Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (51)

1K 19 0
                                    

"Kalau mesin-mesin yang dipakai dalam uji coba fusi nuklir sudah selesai diperbaiki dan siap dipakai kembali, tentu kita akan melanjutkan."

Begitu kata-kata Jenderal Sandika saat datang bersama Tyas, Kepala BATANINDO dan Kepala Kepolisian Negara di instalasi nuklir Lembah Grambung. Para awak media yang telah menunggu, berlarian menyusul. Mereka menanyakan langkah lanjut proyek nuklir nasional. Pertanyaan-pertanyaan itu masih berkisar tentang waktu pengujian ulang fusi nuklir. Namun dalam wawancara sebelum masuk ke dalam fasilitas negara yang sangat rahasia itu, petugas yang berjaga langsung menahan para awak media yang mengikuti langkah rombongan.

"Negara donor artinya terus memantau, Jenderal?"

"Biaya perbaikan kerusakan itu termasuk anggaran nasional atau bagian dari bantuan, Jenderal?"

Berbagai pertanyaan yang bertubi-tubi dari para awak media itu memaksa rombongan berhenti di pintu masuk instalasi. Dengan mengangkat tangan, Jenderal Sandika memberi isyarat untuk tenang. Ia berdiri menghadap mereka dengan didampingi Kepala Kepolisian Negara, Tyas dan Kepala BATANINDO. Beberapa saat kemudian, situasi mulai terkendali.

"Biaya perbaikan bukan termasuk dari kesepakatan pemberian bantuan. Kita menggunakan anggaran nasional," kata Jenderal Sandika.

"Any possibility invitation for foreign journalists, General?"

Baru saja hendak menjawab pertanyaan yang sebelumnya, pers asing yang ikut menunggu rombongan di pintu masuk instalasi langsung memberikan pertanyaan itu. Kali ini, pers asing yang juga datang, menanyakan kepesertaan undangan agar bisa ikut menyaksikan uji coba ulang fusi nuklir.

Jenderal Sandika tersenyum dan menoleh ke arah Kepala BATANINDO. Melihat sikap sang Jenderal, seperti mengerti akan itu, Kepala BATANINDO langsung memberikan penjelasan dalam bahasa Inggris. Dikatakan bahwa pengujian ulang fusi nuklir, bersifat tertutup. Namun untuk beberapa perusahaan media asing, akan diundang datang menyaksikan.

Mendengar penjelasan Kepala BATANINDO, Jenderal Sandika pun menambahkan akan memberi tahu tanggal pengujian ulang fusi nuklir. Begitu hendak berbalik untuk melangkah masuk ke dalam instalasi, para awak media itu ditahan oleh personil militer yang berjaga. Rombongan terus masuk dan berjalan ke arah gedung laboratorium rekayasa dan percobaan nuklir. Sebelum memasuki gedung, Kepala Urusan Internal melaporkan kesiapan fasilitas tempat tinggal untuk rombongan selama berada di instalasi nuklir Lembah Grambung.


---


Beberapa saat sebelum para awak media ramai berkumpul di sekitar area masuk instalasi nuklir Lembah Grambung, sebuah mini van hitam parkir di halaman. Seorang perempuan berambut lurus panjang yang duduk di samping pengemudi, yang kartu identitasnya baru diberikan oleh laki-laki yang duduk di kursi belakang, bergegas memasang dan merapikan kaca mata yang dipakai. Cermin atas di kaca depan mini van, yang juga memperlihatkan wajah si pemberi kartu identitas tadi, diturunkan untuk memastikan penampilan make-up sudah oke.

"Pastikan kamera terus on untuk melihat sekeliling ya."

Laki-laki yang duduk di kursi belakang memberi instruksi, perempuan itu pun menaikkan kembali cermin atas di kaca depan mini van. Sambil menoleh, tangan kanannya memberi isyarat hormat. Pintu di samping dibuka dan ia menjejakkan kaki turun.

"Siap operasi! Misi siap dijalankan!"

Mendengar suara sebelum pintu mini van ditutup, laki-laki yang duduk di kursi belakang menjawab dengan memberi isyarat hormat juga. Layar komputer yang berada di meja sampingnya duduk, memperlihatkan visual dari kamera yang terpasang di tubuh perempuan yang ke luar turun tadi. Kini, hanya pengemudi dan orang yang duduk di kursi belakang, yang masih tertinggal di dalam mobil.

Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (Telah Terbit Silakan Pesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang