Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (27)

2.1K 28 11
                                    

"Aaargh! Aaargh!"

Gentong Kayu menegakkan tubuh sambil meregangkan otot bahu. Kedua tangan direntangkan terkepal. Wajah memerah seperti menahan sakit. Pandangannya memutar ke sekeliling ruang laboratorium percobaan dan rekayasa nuklir Batanindo Jakarta, berusaha mengenali tempat di mana ia berada sekarang. Mata pun menatap nyalang ke orang-orang di sekitar mesin transformasi media, yang terkejut melihat kehadiran Gentong Kayu.

Rambut yang terurai memanjang, menambah seram penampilan Gentong Kayu. Ia bertelanjang dada dengan hanya mengenakan kain panjang menutupi tubuh bagian bawah. Berulang kali orang-orang laboratorium itu memandangi Gentong Kayu dari atas ke bawah dengan sorot mata heran. Sementara itu, Gentong Kayu juga melakukan hal yang sama. Mereka saling memerhatikan perbedaan pakaian yang dikenakan.

Ternyata saat terjadi pertempuran antara Tapak Bumi dan Gentong Kayu di tahun 1293, di detik yang sama, menit yang sama, jam yang sama pada tahun 2019 Badan Tenaga Atom dan Nuklir Indonesia (BATANINDO) melakukan uji coba fusi nuklir yang menghasilkan inti atom berkekuatan setara dengan dua belas kiloton. Kekuatan itu gabungan dari ledakan fusi nuklir di PTLRN BATANINDO Jakarta dan instalasi nuklir Lembah Grambung, sebuah padang pasir sebelah timur Indonesia. Tingginya kekuatan nuklir yang dihasilkan oleh percobaan itu berbenturan dengan kekuatan tenaga dalam yang dihasilkan Tapak Bumi dan Gentong Kayu pada tahun 1293.

Gelombang energi benturan itu tertangkap pemancar dan masuk ke mesin transformasi media yang ada di ruang percobaan dan rekayasa nuklir BATANINDO Jakarta. Mesin dan pemancar itu juga terhubung dengan pemancar gelombang radio di Lembah Grambung untuk merekam dan menangkap gelombang perubahan suhu, tanah dan radiasi nuklir. Mesin transformasi media itu mengubah fisik Gentong Kayu menjadi gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi di tahun 1293 untuk tertarik masuk ke tahun 2019. Setelah tiba di tahun 2019, mesin itu menyusun sel-sel tubuhnya kembali. Setelah diubah menjadi gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi, Gentong Kayu kembali ke wujud manusia. Kini, ia hadir di ruang laboratorium percobaan dan rekayasa nuklir Batanindo Jakarta.

Sambil menahan sakit di tubuh, Gentong Kayu berdiri. Ia merapikan rambut panjangnya dengan menggelung ke atas. Disampirkan kain bagian bawah ke bahu. Lalu, Gentong Kayu berjalan mendekati orang-orang laboratorium Batanindo yang masih berdiri terperangah.

"Sinten panjenengan?"

Gentong Kayu bertanya pada orang-orang itu. Suaranya terdengar serak. Mereka yang ditanya, terdiam tidak menjawab. Mulut hanya ternganga dengan mata membelalak. Namun melihat Gentong Kayu berjalan mendekat, sontak mereka mundur sambil melihat pintu ke luar.

Oleh karena pertanyaannya diabaikan, sambil terus berjalan kedua tangan Gentong Kayu terkepal. Napas ditahan di perut lalu, kedua tangan itu diputar ke atas dan ke bawah menyilang di depan dada. Menahan napas di perut seperti itu menyebabkan wajah Gentong Kayu memerah sehingga ia terlihat menatap nyalang. Melihat Gentong Kayu semakin mendekat, orang-orang itu lari ketakutan dan berteriak.

"Tolong ...! Keamanan! Tolong ...!"

Dalam suasana yang kalang kabut, salah satu dari mereka dengan cepat menekan tombol yang terletak di meja kontrol mesin transformasi media.

Tet ... tet ...tet ...!

Kontan suara sirene pun riuh terdengar di seluruh lorong gedung laboratorium. Melihat situasi yang dirasa akan membahayakan dirinya, Gentong Kayu pun melepaskan tenaga dalam ke arah orang-orang itu.

"Hiaaat!" teriak Gentong Kayu.


Braaak!

Dinding dan pintu di ruangan itu pun hancur berantakan terhantam tenaga dalam. Kontan orang-orang laboratorium yang berdiri terperangah menyaksikan kedatangan Gentong Kayu melalui mesin transformasi media, ikut melayang dan terbanting. Tubuh mereka membentur dinding dan pintu. Mereka tidak sempat berbuat apa-apa karena tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (Telah Terbit Silakan Pesan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang