Hola holaa kawan, maaf lamaaaa ... tapi ini terlalu panjang kalian mungkin bosen bacanya.
HAPPY READING ALL!
💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Fenly terengah begitu merasa jika nafasnya agak sedikit sesak, ketika sadar ternyata seorang suster tengah mengganti masker oksigen yang semual di pakainya dengan nasal canulla.
Melirik ke arah samping di mana ada ricky dan andin tengah tersenyum haru di sana.
Bagaimana ini bisa terjadi? bukannya baru saja ia mendapat kabar jika fajri tengah membutuhkan pertolongan? tapi ....
"Saya permisi!" Begitu suster itu pamit dan berlalu dari ruangan serba putih itu, ricky dan andin bergegas mendekat dan mencium keningnya bergantian.
"Adeknya kakak udah sadar, ada yang sakit?" Ia ingin bangkit tapi sadar begitu perutnya terasa kebas.
"Jangan banyak gerak dulu, kamu baru selesai operasi!" Ucapan ricky membuatnya urung dan kembali berbaring dan menatap keduanya bergantian.
"Aji, di mana?" Ia hanya ingin tahu, karena semuanya terasa janggal.
"Aji gak pernah ke sini sejak sebelum kamu operasi!"
"Dia baik-baik aja kan?" tanyanya penuh selidik, ia tahu seberapa kerasnya pun ricky, tapi fajri adalah salah satu kelemahan pria itu, tidak mungkin untuk tidak mencari tahu.
"Sudahlah Fen, jangan banyak fikiran dulu, perbanyak istirahat supaya cepat sembuh!" ucap andin lembut, mengecup keningnya sekali lagi sebelum mengusap surai pirangnya dengan penuh kasih sayang.
"Hp? mana?" Ricky menghela nafas, dasarnya para remaja tak bisa lepas dari yang namanya benda pintar satu itu.
"Nih, abang baru ngambil dari rumah tadi pagi, siapa tahu kamu butuh. Oh ya kenapa kamu gak kaget soal operasi ini?"
Fenly mengerutkan keningnya heran, tapi tangannya tetap menerima sodoran ponsel dari ricky.
"Fen kan udah tahu kalau udah operasi, terus yang donorin itu_
"Itu siapa?" todong andin begitu adiknya malah berhenti berucap dan seolah berfikir dengan linglung.
"Eh bentar, kok aneh ya?"
"Kamu yang aneh, masa inget orang kamu baru aja sadar habis operasi!"
"HAH?"
Buru-buru fenly mengecek ponselnya, memeriksa pesan yang kemarin ia dan fiki kirimkan, tapi nihil hasilnya kosong dan gak ada pesan apapun yang ia dan fiki kirimkan.
"Kenapa sih?"
"Fenly udah sadar kemarin Kak, terus aji butuh pertolongan Bang ricky!"
"Heuumm ... udahlah sayang. Kejadian biasa kayak gitu, dia baru sadar dari pengaruh bius kan!"
"Itu cuma mimpi Fen, kamu belum sadar sama sekali sejak koma karena obrolan aji waktu itu!"
'Apa ia cuma mimpi, tapi rasanya kayak nyata. kalaupun nyata kenapa gue tahu semuanya?'
"Jangan pegang hp dulu ah, makan dulu!"
Akhirnya ia mengalah membiarkan andin mengambil ponselnya serta menyimpan benda itu agak jauh dari jangkauannya.
***
"Aji udah sadar?" tanya Abi yang datang bersama umi, keduanya baru saja kembali dari rumah, membiarkan shandy dan farhan yang menunggu fajri setelah operasi semalam."Lagi di periksa Bi." Bukan shandy yang menjawab, melainkan farhan, sementara bungsu dari maulana itu terlihat mengacak rambutnya prustasi.
"Kenapa Shan?" Melihat shandy yang hanya diam saja dan tak menjawab pertanyaan umi, farhan menepuk pundak shandy hingga pemuda itu tersadar dan menatap sekelilingnya bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAJRI || UN1TY
Novela JuvenilMasih adakah tempat untuknya di sini? *pranormal #1 fenly (10-16 juli 2022) #1Brothersick (1 juni - 9 juli 2022) #4 Brothersick (10-16 juli 2022) #30 Fajri (10-16 juli 2022) #12 UN1TY (26 juli 2022-