17

1.9K 208 5
                                    

Typo bertebaran!!

"Sayang.." ucapnya

Sontak perkataan namja itu membuat Lucas dan para penjaga melotot seketika.

"Sayang.." panggil gong Yoo sekali lagi

"i-iya" jawab Jimin terbata²

"Dari mana saja kau? Aku selalu mencari mu kemana², bagaimana keadaan bayi kita? Apa dia baik² saja?" gong Yoo pun mengelus pipi tembam si mungil.

"Ini sudah cukup" geram lucas, saat lelaki itu ingin menghentikan Gong Yoo dengan cepat Jimin mengisyaratkan untuk berhenti.

Namja mungil itu tau pergerakan secara tiba² dapat membuat pasien kaget sekaligus panik yang akan menyebabkan semuanya menjadi runyam.

Jimin pun menurunkan tangan itu dengan perlahan "aku tak pernah pergi kemana pun" ucap Jimin dengan senyuman selembut mungkin

"Hiks hiks mereka bilang kau sudah mati, tapi aku percaya kau pasti masih hidup" dengan tiba² namja itu menangis di depan Jimin. Lalu memeluknya dengan erat

Saat namja mungil itu ingin meraih suntikan di kantong jasnya "lalu kenapa kau menghilang? Atau jangan² kau berselingkuh dari ku"

"Aku tid- akhhh" dengan cepat namja itu membanting tubuh Jimin ke lantai lalu mencekiknya dengan kuat.

Lucas pun kaget melihat hal itu dengan sigap ia menendang tubuh gong Yoo hingga terjungkal. Setelah namja itu terjungkal beberapa penjaga langsung memegangi tubuh gong Yoo

Ia pun membantu Jimin yang sedang terbatuk² di sana

"Dr. Park apa kau baik² saja?"

"Uhuk... Uhukk aku tidak apa²"

"KAU PASTI BERSELINGKUH DENGAN DIA HAHH?! APA KAU INGAN AKU MEMBUNUH DIA SEPERTI AKU MEMBUNUH TEMAN BAHAKAN SELURUH KELUARGA MU SAYANG?" teriak gong yoo sambil memberontak

Disaat para sipir itu hampir kewalahan Jimin pun segera penyuntikan obat bius kepada namja bertubuh kekar itu.

Dan setelah beberapa saat namja itu kehilangan kesadarannya.

"Bawa dia keruangan isolasi" ucap Jimin sambil terus mengelus lehernya.

Mendengar perintah jimin mereka langsung membawa tubuh gong Yoo pergi dari tempat itu, beberapa suster pun datang menghampiri Jimin bertanya bagaimana keadaan namja mungil itu.

"Leher anda memerah dr. Park" ucap salah satu suster itu, mengetahui hal itu Lucas pun langsung melihat leher Jimin yang sudah mulai berubah warna

"Ini pasti akan meninggalkan bekas membiru dr. Park" - Lucas. tanpa sadar ia menyentuh leher si mungil.

Saat lengannya menyentuh kulit lembut jimin, ia pun kaget dengan suhu tubuh si mungil yang mulai panas.

"Sepertinya kau demam" tanya lelaki itu, mendengar hal itu suster Kim segera berlari ke ruangan medis terdekat untuk mengambil termometer.

Ia pun memberikan alat itu kepada jimin, dan benar saja saat ia mengecek suhu tubuh namja mungil itu suhunya hampir mencapai 39° Celsius yang membuat beberapa suster mulai cemas.

"aku baik² saja, kalian tak perlu cemas" ucap Jimin

"Tidak² dengan suhu tubuh anda yang setinggi itu anda berjalan pun akan sulit dr.park" -suster ballet

"Sir. Lucas tolong bawakan brangkar kesini" pinta salah satu suster itu.

"Oky" lelaki itu pun dengan sigap pergi mengambil brangkar tersebut.

"Kalian terlalu berlebihan, aku pergi" ucap Jimin mempercepat langkahnya.

Tak tinggal diam para suster itu pun mengikuti langkah Jimin sambil membujuk namja cantik itu.

"Jangan seperti ini dokter, aku sungguh merasa tidak enak telah membangun kan mu jam segini. Hingga membuatmu menjadi demam" - suster Kim

Saat Jimin menutup telinganya dan terus berjalan tiba² tubuhnya di angkat seseorang.

Dan orang itu adalah Lucas dengan cepat lelaki itu memindahkan Jimin ke atas berangkar dan membawanya bersama beberapa suster.

"Yakk apa yang kau lakukan Luc, turunkan aku.. astaga kalian benar²" ucap Jimin sedikit berteriak

"Diam lah dr.park kau bisa membangunkan para pasien" -lucas

"Kau disini saja bell bersama Martha, biar aku yang pergi dengan sir. Lucas dan Lusy" ucap suster Kim

Mereka pun terus membawa Jimin hingga tepat di depan pos 3 seorang penjaga terlihat panik dan segera membukakan pintu besar itu.

"Ada apa Luc?" Tanya salah satu temannya

"Nanti ku jelaskan, aku akan kembali setelah mengantar dr. Park"

Jimin yang melihat semua adegan itu terus saja menutup wajahnya menahan malu.

(Aaaaaa ini akan menjadi aib untuk ku) - batin Jimin

Akhirnya mereka sampai di dalam ruangan medis yang tak jauh dari ruangan kantor namja mungil itu.

Lucas langsung memindahkan tubuh Jimin ke atas ranjang di sana, kedua suster itu pun terlihat sibuk menyiapkan obat dan infus untuk Jimin.

"Kalian tau ini sangat keterlaluan, kalian terlalu berlebihan. Aku hanya butuh istirahat di ruangan ku Soo hyun-ah"

"Anii oppa, jika terjadi sesuatu padamu bagaimana? Aku tak mau para sipir memarahiku karna wajah cantik mu terlihat seperti zombie dr.park"

Ucapan suster Kim pun di setujui oleh Lucas dan Lusy,

"Itu benar dr. Park" -lucy

"Apa sih sebenarnya maksud kalian" namja mungil itu semakin pusing mendengar ocehan mereka berdua

"Ya Tuhan dr. Park apa anda tidak tahu ? Semua orang di rumah sakit ini menjuluki anda si cantik dari devisi bagian barat" ucap lucy dengan antusias

"What, hahaha sudah lah itu tidak masuk akal, sebaiknya kalian pergi biarkan aku istirahat sebentar" perintah Jimin kepada 3 orang di depannya itu

"Ishh dr. Park" ucap Lusy

"Yasudah kami pergi dulu" ucap Soo Hyun

"Ohh tunggu, 3 jam lagi tolong kemarin dan bawa semua berkas tentang pasien yang barusan aku tangani" ucapnya kepada suster Kim

Suster Kim pun mengangguk lalu mengajak rekannya pergi meninggalkan ruangan itu, tinggal Jimin dan Lucas lah yang berada di sana.

"Kau tidak ikut mereka Lucas?"

Lelaki itu tak menjawab pertanyaan Jimin hanya terus menatap namja mungil itu terus menerus.

"Ahh sudah lah" tak butuh waktu lama obat yang di berikan suster tadi membuatnya perlahan memejamkan mata.

Saat lelaki itu ingin meninggalkan Jimin tiba² namja mungil itu memangil namanya.

"Lucas"

TBC



~~~~•~~~~

Makasih ya yang udah sempetin baca cerita aku🐤🐤🐣


Sampai jumpa di chapter selanjutnya uhuyyy🐙

Desperately to leavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang