28

1.6K 200 6
                                    

Typo bertebaran!!!!


Seorang anak yang tumbuh tanpa rasa kasih sayang atau perhatian orang tua bisa jadi. suatu hari nanti, akan tumbuh menjadi seorang yang sangat merugikan bagi orang lain atau dirinya sendiri.

Bahkan ada Pepatah mengatakan bahwa orang jahat muncul dari orang baik yang tersakiti.

Beitu pun jhope selama di sekolah ia selalu mengalami tindakan pembullyan sering kali dirinya dikucilkan karena berasal dari panti asuhan, dia tak pernah membalas perlakuan teman² melainkan ia akan melampiaskan dengan cara membunuh hewan atau serangga saat ia merasa kesal atau marah. Dan dari sana lah jiwa membunuh anak itu mulai bangkit.

Saat usia anak itu menginjak 15 tahun ibu angkat nya dinyatakan hamli, keluarga Lee saat amat senang dengan berita tersebut. berbanding terbalik dengan j-hope yang merasa gelisah.

Dan benar malam saat ia ingin pergi tidur ia mendengar pembicaraan orang tua angkatnya.

"Kita harus mengembalikan anak itu Yeobo" ucap nyonya Lee tiba²

"Hemm.. Ya kau benar, semakin lama anak itu samakin menakutkan. Kau ingat hari saat aku pulang sehabis minum bersama tuan Jang? Hari itu aku sekilas melihat dia memukuli beberapa orang di sebuah bangunan tua dekat sungai" ujar tuan Lee yang di respon pelototan dari nonya lee juga jhope dari tempat persembunyian nya.

"Ahh ternyata itu dia" gumam namja itu.

Hari dimana dirinya menghabisi orang² yang sering membully nya saat di sekolah, tepat malam itu jhope memancing mereka untuk bertemu di sebuah bangunan kosong tak berpenghuni.

Jhope sudah mempersiapkan semuanya nya, dengan memakai jas hujan transparan dan sarung tangan bahkan alat² lainnya tanpa sepengetahuan orang² itu. ia pun mulai memukuli mereka dengan sadis.

Sebelum jhope menghabisi nyawa mereka ia sempat mendengar suara kerikil yang bergesekan. Saat ia mengeceknya ia tidak melihat apapun, jhope pun mengendikan bahunya lalu mulai membunuh mereka atau persatu.

Jika di tanya kemana mayat mereka, dia sudah memutilasi mayat² itu lalu menguburnya di dekat semak². Jhope tak takut jika dirinya akan tertangkap polisi karena ia sudah memperhitungkan dengan matang hal ini. Selama ini ia selalu mengamati titik buta cctv dari setiap sudut, tempatnya tinggal. kota Gwangju.

"Lalu kenapa kau tidak menghentikan nya kita bisa terkena masalah yeobo"

"Aku ketakutan, anak itu seperti kesetanan saat memukuli teman² sekolahnya" ucap tuan Lee bergidik ngeri

"Kalau begitu secepatnya yeobo.. aku takut anak sialan itu akan menyakiti calon bayi kita"

Jhope sangat marah, sedih dan kecewa dengan ucap kedua orang tua angkat nya itu. Ia merasa semua yang sudah ia lakukan selama ini sia².

Besoknya j-hope mendorong ibu angkatnya hingga terjatuh di tangga dan tanpa sadar namja itu tertawa dengan keras saat ia melihat ibunya merintih kesakitan dengan darah yang mengakir keluar dari arah selangkangan wanita itu.

Sudah di pastikan bahwa nyonya Lee keguguran saat itu juga, tuan Lee sangat murka lalu memukuli j-hope saat mereka masih berada di rumah sakit.

"Dasar kau keparat sialan, kau membunuh anak ku mati kau" ucap tuan Lee sambil memukul wajah j-hope

Namja itu pun membalas pukulan tuan Lee hingga terlentang kebelakang, jhope dengan mudah memukuli wajah ayahnya sambil terus meneriaki lelaki tua itu.
"Selama.. BUUK.. ini aku selalu.. BUUK.. aku selalu bersabar" ucap namja itu sambil terus memukuli tuan Lee

Beberapa orang mulai melerai perkelahian itu, mereka cukup kesulitan memegangi tubuh anak SMP tersebut.

"Astaga tubuhnya kuat sekali" ucap seorang lelaki tua
"Jangan buat keributan di rumah sakit" seorang dokter memarahi dirinya.

Desperately to leavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang