HAPPY READING CINGU!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA!
FOLLOW JUGA AKUN AKU!
Gomawo!
Umi dan Abi berjalan menyusuri lorong rumah sakit, mencari kamar rawat andin yang di infokan petugas padanya.
"Semoga ibu dan bayinya baik-baik saja ya, Bi," ujar umi, wajahnya berseri karena merasa akan mendapatkan lagi dua orang cucu, rasanya sudah tidak sabar sekali.
"Iya Mi, abi gak percaya kita bisa punya cucu lagi." Abi tak kalah bahagia, ketika ricky mengabarinya bahwa andin telah melahirkan, keduanya tak banyak bertanya lebih jauh memilih untuk melihat secara langsung, tanpa keduanya ketahui dua cucu kembar itu hanyalah angan belaka.
"Ini bukan sih, Bi? kamar dahlia nomor 26?"
"Kayanya sih gitu, yaudah ketok pintunya!"
Menurut wanita paruh baya yang mengenakan gamis panjang serta kerudung lebar itu mengetuk pintu di hadapannya, seraya mengucap salam berharap yang di dalam sana adalah anaknya.
"Eeh, Umi? Abi? Ayok masuk!" Berbanding terbalik dengan wajah berseri kedua paruh baya, raut muram fenly yang menyambutnya membuat umi berfikiran negatif.
"Andiin, Ya Allah anak umi! Gimana? Lancar kan? dimana cucu umi?" Andin memalingkan wajah sedihnya, tak sanggup bertatapan dengan netra penuh harap wanita yang sudah ia anggap ibu sendiri.
"Baik umi, umi apa kabar?" suaranya bergetar, sambil mencium tangan umi dan abi bergantian andin sudah tak bisa menahan embun di matanya lagi.
"Sayaang, Hei! kenapa nangis?" panik umi seraya mnghapus air mata di kedua pipi andin, berusaha mngenyahkan pikiran buruk di kepalanya.
"Maafin andin Umi, Abi, andin gak becus jagain mereka!"
Benar sekali dugaan abi, karena sejak di kabari tadi ia sudah punya firasat, andin melahirkan dua putra kembarnya dalam kondisi kandungan yang belum genap sembilan bulan, apa mungkin terjadi sesuatu?
"Subhanallaah, memangnya ada apa Nak?" Umi sudah tak kuasa menahan gejolak air mata lagi, ia memeluk andin serta ikut menangis, abi dan fenly berdiri mematung di sana, menyaksikan dua wanita yang tengah merasakan sakitnya di tinggalkan.
"Anak aku laki-laki, Mi. Tapi cuma satu, satu lagi gak bisa aku pertahankan! Hiks!"
Tak sanggung mendengar cerita dari mulut seorang ibu yang telah kehilangan buah hatinya, umi segera mengeratkan pelukan keduanya, berharap dengan begitu andin bisa puas menangis dan merasa lega, karena ia pun pernah kehilangan dan itu sangat menyakitkan.
"Sebenarnya ada apa, Fen?"
"Ahh, lebih jelasnya sih fen gak tau abi, tapi ...."
Fenly menjelaskan semua yang ia tahu, dari cerita yang fajri paparkan sampai keduanya dengan panik membawa andin ke rumah sakit bersama Bik Marni, asisten rumah tangga ricky.
"Astagfirullah, Dimana abang kamu sekarang?"
"Nganterin Bibi, kasian. Dia harus istirahat dari semalam gak tidur nemenin kak andin!" jawab Fenly tak merasa canggung sedikitpun, karena seiring berjalannya waktu ia dekat dengan fajri, abi dan umi pun sama sayangnya padanya.
"Oh iyaa, Aji kemana?"
Bukan cuma fenly yang terkejut dua wanita yang kini meredaka tangisnya itupun menoleh bersamaan, pelukan mereka terlepas dan menatap dua lelaki beda generasi itu lama.
"Iya ya? tadi sih pamitnya mau ke kantin tapi udah tiga puluh menit belum balik juga! Apa jangan-jangan_
"Jangan-jangan apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/295773432-288-k387990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJRI || UN1TY
أدب المراهقينMasih adakah tempat untuknya di sini? *pranormal #1 fenly (10-16 juli 2022) #1Brothersick (1 juni - 9 juli 2022) #4 Brothersick (10-16 juli 2022) #30 Fajri (10-16 juli 2022) #12 UN1TY (26 juli 2022-