Part 11

7.7K 579 24
                                    

Happy Reading🥰





Nura membuka pelan matanya,ia melihat sekitar,ia merasa sangat merasa merasa asing dengan tempat ini.

Ia ingat tadi ia berada dirumah sakit dan menikah dengan Ayaan dan Shanum-

Air matanya menetes kala mengingat kejadian tadi.

"Ya Allah hamba percayakan semuaanya pada Engkau"ucap Nura.

Ia melihat pintu dibuka dari luar.

"Mama"

Ririn segera memeluk erat tubuh Nura,ia ikut sedih dan prihatin melihat nasib putrinya.

Perlahan Ririn melepas pelukannya dan mengenggam tangan Nura.

"Gimana keadaan kamu Nak?"

"Ma...aku belum siap dengan semua ini"ucap Nura menangis.

"Kamu yang kuat yah Nak dan harus belajar mengikhlaskan semuanya"ucap Ririn menghapus air mata Nura.

Nura kembali memeluk tubuh mamanya,ia tak kuasa menahan tangisnya.

"Mama yakin kamu kuat,anak Mama kan wanita paling kuat"ucap Ririn menenangkan Nuraa.

Nura melonggarkan pelukannya,"Ma...ini kamar siapa?kita lagi dimana Ma?"tanya Nura.

"Kita lagi dirumah Ayaan"

"Ma...Mbak Shanum-"

"Shanum sudah dimakamkan tadi,kami tidak tega membangunkan kamu"

"Ya Allah Mbak Shanum"

Ririn mengusap pelan bahu Nura,"Kamu harus ikhlas yah Nak"

"Ma...aku mau kemakam Mbak Shanum"

"Ngak usah,ziarahnya bisa nanti,sekarang kamu istirahat dulu"ucap Ririn

Nura mengangguk pelan,"kemana semua orang Ma?"tanyanya.

"Ada diruang keluarga,lagi ngobrol"

"Ooh gitu yah,oh yah Ma aku mau sholat dzuhur dulu takut kelewat waktunya"

"Hmm,yaudah Mama keluar dulu"

"Iyah Ma,habis sholat aku bakal ikut ngumpul"

Ririn mengangguk dan mengusap pipi Nura kemudian beranjak pergi keluar dari kamar.

Yang kini berada dirumah Ayaan saat ini yaitu kedua orang tuanya,kedua orang tua Shanum dan juga kedua orang tua Nura,dan satu lagi yaitu Rasya,wanita itu tidak tenang tadi melihat sahabatnya pingsan dan masih ingin tetap tinggal.

Setelah mandi dan memakai gamis sederhananya,Nura berwudhu kemudian melaksanakan sholat dzuhur.

Setelah melaksanakan sholat Nura kaget melihat Rasya yang sedang menatapnya dengan tatapan sedih.

"Sejak kapan kamu disitu Sya?"tanya Nura sambil membereskan alat sholatnya.

"Nuraaaa...."panggil Rasya kemudian memeluk Nura.

"Eh kenapa sih?"

"Nura lo baik-baik aja kan?"

"Alhamdulillah"ucap Nura kemudian melepaskan pelukan Rasya dan mendudukkan Rasya dipinggir ranjang.

"Nur lo kenapa baik banget sih?"

"Maksudnya?"tanya Nura yang sambil memakai jibabnya.

"Kenapa sih lo mau-mau aja nikah sama Ayaan itu?,kenapa lo harus nurutin maunya Ka Shanum?dan kenapa lo harus ngerelain kebahagiaan lo demi Shanum?"

IMAM dari WANITA LAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang