Typo bertebaran!!!
Disaat Jimin keluar dari ruangan itu suster Kim segera menghampiri dirinya.
"Dr. Park?"
"Ndee.. "
"Apa terjadi sesuatu di dalam? Apa kau tiba² merasa demam?"
"Apa maksud mu suster Kim"
"Emm maaf sejak kau keluar dari ruangan itu, wajah dr. Park memerah terlihat seperti orang yang sedang demam"
"Benarkah" Jimin pun menyentuh kedua pipinya
"Ahh ya mungkin aku tidak sadar" ucapnya malu malu.
(Akhhh memalukan sekali park jimin)
"Apa anda mau saya ambilkan obat"
"Tidak perlu biar aku menyimpannya di ruangan ku"
"Baiklah.."
"Suster Kim?"
"Ya dokter park?"
"Apa ada lagi untuk jadwal untuk konseling hari ini?"
"Emmm sebentar saya cek dulu" suster itu pun mengecek di layar komputer nya.
"sepertinya tidak, tapi.. tadi dokter Kim sempat datang dan berpesan untuk meminta mu datang ke ruangannya" ucap nya
"Terimakasih.. aku pergi dulu"
"Ndee sampai jumpa dr. Park"
Jimin hanya membalasnya dengan anggukan lalu pergi meninggalkan tempat itu menuju ruangan dr.kim.
Sesampainya di sana Jimin pun memencet bel tepat di depan ruangan dokter senior itu, tak harus menunggu lama pintu baja itu pun segera terbuka.
Setelah namja mungil itu masuk ia pun melihat dokter Kim sedang duduk di meja kerjanya sambil tersenyum ke arah dirinya.
Namjoon pun mengarahkan tangannya ke sebuah tempat duduk yang berada di depan dirinya.
"Duduklah dr.park"
"Ndee.." Jimin pun duduk berhadapan dengan namja dominan itu.
"Bagaimana sesi konseling hari ini?apa berjalan dengan baik?"
"Hemm di awal ada aku disini mendapat hambatan namun setelah beberapa saat pasien mulai bisa di ajak untuk berkomunikasi"
"Yahh yang ku lihat pasien mulai tertarik dengan mu!" Ucap Namjoon sambil menatap Jimin
"Maksudmu?"
"Pasien yang kau tangani ini sangat sulit dr. Park"
Namjoon pun menceritakan kejadian bahwa dulu juga pernah ada seorang dokter yang mencoba metode seperti ini kepada J-hope.
Namun di tengah² kegiatan itu J-hope seolah merasa dirinya ter intimidasi dan mulai kehilangan kendali lalu berujung kematian bagi dokter itu.
"Tetapi yang ku lihat di sini.. seperti terlalu cepat ia merespon semua perkataan mu dr. Park, aku sedikit hawatir ada rencana atau maksud tertentu yang sedang ia rencanakan terhadap dirimu"
"Tapi.. bukan kah terkadang seseorang berubah seiring berjalannya waktu?"
"Jimin.." ucap Namjoon dengan tegas
"Y-yaa..?" jawab jimin sedikit gugup. Perlahan Namjoon bangun dari duduknya, dan berjalan menghampiri Jimin.
Namja mungil itu hanya memperhatikan Namjoon dari tempat duduknya saja, saat namja itu sudah sampai di depan Jimin. Dengan cepat njs dominan itu menggeser kursi si mungil menghadap dirinya.
"Bukan kah kemarin aku sudah mengingatkan dirimu betapa berbahayanya tempat ini"
Jimin pun mengangguk membenarkan ucapan dr.kim.
"Lalu kenapa kau masih lalai?" Dengar dan ingat ini.. yang kau tangani saat ini bukan hanya seseorang yang mengalami gangguan jiwa" namja itu menyingkirkan semua berkas yang berada di atas mejanya hingga berjatuhan ke lantai.
Jimin sempat kaget dengan apa yang di lakukan namja itu, namun kaget itu berganti menjadi bingung setelah Namjoon mendudukkan dirinya di atas meja.
"Dr. Kim"
"Mereka psychopath Jimin... Monster pembunuh yang bisa membunuh mu kapan pun tanpa kau sadari" ucap Namjoon dengan suara beratnya tepat di depan wajah namja cantik itu.
"Dokter ki- " tiba tiba namja kekar itu mencium bibir berisi milik si mungil.
*Emmpphh
*Enghhhh
Cppakkk terdengar suara kedua bibir yang terlepas.
"Hahhhh Namjoon apa yan- enghhhh" namjoon dengan cepat menjilat leher jenjang namja cantik itu. dan mulai memasukan jarinya kedalam baju jimin lalu dengan tidak sabar memelintir puting si mungil hingga ia berteriak.
"Berhenntii aakhhh" Jimin berusaha menahan tubuh Namjoon dengen kedua tangannya. tanpa di duga jari² besar namja itu menelusup kedalam celana Jimin lalu memasukkan nya kedalam hole kering namja mungil itu.
"Ahhh Emphhhh" Jimin menutup mulutnya sebisa mungkin
"Jangan tutup mulutmu Jimin, aku ingin mendengar desahan mu" segera namja dominan itu mengikat kedua lengan Jimin menggunakan dasinya.
Lalu perlahan membaringkan tubuh si mungil di atas meja dengan kaki yang terjuntai ke bawah.
"play with me jimin~~" ucap Namjoon sambil menghisap kembali bibir sexy itu.
(Tunggu² bukankah ini terlalu cepat !! Astaga pekerjaan ku masih banyak... aku tidak ingin begadang andwaeeeee) - teriakan batin Jimin
TBC
~~~~•••~~~~
Makasih ya yang udah sempetin baca cerita aku🐤🐤🐣
Sampai jumpa di chapter selanjutnya uhuyyy🐙

KAMU SEDANG MEMBACA
Desperately to leaves
FanfictionButuh waktu beberapa tahun untuk Namja berwajah tampan ralat berwajah cantik dan imut itu sampai di posisinya sekarang !!! Park Jimin seorang dokter pesikolog di militer berpangkat Letnan Kolonel !! Namun tanpa di duga sebuah misi yang datang lan...