Butuh waktu beberapa tahun untuk Namja berwajah tampan ralat berwajah cantik dan imut itu sampai di posisinya sekarang !!!
Park Jimin seorang dokter pesikolog di militer berpangkat Letnan Kolonel !!
Namun tanpa di duga sebuah misi yang datang lan...
"Sepertinya aku harus mandi dulu, tubuhku sangat lengket di beberapa bagian" keluh jimin
"Kira kira jam berapa ya sekarang?" Namanya mungil itu pun mengecek jam di dinding ruangannya
"Astaga sudah jam satu pagi..! Ahh terserah lah toh aku bukan remaja jompo yang akan terkena flu, saat mandi jam segini?" Ia pun pergi menuju kamar mandi
Setelah ia selesai membersihkan tubuhnya, namja mungil itu segera mengerjakan tugas² yang ia tinggalkan sedari tadi.
Namja mungil itu pun mengecek data² pribadi pasien² nya tiba tiba Handy talky(HT) milik nya berbunyi.
Dr. Park / ganti
Ini suster kim / ganti
"Ya ada apa suster Kim?"
"Maaf mengganggu tidur mu, tetapi pasien dari pos 3 tiba² terbangun dan mengamuk"
"Baiklah aku akan segera kesana" ucap Jimin, segera namja mungil itu mengambil jas cadangnya dan pergi menuju pos 3.
Skip
Saat dirinya sampai di depan pos 3 ia bertemu dengan Lucas yang sedang berjaga pagi itu.
"dr. Park, kau yang menangani pasien itu?" Lelaki itu pun menghampiri Jimin
"Ya.. bisa kau buka pintu nya sekarang?" Ucap Jimin
"Ohh maaf kan aku" ucap lelaki itu dan segera mengiktrusikan rekannya untuk membuka pintu itu, tak butuh waktu lama pintu berbahan baja itu pun terbuka.
"Biar ku antar"
Merasa Dejavu dengan perkataan lelaki itu Jimin sedikit terkekeh dan tanpa sadar berkata " ada apa dengan semua namja di rumah sakit ini" ucapnya dalam bahasa Korea
"What? Apa Barusan kau berbicara dengan bahasa dari negara mu?" Selidik Lucas
Jimin pun memicingkan matanya "tak ada lupakan" ia pun memilih berjalan meninggalkan lelaki itu.
"Ceekk.. Apa yang barusan dia katakan? Apa dia mengejek ku? Ahh ntahlah" ucap namja itu lalu segera menyusul Jimin yang sudah menjauh
Saat dirinya sampai di depan ruangan bernomor 666 itu. sudah berdiri suster Kim dengan di temani beberapa suster dan penjaga yang mulai cemas.
"Suster Kim apa yang terjadi?" Tanya Jimin
"Pasien tiba² terbangun lalu mengamuk kami sudah memberikan obat namun obatnya tidak menunjukan efek apapun" jelas suster kim
"Segera alihkan suntikannya ke anti - pisikotik dengan efek penenang yang lebih kuat" perintah Jimin
(Anti - pisikotikObat ini dapat membantu mengendalikan gejala psikosis atau menurunkan tingkat keparahannya. Perlu dipahami, obat antipsikotik tidak bisa menyembuhkan penyakit gangguan mental. Berefek samping jika digunakan dalam jangka waktu lama)
"Maaf dr. Park.. tetapi kami belum berani untuk masuk ke dalam" ucap suster Kim sambil menunduk
Jimin pun menatapnya dengan heran "kenapa? Yang aku tau bukannya pasien ini sudah mulai membaik"
"Saya pun tidak tahu dr. Park" ucap suster Kim
"Sebelum saya memanggil anda, saya dan beberapa suster sempat mencoba menyuntikan obat kepada pasien namun tiba² pasien tersebut menyerang salah satu suster.. maaf dr. Park" lanjutnya
"Hahhh.. berikan suntikan itu padaku" ucap Jimin, seorang suster pun memberikan sebuah suntikan kepada namja mungil dan itu.
"Kau yakin Jimin?" Cegah Lucas
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi, pasien ini bisa menggangu pasien lainnya lucas"
"Baiklah.. aku dan beberapa penjaga akan ikut masuk ke dalam" ucap Lucas. Sontak perkataan Lucas membuat para penjaga lainnya menghela napas panjang.
Bahkan ada seorang penjaga yang sudah berdoa agar dirinya tidak masuk kedalam, walau mereka tau ini salah satu bagian dari pekerjaan yang harus mereka lakukan.
Tetapi tetap saja mereka tak mau mati dengan cepat, namun mau bagaimana lagi mereka gak bisa melawan perkataan Lucas. Yahh karna lelaki itu memiliki pangkat tertinggi sebagai penjaga di tempat ini.
"Doa kan aku bell" ucap seorang penjaga kepada suster yang menjadi kekasihnya
"Aku selalu mendoakan mu Ed"- bella
"Kau tau aku mencintaimu bell"
"Aku pun sangat mencintaimu Ed" mereka bahkan saling berpelukan
Beberapa orang yang melihat dan mendengara hanya memutar bola matanya malas dan itu termasuk Jimin yang sudah lelah mendengar ocehan mereka berdua. Oh ayolah bukan hanya Jimin yang jomblo di sini kan.
"Kalian siap" ucap Jimin, mereka semua pun serempak menganggukan kepalanya, yang menandakan mereka siap.
Namja mungil itu pun membuka pintu ruangan itu dengan menekan beberapa sandi di dekat gagang pintunya.
Saat Jimin membuka pintu itu terlihat sekali ruangan tersebut sudah sangat berantakan dan terlihat seorang namja yang sedang berdiri membelakangi mereka.
"Gong Yoo ssi?" Panggil Jimin dengan suara selembut mungkin
Perlahan namja itu menengok ke arah dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat dengan tatapan tajam dan menusuk namun dengn cepat tatapan itu melembut.
Dengan tiba² gong yoo mendekati Jimin lalu meraih kedua pergelangan lengan namja mungil itu.