Part 17

6.8K 550 50
                                    

Happy Reading🥰






Setelah selesai sholat subuh,Nura pergi kedapur dindalem menemui Umi.

"

Umi mau masak apa?"tanya Nura berdiri disamping Umi.

"Mau masak sayur kangkung tumis sama ayam goreng"ucap Umi tersenyum pada Nura.

"Mau Nura bantuin?"

"Boleh,kamu masak sayur kangkungnya,Umi mau bikin bumbu ayam goreng dulu"ucap Umi Salma.

"Ooh iyah Umi"

Nura langsung mengambil alih posisi Umi Salma yang tadi sedang mengoseng-ngoseng sayur kangkungnya.

"Hmm bau wangi apa ini?"ucap Zain mengendus kedapur.

Umi dan Nura tertawa melihat tingkah Zain.

"Kamu kenapa sih Zain?"gumam Nura terkekeh.

"Tidak kenapa-kenapa,cuma pengen aja hirup aroma seperti ini"

Umi terkekeh pelan,"gimana persiapannya besok Zain?"tanya Umi sambil memindahkan ayam goreng kepiring.

"Alhamdulillah hampir selesai Umi"

"Alhamdulillah"ucap Umi.

"Persiapan apa Umi?"tanya Nura bingung.

"Acara resepsi pernikahan kamu sama Ayaan"ucap Umi tersenyum pada Nura.

"Ooh"ucap Nura menunduk.

"Ayaan udah kasih tau kamu kan?"tanya Umi.

"Iyah Umi,Mas Ayaan udah kasih tau semalam"

"Alhamdulillah,sebentar kita pergi ketoko baju pengantin yah Nak"ucap Umi.

Nura mengangguk dan tersenyum,"Iyah Umi"

Zain merasa ada yang aneh dengan Nura,kenapa Nura seperti tidak begitu senang mendengar kabar itu.

Nura dan Umi mengatur makanan keatas meja.

"Nura panggil suami kamu kesini"ucap Umi.

"Iyah Umi"

"Abi ayo sini,kita sarapan dulu"ucap Umi meneriaki Abi yang dalam kamar.

"Umi?"panggil Zain.

"Hmm"

"Tidak jadi Umi"ucap Zain cengengesan.

"Kamu ini yah"ucap Umi memukul pelan lengan Zain.

"Afwan Umi"ucap Zain.

"Iyah,kamu duduk disitu,Umi mau panggil Abi dulu"

"Iyah Umi"

Nura membuka pintu kamar,ia melihat Ayaan yang sedang fokus dengan laptopnya.

"Mas?"panggil Nura.

"Hmm"

"Sarapan dulu yuk"

Ayaan berbalik menatap Nura,"kalian duluan aja yah,saya masih mau ngurus ini"ucapnya.

"Mas?"

"Hmm"

"Nggak jadi,aku duluan,kamu jangan sampai telat sarapannya"

"Iyah Nura"

Nura melangkah keluar dari kamar,ia kasihan melihat Ayaan yang masih pagi buta harus mengurus pekerjaan,tapi saat ini dia merasa tidak pantas memaksa Ayaan.

Nura melamun sepanjang jalan menuju meja makan,tiba-tiba dia kaget saat tangannya digenggam oleh seseorang.

Nura berbalik dan menatap pria yang memegang tangannya"Mas Ayaan?"gumamnya.

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang