Typo bertebaran!!!
⚠18+
"Ahhhh enghhhh♡"
"N-NAMJOONNN"
"yahh terush panggil nama ku jimin"
"Ohhhh ahhhhh akhhh" tiba tiba dada Jimin membusung seperti busur.
"Ketemu" gumam Namjoon
"Apa disini terasa enak..?"
"Ahhhh I-Itu terasa enak"
Namja dominan itu semakin mempercepat gerakannya. Dengan sengaja terus menusuk tepat di titik prostat milik si mungil.
"Aaaghhhh akuhh tidakkhh tahannhh lagihh"
"Sebentar lagihh" dengan sengaja namja kekar itu menutup lubang di penis Jimin
"Akhhh andwae sakit, lepaskan"
"Sebentar lagihh jiminhh" namjoon semakin cepat memajukan mundurkan miliknya di dalam hole si mungil
"Ahhhhhhhh ahhhhhh♡♡"
"Bersama jiminhh" di hentakan ketiga namaja itu melepas lengannya dari penis Jimin lalu mereka keluar bersamaan.
"Akhhh hahhhh" teriak jimin
"Enghhhhhh" geram namjoon dan tanpa merasa bersalah namja itu ambruk di tubuh si mungil.
"Hahh hahh" nafas namja itu begitu terdengar di telinga jimin
"Ughh beeraaattt~~~~"
"Minggir dr.kim!! Aku lelahh~~~"
Namjoon segera bangkit dari tubuh Jimin dan memperhatikan wajah serta tubuh namja cantik ini.
Dengan wajah memerah dan nafas yang memburu membuatnya sangat sangat terlihat menggoda dan jangan lupakan bekas sperma yang menghiasi tubuh sexy namja itu. Tentu pemandangan itu, berhasil membuat libido namjoon naik kembali
"Ahh shit jimin"
"Mari kita lakukan sekali lagi
"Hah apaaaa?" Namjoon pun menggendong Jimin ala koala masuk ke dalam kamarnya.
~~~~•~~~~
"Ughh.. hentikan~~"
"Akuhh mohon hen-tikan ahhhh♡♡"
"Aku merasa mau mati"
"Ini terakhir jiminhh"
"Pembohong enghhhh ini sudah yang akhhh ke lima kalinya kau berbicara seperti ituhhh~~~" kini posisi Jimin berada di atas namja itu. Terlihat tubuh Jimin yang naik turun dengan ritmen yang cukup cepat membuat kedua namja itu semakin menggila.
Tak terasa hingga lelehan keringat, air mata serta saliva kini sudah bercampur menjadi satu di wajah namja mungil nan sexy itu.
"Ohhhh yahh kau sangat indah jiminhh~~"
"Ahhhhhhhh ahhhhhh terlalu kencang emphhh aku kelu-ar akhhh" teriak namja mungil itu mencapai dunia putihnya, bersamaan dengan milik Namjoon yang keluar di dalam hole Jimin.
Namja mungil itu langsung ambruk di atas dada bidang milik Namjoon, dan Tanpa di duga Jimin sudah tertidur dengan lelap di atas sana.
Cupp
Cupp
Cupp
Namjoon terus mengecupi wajah Jimin hingga si mungil mulai merasa sedikit tergantung
"Eeemmmmm" geram jimin
Namun namja bertubuh kekar itu hanya terkekeh melihat ketidak berdayaan Jimin di hadapannya.
"Selamat malam baby.."
Waktu pun berlalu tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 12 malam, namja mungil itu pun terbangun dari tidurnya. Ia perlahan meraba sebelah kasurnya namun tak melihat tanda² adanya namja itu di samping dirinya.
Ia memilih bangun dari tempat tidur dan meraih sebuah kemeja yang cukup besar di tubuhnya, mengancingkan satu persatu sambil beranjak meninggalkan kamar sang dominan.
"Akhhh sial lubang ku perih sekali" gumam nya.
Saat namja mungil itu membuka pintu terlihatlah sosok namja bertubuh besar sedang merapihkan beberapa kertas yang berjatuhan di lantai.
Dengan hanya menggunakan celana panjangnya tanpa memakai atasan sama sekali, terlihat sekali bekas luka sayatan bercampur dengan luka cakar yang terlihat jelas di punggung kekar namja itu.
"Kau menghancurkan kantor mu dr.kim" ucap Jimin dengan menyilang kan kedua lengannya sambil bersandar di depan pintu.
"Ohhh kau sudah bisa bangun dr. Park? Apa masih sakit?!" ucap namja itu sambil tersenyum ke arah Jimin.
"Pertanyaan macam apa itu?" Jawab Jimin dengan ketus
Namjoon hanya membalasnya dengan kekehan yang jelas membuat si mungil semakin meruncingkan bibir nya
"mianhae jimin-ah kemari lah" ia pun mengulurkan lengan kekar nya.
Jimin yang mengerti pun berjalan mendekati dirinya, dengan perlahan ia membalas uluran tangan namja bertubuh besar itu.
Sang dominan menarik lengan kurus si mungil untuk semakin mendekati dirinya. Dengan lancang sebelah tangannya mengelus paha mulus itu hingga naik ke bagian atas.
Merasa kesal namja mungil itu mengikirkan lengan kekar yang mencoba meraba bagian penisnya, lagi dan lagi NamJoon hanya terkekeh melihat penolakan Jimin.
"Kau tidak memakai celana?! Apa kau mencoba menggoda ku dr. Park? Satu ronde lagi sepertinya cukup untuk menutup hari ini" ucapnya sambil tertawa
"Apa kau gila dr.kim? Tak ada satu pun pakaian ku di dalam kamar itu"
Jimin pun melepaskan genggaman namja itu lalu berjalan mengitari namjoon hingga berakhir tepat di depan punggung kekar tersebut.
Menyentuh semua bekas luka itu tanpa terkecuali "semua luka ini kau dapatkan di tempat ini dr.kim?"
"Tidak semua, separuh nya ku dapat saat aku melaksanakan tugas di luar"
"Kau seorang tentara?"
"bisa di bilang begitu"
"Ohh Tunggu apa ini luka jahitan baru?" Jimin menyentuh luka itu perlahan.
"Yahh beberapa hari yang lalu terjadi sebuah insiden saat aku mengawasi pasien ku tepat di depan taman bagian barat."
"Tiba² seorang pasien memukul punggung ku, dengan sebuah batu runcing yang ia dapatkan di taman itu juga"
"Astaga maafkan aku dr.kim"
"Kenapa kau yang meminta maaf..?"
"Aku mencakar nya tepat di daerah itu, mianhae.. apa terasa sakit?"
Namjoon pun berbalik menatap Jimin intens "ini bukan apa²"
"Dengan apa yang kau rasakan di sini" ia meraba pipi bokong namja mungil itu
"Mau ku oleskan salep dr. Park?" Ucapnya sambil tersenyum hingga menampilkan kedua dimple miliknya
Wajah jimin yang hawatir langsung berubah masam saat itu juga.
"tidak dr.kim dengan hormon mu yang luar biasa itu.. aku ragu " Jimin pun memilih pergi dan meraih pakaian nya. Namja dominan itu hanya bisa menghela nafas nya.
(Ternyata dia tidak bisa di kelabui untuk yang kedua kali hahh) - batin Namjoon
TBC
~~~~•••~~~~
Makasih ya yang udah sempetin baca cerita aku🐤🐤🐣
Sampai jumpa di chapter selanjutnya uhuyyy🐙
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperately to leaves
FanfictionButuh waktu beberapa tahun untuk Namja berwajah tampan ralat berwajah cantik dan imut itu sampai di posisinya sekarang !!! Park Jimin seorang dokter pesikolog di militer berpangkat Letnan Kolonel !! Namun tanpa di duga sebuah misi yang datang lan...