Typo bertebaran!!!
⚠warning adegan 18+⚠
Jimin semakin melotot kan matanya ketika tangan taehyung mencoba meraih wajahnya.
"A-apa yang kau lakukan di sini?" Jimin mencoba setenang mungkin
(Ketemu) batin namja itu
Akhirnya namja mungil itu menemukan tombol darurat tersebut, Dengan cepat. Jimin menekannya terus menerus agar seseorang sadar ia sedang meminta bantuan.
"Hanya ingin bertemu dengan mu" Ucap taehyung, lagi dan lagi Jimin di kaget kan dengan suara Husky milik namja dominan itu.
"Maaf jika membuat mu takut" ucap taehyung lagi, sambil mencoba menyentuh wajah jimin
"Apa kau habis menangis? Ada sesuatu yang mengganggu mu?" Taehyung mengerutkan alisnya
"Aku ti-"
Dengan cepat taehyung menyentuh bibir tebal itu menahan kata yang akan keluar dari bibir berisi milik si mungil.
"Jangan berbohong? Kau lupa seorang pesikolog harus bisa membaca gerak gerik seseorang?"
"Dan aku tau... sedari tadi kau sedang menekan tombol darurat itu bukan?" Tunjuk taehyung kearah sisi meja itu.
Sontak perkataan tersebut membuat kedua mata Jimin terbelalak menatap namja dominan di depannya ini.
(Ya tuhan.. tidak kah kau terlalu keterlaluan menciptakan seorang pesikopat sejenius ini !! Dia terlalu peka.. aku harus apa sekarang apa hidup ku sampai di sini saja) -batin jimin
"Sebenarnya aku sangat membenci pelecehan"
"Tapi entah kenapa.. setiap kali aku melihat mu diam, kebingungan, ketakutan dan tersenyum membuat ku ingin menarik mu dalam pelukan ku"
"Bahkan ku pikir apa lebih baik aku merantai mu agar kau tak bisa bertemu dengan siapun" ada kekehan di akhir kalimat itu.
Jimin sama sekali tak berani membalas perkataan taehyung, salah² bisa jadi taehyung langsung menggorok lehernya saat ini.
"Terkadang aku marah bakhan ingin membunuhnya ketika seseorang berani menyentuh dirimu.. begini kah perasaan cemburu?"
"Sangat menyenangkan" ucapnya lagi sambil tersenyum
Saat Jimin berkata tiba² handy talky miliknya berbunyi dengan keras
Sontak hal tersebut membuat keduanya menatap HT tersebut.
"Dr.park / ganti" ucap seorang sipir
"Jimin..?" suara itu pun berganti dengan suara dari dr.kim
"Jimin jawablah.."
"Sial..Aku akan segera kesana" ucapnya terdengar sedikit kepanikan di sana
Namjoon tak tau keadaan Jimin saat ini, saat namja mungil itu ingin meraih HT tersebut, tiba² taehyung mengeluarkan pisaunya lalu menancapkan pisau itu tepat di tangan si mungil.
Saking kuatnya tenaga taehyung pisau itu menancap cukup dalam hingga menembus meja kerja jimin.
"AKHHHH AAAA SAKITT" teriak Jimin sambil memegang pisau itu, sulit sangat sulit menarik pisau itu keluar.
"SAKITT TAEHYUNG.. ku-kumohon cabut pisau ini hiks hiks" si mungil mulai menangis, bertepatan dengan darah yang mulai ngecur dengan deras menetes ke lantai ruangan Jimin.
"Maafkan.. maafkan aku Jimin" sesal taehyung
Braakkk
Braakkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperately to leaves
FanfictionButuh waktu beberapa tahun untuk Namja berwajah tampan ralat berwajah cantik dan imut itu sampai di posisinya sekarang !!! Park Jimin seorang dokter pesikolog di militer berpangkat Letnan Kolonel !! Namun tanpa di duga sebuah misi yang datang lan...