1

3.9K 162 3
                                    

HAPPY READING ...

Jangan lupa vote dan komen guys

pra_normal

"Papi mau nikah lagi."

Deg

Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga, menatap papinya dengan pandangan tak percaya sekaligus meminta jika ini tidaklah nyata.

"Papi becanda?" Fajri, remaja 16 tahun itu menatap Ricky sang ayah yang juga menatapnya penuh harap.

"Nggak, kamu pasti ngerti. Papi ngelakuin ini semua buat aji. papi cuma mau aji ngerasain kasih sayang seorang ibu.

Fajri hanya diam, dia bukan remaja yang bisa mengutarakan keinginan dan melakukan penolakan. Dia cuma remaja yang di ajari untuk selalu mengalah dan mengerti perasaan orang lain.

Kepalanya tertunduk menatap menu makan malamnya, ikan mas bumbu pesmol kesukaannya kini seperti berubah jahat, berhenti di dada membuatnya merasa sesak.

"Ji, gimana? kamu setuju kan?" tanya Ricky, menatap wajah putranya yang tersenyum tipis penuh paksaan.

"Kalau Papi bahagia, aji juga bakal nerima keputusan ini."

Melihat Ricky tersenyum dengan binar kebahagiaan di matanya, membuat fajri merasa jika keputusannya kali ini tak akan salah.

"Malam minggu kita makan malam bersama, kamu harus kenal calon mami kamu dan adiknya!"

"Pi ...." Fajri menggantungkan kalimatnya,  membuat Ricky menatapnya penasaran.

"Kenapa kesayangannya papi?" tanya Ricky sambil mengacak rambut putranya sayang.

"Apa ... kalau papi udah punya istri baru, papi bakal tetep sayang sama aku?" Ricky tertawa mendengar itu.

Apa putra semata wayangnya ini takut kehilangan kasih sayang darinya? lucu sekali, apa anak itu berfikir jika seorang ayah akan melupakan buah hatinya? apalagi sosok pria seperti ricky? si penyayang dan penuh cinta.

"Kamu cemburu?"

"Nggak! bukan gitu_

"Terus kenapa? Kamu pikir papi bakal ngelupain anak tercinta papi ini hemm? Nggak akan sayang!" tegas ricky membuat fajri tersenyum walau menahan kekhawatiran.

"Aji ke kamar duluan ya Pi, ada tugas sekolah besok," pamit fajri kemudian memeluk ricky lama yang di balas sang papi dengan sayang.

"Yaudah jangan tidur kemaleman ya! jaga kesehatan!"

Fajri hanya mengangguk mendengarnya, ia tetap melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.

***
"Apa?!" Fajri menghela nafas lelah, si Fiki lelaki bongsor yang jadi sahabatnya ini sama sekali gak bisa diam, suara gedenya bikin semua orang di kelas menatap mereka aneh.

"Gak bisa emang gak usah heboh gitu, Fik," gerutunya seraya membenarkan posisi duduknya kembali menghadap depan saat bel masuk terdengar.

"Tapi Ji, masa iya papi Lo mau nikah lagi?"

"Diem deh Lo Fik, gue sumpel kaos kaki ya! Males gue di hukum!"

Fiki diam masih dengan rasa penasaran yang menggebu.

"Ji_

"Diem!"

"Elaah ...padahal gue mau nanyain si soni, kenapa gak masuk malah di bentak." Gerutu fiki dalam hati. Membiarkan sahabatnya yang sensian itu dengan pikirannya sendiri, apalagi saat guru mata pelajaran hari ini masuk.

FAJRI || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang