Typo bertebaran!!!
Tak terasa waktu berjalan begitu saja kini hampir 5 bulan namja berwajah cantik itu berkerja di tempat ini.
Memang awalnya Jimin sangat kesulit beradaptasi dengan keadaan di sini, namun perlahan ia mulai belajar menghadapi pasien dengan caranya sendiri.
Metode yang iya terapkan cukup beresiko di bandingkan dokter lain, ketika semua dokter hanya memberi obat² kepada pasien, namja mungil tersebut justru mengunakan metode pendekatan yang membuat pasien merasa nyaman padanya.
hal tersebut bisa di bilang cukup efisien ketika mereka melihat pasien yang berada dibawah pengawasan dr.park, lebih bisa diatur dan jarang sekali melakukan kekerasan fisik kepada para penjaga dan perawat lainnya.
Yahh memang awalnya para pasien itu tidak segan² memukul atau menusuk jimin secara tiba², namun dokter cantik itu tetap sabar menghadapi mereka. Walaupun kadang² Jimin harus menggunakan tenaganya untuk sekedar membanting atau melumpuhkan para pasien nya itu.
Seperti hari ini ketika ia sedang melakukan sesi konseling dengan pasiennya jung hoseok, ia melihat namja itu menatapnya dengan tatapan tajam seolah namja itu sedang menahan amarah.
"Ada kah hal yang membuat mu marah baru² ini hoseok Hyung?" Jimin bertanya sehalus mungkin
"Kemarin... aku mendengar bahwa kau sedang berkencan dengan dokter kim. Apa itu benar?" Suara j-hope Terdengar dingin di telinga dokter cantik itu.
"Hah? Apa?" Jimin
"Sepertinya aku tak perlu mengulangi lagi" tanya j-hope datar
"Ahh itu hanya rumor" ucap Jimin sedikit gugup
masalah rumor tentang ia dan Letjen kim, rumor tersebut sudah di patahkan oleh Namjoon sendiri. dokter berdimple itu menawarkan bantuan untuk mengalihkan rumor tersebut kepada dirinya, memang awalnya Jimin berusaha tidak memperdulikan rumor tersebut.
Tetapi semakin lama rumor itu semakin menggila, ia merasa beberapa orang menatapnya seolah menelanjangi namja mungil itu.
Tanpa ia sadari dr.Kim pun terganggu dengan rumor tersebut. Dan Berakhir lah sebuah ide gila dari dokter berbadan kekar itu untuk membantu dirinya, dengan cara sedikit kekanakan menurut nya.
Bertemu Jimin hampir setiap hari, menyempatkan untuk makan bersama dengan si mungil, Bahkan sering kali dr. Kim berkata bahwa Jimin kekasihnya di depan banyak orang. Rencana itu cukup untuk. mengalihkan rumor menggelikan nya dengan Letjen kim.
Namun tanpa si mungil sadari. Jika di lihat dari sisi dr. Kim, ia orang yang paling di untungkan dalam situasi ini.
(Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui ya pa😅)"Dr. Park, dr. Park?"
"Yaa?"
"Kau melamun?"
"Ahh maaf kan aku, apa kau mau mengulangi perkataan mu" tanya Jimin sedikit memohon yang berhasil meluluhkan hati namja di depannya ini.
"Hahhhh, jadi.. apa rumor itu tidak benar?"
"Ya tentu saja, apa itu penyebab kau marah?"
"Entah lah, hanya saja aku sangat marah"
"dr. Park.. apa aku tidak punya hak untuk marah?"
"Tentu saja kau punya hak.. masalahnya bagaimana caramu melampiaskan amarah itu."
"Hahh.. dulu kau pernah berkata, jika aku sedang marah berhitunglah sampai angka 6. Tapi.. aku tak menyangka 6 detik itu terasa sangat lama" namja tampan itu pun mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu saat dokter sialan itu berbicara dengan si mungil dengan tatapan memuja, bahkan ia dengan berani menyentuh pundak sempit itu tanpa beban. Sial mengingat hal itu membuat darahnya mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperately to leaves
FanfictionButuh waktu beberapa tahun untuk Namja berwajah tampan ralat berwajah cantik dan imut itu sampai di posisinya sekarang !!! Park Jimin seorang dokter pesikolog di militer berpangkat Letnan Kolonel !! Namun tanpa di duga sebuah misi yang datang lan...