Ohohoho ... mana nih ada yang nunggu gak? Di sini gak ada yg bikin kesel ya... aman-aman aja!
HAPPY READING !!!
***
Fenly bangun lebih awal, melihat fajri yang masih terlelap damai di sampingnya. Menempelkan punggung tangannya di kening fajri dan menghela nafas lega setelahnya.
Panasnya mulai turun, wajahnya pun sudah tak sememerah tadi, hanya pucatnya yang tersisa.
Turun perlahan dari ranjang supaya tak membuat fajri terusik, fenly menarik kursi rodanya mendekat serta menaikinya.
Kakinya lemas dan perutnya akan sakit jika di bawa berjalan, maka dari itu ia memutuskan untuk memakai terus kursi roda supaya tak menyusahkan siapapun.
Kembali ke kamarnya setelah mengambil handuk bekas kompresan yang terjatuh di sisi bantal.
Ia membuka buku pelajaran serta catatan miliknya, dirinya rindu belajar di sekolah. Melakukan tugas osis dan menghukum semua siswa yang melanggar, Ahh mengingat itu semua membuat fenly sedih.
"Fen!"
Fenly menatap pantulan gilang dari cermin, lelaki itu berdiri di sana dengan bersedekap dada.
"Kenapa?"
Gilang menampilkan smirknya, mendekat dan membawa fenly menghadap jendela kamar yang langsung di hadapkan dengan tanaman di halaman belakang.
"Gue cuma mau nanya, beneran mau tobat sampe sini?" tanya gilang tak lupa dengan senyum remehnya, menatap fenly yang terlihat menahan emosinya.
"Oh iya, gue lupa. Hidup Lo kan gak akan lama lagi!"
Mendengar tawa renyah gilang di akhir kata membuat fenly mendorong kursi rodanya ke belakang dengan kuat, hingga membuat gilang mundur beberapa langkah. Tapi tawanya malah terdengar semakin senang.
"Kalau sampai Lo ganggu keluarga gue lagi, jangan harap bisa hidup tenang!"
Fenly itu manusia mutilatif, ia bisa baik tapi sekalinya jahat, gilang sendiri kewalahan melawannya, itu sebabnya gilang memilih fenly sebagai rekan liciknya, satu hal kelemahan fenly yaitu terlalu merasa berhutang budi pada orang lain.
"Owh ... takut! Tapi gue gak akan biarin keluarga 'Gue' bahagia!" ucap gilang dengan menekan kata gue di kalimatnya.
"Lo sadar gak sih Fen? Abang ipar Lo itu lebih percaya gue dari pada kalian berdua?! gue sih seneng, karena akan mudah menghancurkan lewat kepercayaan kepala keluarga ini!"
"Kalau bang ricky gak percaya lagi sama aji, gue yang bakalan jagain dia!"
"Lo? jagain dia? nyadar diri dong, hampir sekarat juga!"
"GILANG!"
Fajri masuk ke dalam kamar fenly dengan berkata tegas, mendengar ucapan gilang membuat ia marah.
Baju seragamnya sudah berganti dengan baju lengan panjang dan training hitam, ia berjalan mendekat dan berdiri di hadapan fenly yang sudah menghadap gilang sejak tadi.
"Kenapa? Ponakan gue yang paling ganteng?"
"Keluar!" dingin fajri sambil menunjuk pintu keluar, menatap mata gilang yang terlihat senang dengan apa yang ia lakukan.
"Baiklah tuan muda Fajri!" ucap gilang dengan wajah berseri-seri, meninggalkan kamar dengan langkah yang di buat-buat.
"Kovel! Lo gak papa kan?"
Fenly tersenyum, menurunkan tangan fajri yang bertengger di bahunya, meninggalkan anak itu keluar kamar lebih dulu.
"Ayo makan malam!"
![](https://img.wattpad.com/cover/295773432-288-k387990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJRI || UN1TY
Novela JuvenilMasih adakah tempat untuknya di sini? *pranormal #1 fenly (10-16 juli 2022) #1Brothersick (1 juni - 9 juli 2022) #4 Brothersick (10-16 juli 2022) #30 Fajri (10-16 juli 2022) #12 UN1TY (26 juli 2022-