Part 14

7.9K 568 36
                                    

Happy Reading🥰









Ayaan menatap serius pada Zain"jadi maksud kamu kesini apa?"tanyanya.

"Abi yang menyuruh aku kesini"

"Abi bilang apa?"

"Abi meminta aku untuk menemui Mas Ayaan secara langsung,Abi dan Umi meminta Mas Ayaan dan Mbak Nura untuk mengadakan acara resepsi pernikahan kalian di Pesantren"jelas Zain.

"Abi bilang seperti itu?"

"Iyah Mas,Abi sama Umi serta pengurus pesantren sudah merencanakannya,Abi tidak sempat memberitahu Mas Ayaan,oleh karena itu dia meminta aku untuk menyampaikannya"

"Saya belum siap Zain"

"Apa yang membuat Mas Ayaan tidak siap?"

"Istri saya belum lama meninggal,dan apa yang saya lakukan?melakukan resepsi pernikahan?"ucap Ayaan menatap Zain.

"Mas Ayaan kenapa masih berfikir seperti itu?,bukannya yang menyuruh Mas Ayaan menikah dengan Nura ada Alhamarhumah Mbak Shanum sendiri?"

"Saya tau itu Zain tapi-"

"Apa Mas Ayaan belum bisa menerima Nura juga?"tanya Zain nenatap serius Ayaan.

"Bukan begitu Zain,saya hanya belum bisa melupakan Shanum,coba saja kamu ada diposisi saya sekarang,apa kamu akan-"

"Aku akan melakukannya"

Ayaan menatap kesal pada Zain.

"Saya tau Mas Ayaan masih mencintai Alhamarhumah Mbak Shanum,tapi apa Mas Ayaan tidak pernah berfikir bagaimana perasaan Mbak Shanum melihat Mas Ayaan sekarang yang bersikap egois?"

"Kamu bilang saya egois?"ucap Ayaan dengan nada tinggi.

"Iyah,apa Mas Ayaan pernah memikirkan perasaan Nura,apa Mas fikir disini yang tersakiti hanya Mas Ayaan saja?"

"Ingat Nura Mas...lihat apa yang dilakukannya sampai sekarang,dia merelakan pernikahannya yang sudah lama ia dambakan demi kebahagiaan Alhamarhumah,dia rela menerima pernikahan dengan orang yang tidak dia cintai"

"Nura mungkin tidak pernah memperlihatkan perasaan sedihnya saat ini,setiap wanita pasti ingin melangsungkan pernikahan dan setiap wanita pasti ingin mendapatkan kebahagiaan dari suaminya,apa selama beberapa hari ini Mas Ayaan melihat dia bahagia?"

Ayaan hanya bisa terdiam dan menunduk mendengar semua perkataan Zain.

"Ketika Mas Ayaan berkata Saya terima nikahnya kemarin dulu itu,saat itulah Mas Ayaan harus menerima Nura dan harus memberi dia kebahagiaan jasmani dan juga rohani,dan semua yang terjadi pada Nura adalah tanggung jawab Mas Ayaan"

"Cobalah mengerti keadaannya,bahagiakan dia Mas,aku yakin dengan melangsungkan pernikahan resepsi nanti akan membuat Nura bahagia,anggap itu nanti adalah awal untuk Mas lebih dekat dengan Nura"ucap Zain menepuk pundak Ayaan.

Ayaan menatap Zain dan mengangguk.

"Insya Allah Zain,terima kasih telah menyadarkan saya"ucap Ayaan tersenyum pada Zain.

"Ya sudah,aku hanya ingin menyampaikan amanat dari Abi,emm juga Umi meminta untuk Mas Ayaan dan Nura untuk pergi ke pesantren hari ini saja karena Umi bilang malam ini akan mengadakan pembacaan Yasin bersama untuk "

"Saya tanyakan Nura dulu"

Nura dan Rasya sedang berjalan kearah Ayaan dan Zain.

"Loh ada Mas Zain"ucap Nura.

"Assalamu'alaikum Nura"ucap Zain.

"Wa'alaikumussalam,udah lama datangnya?"ucap Nura duduk disofa yang berhadapan dengan Ayaan.

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang