Part 2

10.5K 717 2
                                    

Happy Reading🥰

Disepanjang perjalanan tidak ada yang membuka penbicaraan baik Ayaan maupun Nura.Meraka berdua ada pada fikiran meraka masing-masing,
Nura masih merasa tidak enak pada Ayaan dan Ayaan masih memikirkan sikap istrinya tadi.

Setelah 25 menit perjalanan mereka berdua telah sampai didepan gerbang rumah milik orang tua Nura.

"Mas Ayaan,terima kasih yah",ucap Nura,"mas mau mampir dulu atau mau langsung pulang?",tanya Nura ragu.

"Tidak usah Nura,saya langsung pulang saja kasian istri saya sendirian dirumah",jawab Ayaan tanpa menoleh kearah Nura.

"Aaa iyah mas,kasian Mbak Shanum".

"Ya sudah saya mau pulang,kamu kapan turunnya?",tanya Ayaan pada Nura yang masih tetap dengan posisinya didalam mobil.

"Aaa iyah Astagfirullah,makasih Mas",ucap Nura kemudian segera keluar dari mobil.

Nura kembali berbalik,"Makasih untuk hari ini Mas Assala~

Belum selesai Nura mengucapkan salam Ayaan langsung melajukan mobilnya tanpa sedikitpun memedulikan Nura.

"Assalamu'alaikum"ucap Nura dengan suara kecil sambil melihat mobil Ayaan yang sudah melaju pergi.



20.00

Shanum merasa aneh dengan tingkah Ayaan yang sangat dingin padanya.Biasanya setelah sholat Isya mereka berdua akan duduk disofa yang ada diruang keluarga sambil bersenda gurau.Tapi,tadi setelah sholat isya dan makan malam Ayaan mencueki Shanum dengan alasan banyak kerjaan.

Shanum memaklumi mungkin benar suaminya sedang sangat sibuk malam ini.

Ayaan tidak bekerja diRumah Sakit lagi,dia sudah membuka praktek sendiri yang tempatnya berada disamping apotek miliknya.Selain itu,Ayaan juga sedang mengurusi perusahaan yang telah diberikan Ayahnya kepadanya saat menikah dengan Shanum.

Shanum dulu adalah seorang perawat disalah satu rumah sakit besar tapi sekarang dia tidak diizinkan oleh Ayaan untuk bekerja lagi,karena Ayaan tida mau nanti Shanum kecapean.

Shanum dan Ayaan sudah menikah sejak 4 tahun yang lalu,namun belum juga diberikan keturunan.

Ayaan sangat teramat mencintai Shanum,dia sangat menghargai perasaan Shanum.Makanya dengan sikap Shanum tadi seolah mendekatkan dia dengan Nura,Ayaan merasa kecewa.
Karena baginya tidak ada yang boleh mengambil hak Shanum termasuk tempat duduknya dimobil,kecuali ibundanya.





04.35

Nura terbangun dari tidur nyenyaknya hendak melaksanakan sholat subuh.

Didoa setelah sholat Nura terus mengucapkan syukur dan terima kasih pada Allah Swt.
   "Ya Allah,hamba sangat bersyukur dan         berterima kasih atas nikmat yang engkau berikan kepada hamba sampai saat detik ini,terima kasih karena engkau telah memberikan hamba keluarga yang baik pada hamba,sehatkanlah selalu keluarga hamba,lancarkan segala urusan mereka,karena Hanya kepada-Mu lah hamba menyembah dan hanya kepada-Mu lah hamba memohon pertolongan".

Setelah memanjatkan doa yang begitu khidmat Nura segera merapikan kamarnya,tidak lupa terlebih dahulu dia mengganti mukenanya dengan jilbab langsung rumahan.
Ala-ala kekeyi kiyowo,eh canda yah.

Setelah itu Nura pergi kedapur untuk membantu Mamanya menyiapkan sarapan.

Disisi lain Shanum sudah berhasil membujuk suaminya untuk tidak mendiaminya lagi,Ayaan si es kutub itu pasti akan meleleh jika dengan Shanum.

Sekarang mereka sedang duduk disofa depan TV,Ayaan yang sedang membaca koran sedangkan Shanum yang sedang memeluk lengan suaminya itu.

"Sayang,kamu jangan cuekin aku kaya semalam lagi yah",ucap Shanum dengan nada manja.

"Aku bukan nyuekin kamu,cuma lagi sibuk aja",ucap Ayaan melihat kearah Shanum sambil membelai rambutnya.

"Emm sebentar aku mau jalan-jalan ke apotek yah".

"Ngapain?aku kan ngak masuk praktek hari ini".

"Bentar doang kok,cuma mau ngobrol-ngobrol sama Nura aja".

"Hmm iyah sayang,tapi sebentar aja yah".

"Hmm,tapi kamu maukan jemputin Nura keapotek?".

"Ngapain?".

"Kan dia kerja disana".

"Iyah aku tau Shanum,maksudnya ngapain aku jemput dia".

"Yah kasian kan Nura naik taksi lagi".

"Yah emang kenapa?,Nura kan udah gede lagipula kan dia bukan mahram aku".

"Tapi kan dia adik sepupu aku Mas".

"Sayang,Shanum,kamu kenapa sih dari kemarin?sikap kamu aneh banget tau,dulu kamu ngelarang banget tuh aku dekat-dekat dengan perempuan lain,bahkan sepupu aku aja pernah kamu cemburuin".

"Yah beda dong Mas,lagian kan Nura kerja diapotek kamu jadi ngak papa dong sekali-kali kamu jemput dia".

Ayaan menghela napas,pasrah dengan permintaan istrinya kali ini
"Yaudah,tapi kamu harus ikut juga yah jemputnya".

"Aku ngak",ucap Shanum terpotong.

"Pokoknya harus dengan kamu,kalau ngak gitu ngak usah aku jemput Nura,aku mau langsung kekantor aja."ucap Ayaan.

"Iyah deh bareng aku".

Kini Ayaan sedang menyetir mobil untuk menjemput Nura,dengan Shanum juga tentunya.
Shanum juga sudah memberi tau Nura kalau mereka akan menjemputnya sekalian mau mampir bertemu om dan tantenya yaitu Mama dan Papa Nura.

"Assalamu'alaikum",ucap Shanum sambil mengetuk pintu rumah orang tua Nura.

"Wa'alaikumussalam",jawab seseorang dari dalam kemudian membuka pintunya.

"Eh Shanum",sapa perempuan perempuan yang seumuran dengannya,dia adalah Kakaknya Nura,namanya Alya.

"Alya",ucap Shanum kemudian menghamburkan pelukannya pada Alya.

Alya dan Shanum jarang sekali bertemu setelah mereka menikah,Shanum yang dibatasi oleh Ayaan saat mau keluar.

Setelah melepas rindu dengan saling berpelukan Alya mengajak Shanum dan juga Ayaan untuk masuk kedalam rumah.

Saat masuk kedalam rumah Shanum melihat Om Adi yang duduk,disampingnya ada Tante Ririn dan Nura yang sedang menunduk dan didepan mereka ada seorang lelaki asing menurutnya.



Tbc

Assalamu'alaikum😁

Ini karya pertama aku yang aku publish yah guys jadi maklumlah kalau kata-katanya masih agak kaku.🙏

Bantu tandain typo yah

Jangan lupa vote🥰

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang