Part 3

8.4K 649 4
                                    

Happy Reading🥰

Ruang tamu

"Ma..Pa..ada Shanum sama Ayaan nih"ucap Alya senang.

Semua kini menoleh kearah Alya yang sedang menggandeng pundak Shanum dengan Ayaan dibelakang mereka.

Mama Ririn berdiri dari duduknya berjalan kearah Shanum,"Shanum"ucapnya.

Shanum mencium tangan Ririn dan memeluknya agak lama.

"Udah lama kita ngak ketemu nak,ada apa mampir kemari"tanya Ririn.

"Hehe Maap tan",jawab Shanum sambil cengengesan,"aku sama mas Ayaan mau jalan-jalan aja gitu silaturahmi sekalian jemput Nura ke apotek"sambungnya.

Ririn terkekeh pelan sambil mengangguk kecil,kemudian mengajak Shanum dan Ayaan untuk duduk.

"Shanum sama Ayaan mau dibuatin minum apa?"tanya Ririn.

"Ngak usah tan"jawab Shanum.

Nura masih menunduk,sedang Shanum sesekali melirik kearah laki-laki yang meurutnya asing itu.

"Ooh iyah hampir lupa,Shanum sama Ayaan ngak kenal kan sama dia?"ucap Adi Papanya Nura sambil menunjuk dengan telapak tangannya kearah laki-laki yang dia maksud tadi.

"Emm iyah Om baru lihat dia siapa yah?"tanya Shanum penasaran.

"Dia calon tunangan Nura,namanya Fahmi Alghifari"jelas Adi.

Degg

Shanum kaget dengan pelontaran Adi tadi,"kamu udah mau tunangan Nur?"tanyanya

"InsyaAllah mbak,Nura mau tunangan besok malam,Mbak sama Mas Ayaan datang yah"ucap Nura sambil tersenyum.

"Emm memangnya kamu kenal sama dia,kamu cinta sama dia?"tanya Nura sedikit membuat semua orang terkejut.

Semua tersenyum kikuk mendengar double pertanyaan dari Shanum.

Nura yang tadi menunduk kemudian mendongakkan kepalanya menatap Shanum tersenyum,"InsyaAllah Mbak,aku udah kenal lama sama Mas Fahmi,beliau juga teman kecilku walau umur kami beda 5 tahun"jelasnya.

Jawaban Nura membuat semua orang tersenyum padanya apalagi Fahmi yang sedari tadi menyunggingkan senyumnya sambil menunduk saat mendengarkan jawaban dari calon tunangannya itu.

Sedangkan Shanum merasa agak sedikit kecewa dengan jawaban Nura kembali bertanya,"memangnya kamu punya apa Fahmi?"tanyanya sambil menatap Fahmi dengan tatapan tajam.

Ayaan,Papa Adi,Mama Ririn,Alya dan juga Nura terkejut untuk kedua kalinya mendengar ucapan Shanum,mereka takut jika perkataan Shanum bisa menyinggung perasaan Fahmi.

Fahmi masih menunduk,bukan tidak mampu menjawab dan malu menjawab karena tidak punya apa-apa,Fahmi termasuk orang kaya bahkan lebih kaya dari Ayaan cuma saja dia takut dengan menjawab dan menyebutkan semua kekayaan yang dia punya dia disebut tukang pamer.

Ririn sudah tidak tahan dengan keheningan mulai membuka suara,"Fahmi adalah termasuk keturunan keluarga paling kaya,bahkan dia sudah mendirikan perusahaan sendiri dan juga membangun Rumah Sakit"jelasnya.

"Mbak..orang kaya atau bukan,punya harta atau tidakpun aku tetap bakal menerima Mas Fahmi,karena aku bukan memandang kasta dan hartanya yang melimpah melainkan ahlak dan perilakunya,beliau juga sering menjadi imam dimesjid dan dulu beliau sering mengikuti lomba tilawah,beliau tidak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai seorang muslim bahkan saat beliau sudah mempunyai segalanya,itulah yang aku kagumi dari mas Fahmi,semoga Mbak Shanum mengerti dengan penjelasan Nura"jelas Nura.

Semua menatap kagum dan tersenyum haru dengan penjelasan Nura termasuk juga Ayaan.

Fahmi merasa bangga dan beruntung telah memilih Nura untuk menjadi pelengkap imannya nanti.

Sedangkan Shanum menunduk setelah mendengar jawaban Nura,dia sedikit malu dan kecewa pada Nura karena telah memilih laki-laki lain.



Dalam perjalanan pulang kerumah Shanum terus memikirkan perkataan Nura tadi.

Yah,Shanum dan Ayaan sudah pamit pulang dari rumah Keluarga Nura,mereka batal menjemput Nura keapotek karena tadi Nura meminta izin untuk pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin bersama Fahmi dan juga mamanya.

Ayaan yang sedang menyetir sesekali melirik kearah Shanum,menurutnya Shanum agak sedikit berbeda ini hari,dia tidak seperti Shanum yang dulu yang ramah kepada semua orang dan juga selalu menjaga perasaan orang lain.

Kini Ayaan sudah memarkirkan mobilnya tapi Shanum masih tetap dengan lamunannya,"Sayang kenapa hmm?"tanyanya sambil memegang bahu Shanum.

Shanum hanya menggeleng dan tersenyum kecil kemudian keluar dari mobil dan segera masuk kedalam rumah.

Ayaan mengikuti Shanum masuk kedalam rumah mereka,dia menggeleng dan menghela napas saat melihat Shanum kembali melamun saat duduk disofa.

"Sayang...Shanum...kamu kenapa hmm?"tanya Ayaan membuyarkan lamunan Shanum.

"Mas..apa kita harus mengagalkan rencana pertunangan sekaligus pernikahan Nura?"








Tbc

Maap agak kaku dan gaje🥱

Jangan lupa vote🥰

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang