Happy Reading🥰
Seminggu telah berlalu...
Besok adalah hari spesial untuk Nura,besok adalah hari ulang tahunnya yang ke-23 tahun.
Namun belum ada tanda-tanda bahwa Ayaan akan merayakannya,mungkin karena Ayaan paham agama makanya dia tidak merayakan hal yang tidak penting ini,fikir Nura.
Sudah seminggu ini juga Ayaan selalu sibuk dikantornya,dia selalu pulang larut malam,Nura selalu tak menyadari bahwa Ayaan telah pulang karena dia sudah tertidur duluan.
Pagi ini Ayaan pamit pergi lagi kekantor,tanpa banyak berkata-kata Nura langsung saja mengizinkannya.
Nura juga sempat pamit tadi pada Ayaan untuk pergi jalan-jalan bersama Rasya,Ayaan mengizinkannya tapi dengan syarat Nura harus pergi bersama Rajib.
Nura kini sudah sampai disebuah taman,dia pergi sendiri tanpa Rasya,sebenarnya tadi ia ingin bersama Rasya,tapi Rasya sedang sibuk mengajar.
Karena merasa bosan dirumah,lebih baik dia pergi sendiri saja untuk menyegarkan fikirannya.
Saat sedang berjalan,Nura melihat gadis kecil yang terjatuh saat berlari,dengan sigap Nura menghampiri gadis kecil itu berniat menolongnya.
"Kamu nggak papa kan Dek?"tanya Nura sambil membantu gadis kecil itu berdiri.
"Kaki Jea luka tante"ucap gadis kecil itu menangis.
"Jeaa"ucap Nura terkejut kemudian menangkup wajah Jea.
"Tante Nura"ucap Jea menatap Nura.
"Jea...lukanya tante obat dulu yuk,disana ada mobil tante,nanti kita obat disana gimana?"ucap Nura khawatir.
Jea mengangguk,dengan pelan Nura menggendong Jea untuk dibawa kemobilnya.
Rajib melihat Nura yang sedang khawatir langsung membukakan pintu mobil belakang.
"Bang Rajib tolong ambilin kotak P3K yang ada didepan"ucap Nura pada Rajib.
"Baik Bu"ucap Rajib langsung mengambil kotak P3K itu.
Nura mendudukkan Jea didalam mobil,kemudian membuka kotak P3K itu untuk mengobati luka Jea.
"Jea tahan yah Sayang,kalau perih nanti cubitin ditangan tante aja"ucap Nura lembut.
Jea mengangguk kemudian memegang lengan tangan Nura.
Dengan pelan Nura mengolesi obat diarea luka yang ada dilutut Jea.
Jea tak sama sekali memberontak dan menangis saat diobati,dia hanya diam sambil terus menatap wajah Nura.
"Nah sudah selesai"ucap Nura setelah memakaikan plester pada luka Jea.
"Coba aja Mama Jea kaya Tante Nura"ucap Jea sendu.
Nura menatap wajah Jea yang terlihat sedih,kemudian Nura memegang tangan kecil Jea.
"Emangnya Mama Jea kenapa?"tanya Nura menatap Jea.
"Mama Jea ngak pernah perhatian sama Jea,Mama ngak pernah ajak Jea jalan-jalan,Mama Jea ngak pernah ngobatin luka Jea"ucap Jea sendu.
Nura menatap wajah Jea yang seperti tak berbohong,Nura mendekap tubuh kecil Jea dan mengusap kepalanya.
"Jea ngak boleh ngomong gitu yah,Mama Jea mungkin lagi sibuk,Mama Jea pasti orang baik"ucap Nura lembut.
"Jadi Mama Jea itu baik?"tanya Jea menatap Nura.
Nura tersenyum kemudian mengangguk,"Bagaimanapun perlakuan Mama kepada Jea,Jea ngak boleh bilang Mama jahat yah,Jea harus baik dan patuh sama Orang tua Jea"ucap Nura sambil merapikan rambut Jea.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAM dari WANITA LAIN (END)
RandomMenikah dengan seseorang pria yang kita cintai dan mencintai kita adalah impian semua wanita. Tapi bagaimana jika kamu kamu harus memilih dan menikah dengan seorang pria yang tidak kamu cintai? Apalagi pria itu masih menyimpan perasaan pada wanita d...