41

1.3K 132 30
                                    

Typo bertebaran!!!

"Kenapa Hyung terus mantap ku seperti itu? Apakah ada yang aneh dari wajahku?"

"Apa masih sakit? Kudengar kau di lukai oleh bajingan itu? Bagaimana bisa kamu masih terlihat tenang. setelah semua yang terjadi pada dirimu pada satu waktu?"
Hoseok menatap Jimin dengan sendu.

Jimin terdiam mendengar pasiennya yang tiba² saja bertanya demikian, pasalnya yang ia ketahui melalui data seorang hoseok yang hampir tidak perduli dengan keadaan orang lain menanyakan keadaannya saat ini.

"Aku sudah tidak apa² Hyung"

Itu bohong.. Jimin berbohong, tadi pagi ketika ia bersiap untuk mulai bekerja. ia menatap pada cermin dan bekerja sangat keras meyakinkan dirinya bahwa dia harus terlihat baik² saja di depan semua orang.  ia bahkan Meremat tangannya hingga tercetak beberapa bekas kuku di sana.

(Kau bohong Jimin, tidak kah kau sadar bahwa rambut mu mulai memutih di bagian dalamnya.- batin hoseok)

Ia seperti tidak asing melihat perubahan dari rambut Namja mungil itu, seolah... ahh sekarang Namja itu baru sadar perubahan tersebut pernah ia lihat sebelum mengeksekusi korbannya.

Hoseok sering kali mempermainkan beberapa korbannya hingga tak jarang mereka mengalami stres yang cukup ekstrim, 2 kali Namja itu melihat sendiri hal tersebut. Rambut memutih dalam sehari itu kejadian yang cukup langka menurut nya.

Hal itu cukup menarik baginya. ia pun mulai mencari keanehan tersebut hingga akhirnya pencarian itu berujung pada sebuah penyakit yang dinamai Syndrom Marie Antoinette.

"Hyung... ?"

"Hah.. ya Jimin?"

"Kau melamun... Tunggu Jimin ? Kau.. sejak kapan ? Bagaimana bisa ?" Jimin mulai memundurkan badannya. Tubuh namja itu mulai bergetar ketakutan ketika tangan hoseok mencoba meraihnya

"Dr. Park" ucapnya terbata²

Seketika beberapa penjaga sipir mulai menghalangi hoseok untuk mendekati Jimin. Namja keker itu marah namun fokusnya hanya melihat Jimin yang mulai menjauh dengan wajah pucat pasi. Hoseok mulai panik ia mulai menyerang beberapa penjaga

"Bungeoppang" teriak Namja itu, teriakan yang mampu menghentikan langkah si mungil. namun tak lama tubuh si mungil mulai di tarik beberapa suster dan penjaga untuk segera keluar dari sel Namja itu. Bagai slow motion ia mulai melihat wajah Jimin keluar dengan rawut bingung serta ketakutan.

Para penjaga pun berhasil menutup pintu sel hoseok sebelum lengan Namja itu meraih tubuh Jimin.

"Toko Roti di depan pohon sakura.. dr. Park" teriak Namja itu.

"Kumohon jangan pergi. Jangan menghilang, maafkan aku" isaknya di sela sela lubang pintu selnya. Namja itu pun jatuh pingsan setelah  obat yang diberikan Jimin sebelum kekacauan itu terjadi.

~~~~••••~~~~

(Toko roti ? Bungeoppang? Bunga sakura? Itu toko roti saat aku masih sekolah di Gwangju. Siapa dia sebenarnya? bagaimana bisa?) - batin jimin

Min

Jimin

Jimin

Wajah tampan seorang Namja jelas menatapnya dengan lekat dalam jarak beberapa senti. Bila di teliti lagi Namja itu terlihat sangat berbeda dari terakhir kali dia bertemu kantung mata yang menghitam serta garis pipi yang semakin tirus.

"Ya kookie?" Sambil menjauh kan wajahnya dari Jungkook

Sepersekian detik Jungkook menatap tajam Namja mungil itu ketika Jimin menjaukan wajahnya. Namun dengan cepat wajah itu berubah tersenyum kembali dengan lembut sambil menggenggam lengan milik si mungil "Kau melamun Jimin."

"Ahh maafkan aku."

"Oh ngomong ngomong" tanya Jimin

"Ku dengar kau hampir menghancurkan pintu ruangan mu, apa tidak sakit melakukan itu kookie?" Tanya Jimin pada lelaki besar di depannya ini, sambil terus mengobati beberapa luka di lengan dan jari² Namja besar itu

"Tidak... Sama sekali tidak sakit"

"Hahhh... kamu selalu seperti itu, jangan melukai dirimu lagi"

"Tak masalah, kan ada kamu yang bakal selalu mengobati aku" Jimin hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya menanggapi ocehan lelaki itu

"Jimin..." Jungkook menatap si manis yang sedang serius mengobati lukanya

"Hemmm"

"Sejak kapan kamu merokok?" Ucapnya sontak saja membuat si mungil tersentak kaget.

"Hah?

"Aku.. ti-"

"Jangan menyangkal"

"Bagaimana kau bisa tau?"

(Saat itu aku berada di atap bagian tenggara, itu daerah yang tak mungkin bisa dimasuki oleh pasien) - batin jimin

Sambil menatap wajah Jimin dengan senyuman misterius miliknya ia berkata "Aku mencium sedikit bau tembakau pada baju mu pada hari itu." Ucapnya dengan satai

"Ahh begitu. Kupikir..." Gumamnya

"Kau pikir aku menyelinap ke tempatmu begitu? Tanyanya sambil mendekatkan wajahnya lagi"

"Tidak..tidak bukan begitu" Wajah Jimin mulai terlihat panik

"Hahah sudahlah, kebiasaan mu benar² tidak berubah. Wajahmu yang terlihat panik sunggu mengemaskan jimin"

"Aishh kau ini bener²." Dengan wajah cemberutnya nya membuat ia semakin terlihat menggemaskan, siapapun yang melihat itu mungkin akan langsung menerkam si mungil sambil mengigit gemas kedua pipi miliknya.

" Dengan wajah cemberutnya nya membuat ia semakin terlihat menggemaskan, siapapun yang melihat itu mungkin akan langsung menerkam si mungil sambil mengigit gemas kedua pipi miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook pun begitu. wajahnya terlihat tenang namun, Ia terus Meremas buku jarinya hingga memutih menahan untuk tidak menerkam dan berbuat hal hal yang akan membuatnya dibenci oleh Jimin.

"Kookie.. sudah waktunya aku pergi" ucap Jimin sambil Bagun dari kasur Namja itu.

"Ya baiklah."

Jimin sedikit terpaku mendengar hal tersebut, biasanya Namja di depannya selalu menahannya untuk tidak pergi namun kali ini sedikit berbeda.

"Kalau begitu semoga cepat sembuh, dan jangan melakukan hal yang akan membuat mu terluka selamat malam Jungkook" ucap Jimin sambil meninggalkan tempat itu.

Dirasa sudah tak ada suara ketukan sepatu. Tangan yang mengepal sedari tadi dengan cepat. Jungkook membuka celana serta mengeluarkan miliknya yang berukuran cukup besar.

Jiminnnn

Jiminnnn

Emmm Jimin

Geramn yang membuat kedua penjaga pintu sel Jungkook. di luar menatap satu sama lain.




TBC

~~~~•••~~~~

Syndrom Marie Antoinette mengacu pada situasi di mana rambut seseorang tiba-tiba memutih (gigi taring). Nama kondisi ini berasal dari cerita rakyat tentang ratu Perancis Marie Antoinette, yang rambutnya tiba-tiba memutih sebelum dieksekusi penggal pada tahun 1793.

~~~•••~~~

Makasih ya yang udah sempetin baca cerita aku🐤🐤🐣

Tapi jangan biasain baca doang.. vote kee elah -_-

Sampai jumpa di chapter selanjutnya uhuyyy🐙

JANGAN LUPA VOTE !!😈

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desperately to leavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang