6

2.3K 268 14
                                    

Typo bertebaran !!

Lucas pun berlari membawa jimin ke ruang medis, dan tanpa di duga mereka berpapasan dengan namjoon saat namja itu ingin kembali ke ruangannya.

"Tunggu..tunggu apa yang terjadi dengan mu jim?"

"nanti saja ku jelaskan, luc cepat ini menyakitkan"

Lucas pun berlari kembali, di temani namjoon yang mengikuti mereka dari belakang.

Skip

"Ternyata kau bisa menjahit luka juga ya dr. Kim" Ucap jimin memperhatikan dr. Kim yang sedang menjahit luka jimin dengan telaten. Air mata namja mungil itu pun sudah berhenti sedari tadi

"Nah sudah selesai"ucap namjoon

"Jadi bisa kau jelaskan apa yang terjadi" Namjoon mencubit hidung jimin yang sudah memerah sejak tadi

"Aww berhenti dokter kim" Namjoon pun melepaskan cubitan nya, lalu namja itu mengambil setitik air mata yang masih tersisa di sisi mata indah namja mungil itu dengan jarinya.

Ntah dia sadar atau tidak, namjoon menjilat air mata itu lalu Memejamkan kedua matanya seperti seseorang yang sedang menikmati sesuatu.

Jimin terus menatap wajah namjoon dengan heran melihat kelakuan seniornya ini.

"Ehem" Lucas sengaja berdeham agar menyadarkan kedua manusia di depannya ini.

"Kau masih disini Luc? Bukan seharusnya kau kembali ke pos mu?" Ketus namjoon

Sebelum Lukas menjawab, namjoon berbicara kembali

"Pergilah tugas mu sudah selesai di sini, dr. Park biar aku yang urus"

"Cihh" Lucas pun meninggal kan ruang itu dengan kesal

"Seharunya kau tidak seketus itu dr. Kim, Aku bahkan belum sempat berterima kasih padanya"

Namjoon hanya terdiam lalu dengan cepat ia mengubah topik pembicaraan.

"Berhenti memikirkan dia, Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi dr. Park"

Jimin pun menghela napasnya"Kejadian itu begitu cepat, namun aku sempat mendengar pasien itu menyebut nyebut kata dia"

"Dia? "

"Ntahlah namun kata itu menjurus kepada seseorang yang seperti nya berarti bagi pasien itu"

"Siapa nama pasien itu"

"Min yoongi"

"Ahh aku menggerti sekarang" Ucap namjoon

"Dia yang di maksud itu sepertinya seseorang yang dulu menculik yoongi, tapi ini sedikit aneh tidak biasanya dia se agresif itu"

"Maksud ku dulu memang dia sangat agresif, tetapi setelah ia lama di sini dia sedikit bisa mengendalikan diri" Ucap namjoon menerka nerka apa yang terjadi

"Dia bilang aroma ku sama seperti orang itu, lalu ia tersenyum seolah ia menemukan sesuatu yang berharga" Jimin mencoba menganalisa yoongi

"Apa mungkin dia mengidap Stockholm syndrome" Tanya jimin

(FYI: Stockholm syndrome yaitu kondisi psikologi ketika korban penculikan atau kejahatan lainnya jatuh cinta kepada orang yang menculik atau melakukan kejahatan kepada dirinya)

"itu bisa saja terjadi , ku dengar penjahat yang menculik yoongi sudah dia eksekusi mati 4 tahun lalu"

"Hati hati dia bisa membahayakan dirimu, jika kau tidak sengaja bertemu dengan dia secepatnya kau lari minta bantuan kepada penjaga. Mengerti"

Jimin pun menggunakan kepala seolah anak kecil yang sedang di beri nasihat oleh orang tua nya.

"Bagus" Namjoon pun mengacak² rambut jimin

"Jadwal terakhir mu hari ini apa?"

"Aku harus memberi obat kepada pasien 345"

"Biar aku saja yang menggantikan mu hari ini, kau istirahat saja"

"Tak perlu repot², aku bisa melakukannya" Tolak jimin

"Kau yakin bisa menyuntik pasien dengan sebelah tangan saja" Ledek namjoon

"Hahh ya kau benar aku harus istirahat"

"Hahahaha begitu lebih baik"

Namjoon pun mendekatkan tubuhnya kepada jimin. Segera namja itu menundukan wajahnya agar tidak terlalu dekat dengan dada bidang sang dominan

"tadi.. sebelum aku berpapasan dengan mu aku mendapatkan kabar, Bahwa pasien yang bernama kang Daniel tewas bunuh diri" Ucap namjoon sambil menatap rambut hitam jimin

Mendengar hal tersebut sontak namja mungil itu melotot kan matanya. Terlihat air wajah yang menyirtkan ke kagetan serta kebingungan. Pasalnya baru saja kemarin ia mengalami pelecehan dari pasien itu.

"Kau tau? Kim taehyung di balik kejadian itu. Ia sengaja memanipulasi pikiran pasien itu hingga tewas" Namjoon pun meniup jidat jimin

Jimin yang kembali dibuat kaget pun mendongak menatap wajah namjoon dan tanpa di duga bibir berisinya menyentuh bibir namja besar itu.

Namjoon hanya tersenyum lalu segera mencium bibir jimin dengan rakus. Jimin yang mulai terbawa suasana pun membalas permainan lidah namja itu.

Semakin lama ciuman itu semakin dalam, belum lagi erangan² yang dibuat oleh jimin. Membuat namjoon semakin menggila.

"Engh" Erang jimin, ia mulai kehabisan oksigen dan terus memukul dada bidang namjoon meminta untuk berhenti

mau tidak mau namja bertuh besar tersebut melepaskan bibir si mungil. " Setiap bagian dari dirimu seperti narkoba bagi ku jimin-sii" Saat namjoon ingin mencium jimin kembali si mungil segera menahan namjoon

"Tidak akan berakhir baik jika ini diteruskan dr. Kim"

"Hemm lyaa aku mengerti" Namjoon berucap datar.

"kau itu memiliki daya tarik yang unik jimin-sii, tanpa kau berusaha menggoda seseorang pun orang itu akan tergoda dengan dirimu"

"Aku tidak akan lelah mengingatkan mu akan bahayanya tempat ini, bukan hanya pasien namun semua orang di sini bisa menjadi predator jika berhadapan dengan dirimu" NamJoo mengelus permukaan bibir jimin

"Termasuk dirimu dr. Kim?"

"Yahh termasuk diriku, beristirahat dengan baik!! Biar aku yang menangani pasien menyebalkan itu. " Namjoon pun pergi meninggalkan jimin sendiri di ruangan itu


TBC

~~~~~•~~~~~~

Disini aku mau bikin karakter jimin lebih dewasa ya, bukan yang naif naif gitu ciww

Jangan lupa vote dan komen biar aku tambah semangat🔥🔥🔥

HAPPY TAETAE DAY 🎂 💜💜💜💜💜

Desperately to leavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang