24

1.8K 210 4
                                    

Typo bertebaran!!!

Derap langkah terdengar di lorong rumah sakit itu, sedikit cepat bahkan bisa di bilang berlari.

Jimin yahh park Jimin dokter berparas cantik nan imut itu sedang berlari ke arah ruangan seseorang yang berhasil membuatnya sangat amat marah saat ini.

Saat dokter cantik itu hampir sampai di depan pintu ruangan seokjin, tak di duga dirinya melihat sosok yang seorang yang ia cari sedang mengobrol dengan seseorang tepat di depan ruang nya.

Namja mungil itu pun menunggu hingga kedua orang di depan sana mengakhiri obrolan mereka.Obrolan yang sepertinya sangat serius terlihat dari wajah namja dominan itu.

Bisa saja Jimin menarik lengan seokjin saat itu juga, namun ia berfikir.. ia seorang yang berpendidikan namja mungil itu harus menujukan etika yang selama ini iya pelajari agar tak terlihat bodoh di depan namja kekar itu.

Tak berselang lama obrolan tersebut berakhir, samar² jimin mendengar ucap seokjin.

"Kau pastikan ini berhasil"

mendengar hal itu orang tersebut menggunakan kepalanya lalu pergi meninggalkan namja dominan itu.

Setelah kepergian orang tersebut Jimin pun mendekati seokjin yang sudah menatapnya sedari tadi.

"Suatu kemajuan saat dirimu menahan diri dan menunggu ku selesai bicara pada orang lain ketika diri mu sedang marah jimine" namja dominan itu tau Jimin sedang marah terlihat sekali dari wajah cantiknya yang mulai memerah menahan kesal itu.

"Hahh. Ada yang perlu ku bicarakan"

"Masuklah" seokjin pun membuka pintu besar itu lalu membiarkan Jimin masuk terlebih dahulu, setelah mereka berdua masuk tiba² suara tamparan terdengar begitu nyaring.

"Apa yang kau lakukan park Jimin?" Tanya seokjin sambil memegang sebelah pipinya

"Tidak kah kau berpikir tindakan mu sudah keterlaluan? Berhenti untuk terus ikut campur "

"Lalu kenapa jika aku ikut campur jimin-ah ?! Aku mencintaimu"

"Cukup...  kau harusnya malu mengatakan itu seokjin?! Ku peringatkan jangan pernah kau mencoba masuk kembali kedalam hidupku" Jimin menunjuk tepat di wajah namja dominan itu.

"Apa ini semua karena istriku? Aku akan menceraikan dia!! Kita akan hidup bersama seperti janji ku dulu jimin" ucap seokjin sambil menggenggam tangan si mungil dengan erat

"Aku minta maaf Jimin kumohon kembali lah kepadaku"

"Hyung" ucap Jimin yang membuat seokjin kaget mendengarnya, sudah lama sekali ia tak mendengar Jimin memanggil dengan sebutan itu.

"Masih kah kau ingat saat dimana kau meninggalkanku seperti kotoran? Kau paling tau betapa putus asanya aku saat itu, memohon di kaki mu untuk tetap bersama ku?! Namun apa yang kau lakukan, kau tetap pergi dan memilih menikah dengan wanita itu" namja mungil itu melepas pergelangan tangan seokjin dengan perlahan.

"Lalu sekarang kau mengatakan kau tidak mencintainya ?! HAHH.. berhenti lah aku sudah muak mendengar kata² yang keluar dari mulutmu" ucap Jimin sambil mendorong tubuh seokjin hingga ia jatuh terduduk.

"Apa selama ini kau tak melihat betapa aku mencintaimu mu jimin? Apa kau tak berfikir berapa banyak yang ku korbankan saat bersamamu? Aku menikahinya hanya untuk memperkuat posisiku agar bisa melindungi mu.. PARK JIMIN" tanpa sadar namja dominan itu meneteskan air matanya

"Cinta? Melindungi? Haha jangan konyol"

"KAU... Kau Meninggalkan ku saat aku membutuhkanmu, kau meninggalkanku di titik terendah dalam hidupku !! Kau tau seorang yang yang mencintaimu tidak akan pernah melakukan hal semacam itu KIM SEOKJIN" setelah mengatakan itu Jimin pun berlari keluar. Meninggalkan seokjin yang terpaku disana.

Desperately to leavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang