat yang meretas. Kita akan tangkap mereka saat dalam pertemuan," kata Jenderal Sandika kemudian.

Kepala BATANINDO sangat mendukung keputusan Jenderal Sandika. Ia kembali meminta sang ahli komputer jaringan untuk masuk kembali ke dalam kamera satelit. Berhasil mengidentifikasi alamat terakhir si peretas berada, ia langsung menjelaskan situasi yang tergambar dalam tampilan berbentuk sketsa itu. Jenderal Sandika yang sedang memperkirakan jarak lokasi itu dengan jalan raya, langsung diberikan tampilan sebuah rumah.

"Dari dari hasil pemeriksaan lokasi ditangkapnya penyusup ke instalasi nuklir Lembah Grambung, yang ada satu orang masih hidup itu, ditemukan suatu petunjuk yang mengarah ke gerakan sosok ini. Mereka menyiapkan bahan peledak. Jika sabotase di instalasi nuklir berhasil, artinya kita sedang menghadapi masalah luar biasa."

Para perwira tinggi militer dan polisi yang hadir mendengar sambil memerhatikan Jenderal Sandika dengan serius. Kepala Kepolisian yang telah membicarakan ini sebelumnya dengan Jenderal Sandika, tampak mengangguk-angukkan kepala. Dalam suasana hening yang sesaat itu, tiba-tiba sang pimpinan tertinggi kepolisian berbicara.

"Kita bisa koordinasikan bersama penangkapannya, Jenderal."

"Ya, benar sekali. Saya menyampaikan secara resmi di sini, pihak militer ingin berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penangkapan bersama-sama. Mengingat sosok ini adalah pensiunan militer sekaligus kombatan."

Jenderal Sandika langsung menimpali perkataan Kepala Kepolisian tadi. Melanjutkan perkataannya, sang Jenderal meminta ahli komuter jaringan memvisualisasikan lagi sketsa peta lokasi pertemuan. Tidak butuh lama, segera ditampilkan ke layar di dinding yang membuat semua peserta pertemuan militer-kepolisian itu memandang sambil berbicara satu sama lain. Memahami itu, ahli komputer jaringan BATANINDO yang sedang membantu militer-kepolisian langsung menjelaskan.

"Kita dapat akses dari satelit. Lokasi terakhir teridentifikasi di sini."

Ujung sebuah alat penunjuk mengarah pada sebuah tempat di dalam sketsa peta kota. Lalu ahli komputer jaringan itu kembali menjelaskan.

Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (Telah Terbit Silakan Pesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang