Part 40

5.8K 404 44
                                    

Happy Reading🥰



Ayaan terus berdoa sepanjang malamnya,dia tak pernah lepas dari berdzikir.

Sudah 2 hari dia belum juga mendapatkan keadilan,satu bukti pun belum terungkap.

Umi Salma dan Abi Adam datang menemui Ayaan kemarin,mereka merasa sangat kecewa pada Ayaan saat ini.

Sementara itu,Zain bersama Farhan ikut menyelediki kejanggalan yang terjadi dikasus Ayaan ini,mereka harus mencari satu bukti sebelum pengadilan lusa.

Keadaan Nura saat ini sangat lemah,fikirannya begitu kacau saat ini,dia ingin ikut bersama Zain dan Farhan,namun Mama Ririn tak mengizinkannya.

"Lo harus sabar dan tenang yah Nur"ucap Rasya sambil mengusap bahu Nura.

"Sya...suami aku sedang dalam penjara mana mungkin aku bisa tenang,Mas Ayaan sedang membutuhkan aku Sya..."

"Gue tau itu,tapi lo tenang aja,Ustadz Zain sama Farhan pasti bisa membantu"

"Tapi Sya..."

"Tapi apa Nura?"

"Bagaimana kalau mereka tidak menemukan buktinya?,bagaimana kalau Mas Ayaan dihukum dengan hukuman yang berat?,bagaimana keadaannya nanti Sya...?,apa aku harus melahirkan tanpa sosok suami yang menemaniku?"ucap Nura sambil menangis.

Rasya tak tega melihat sahabatnya ini,bawah matanya sudah sedikit menghitam karena jarang tidur dan menangis.

Dengan lembut dan penuh kasih sayang Rasya mendekap tubuh Nura,membiarkan Nura menumpahkan segala kesedihannya.

"Sya aku pengen ketemu Mas Ayaan"

"Tapi Nura...tante Ririn pasti nggak ngijinin kamu pergi"

"Mama aku dimana?"tanya Nura seperti orang linglung.

"Didapur"

Dengan cepat Nura berdiri dan pergi menemui Mamanya didapur.

"Ma..."panggil Nura.

Ririn berbalik dan mendekat pada Nura,"Iyah Sayang...ada apa?"tanyanya.

"Ma...aku mau izin ketemu sama Mas Ayaan"

"Nura...Mama tau kamu sedang khawatir saat ini,apalagi Ayaan itu suami kamu,tapi kamu harus ingat kamu tuh nggak sendiri,ada calon anak kamu disini..."ucap Ririn menunjuk perut Nura.

"Aku bisa menjaga anak aku Ma..."

"Bagaimana kalau terjadi sesuatu sama kamu dan calon anak kamu?"

"Mama nggak percaya sama aku?"

"Tapi-"

"Aku mohon Ma...suami aku pasti sedang membutuhkan aku,aku nggak bisa duduk tenang disini sementara suami aku berada ditempat yang penuh derita itu Ma..."

"Sudahlah Ririn,ijinkan saja Nura menemui suaminya"ucap Adi yang baru saja datang.

"Tapi Mas..."

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang