HAPPY READING ALL
Sore itu di hari yang sama, andin, fenly juga fajri tengah bersantai di bangku teras depan setelah hujan reda, ketiganya asik mengobrol sesekali membahas sekolah fajri yang sebentar lagi naik ke kelas XII.
"Ukhuk ... ukhuk, ekhem!"
"Kenapa Fen? mau gue buatin minum?" tanya fajri begitu fenly terbatuk, menatap fenly dengan senyum manisnya yang membuat sang empu salah tingkah.
"Gak usah Ji, ntar ngerepotin!" balas fenly tak enak hati, tetapi fajri itu keras kepala akan sangat percuma jika fenly menolaknya.
"Elaah ... santai aja kali fen, kaya sama siapa aja, sekalian gue mau ketoilet! Mami mau di buatin juga?"
"Gak usah Sayang, mami baru aja minum susu ibu hamil."
Fajri mengangguk paham, melangkah memasuki rumah meninggalkan kakak adik yang kembali asik bercengkrama.
"Aji semanja itu sama kamu?"
"Iyalah Kak, masa dia nangis-nangis cuma karena mau aku sembuh, aneh banget kan?" oceh fenly yang sedang menceritakan tingkah fajri beberapa jam yang lalu saat mereka di danau.
"Yeeh, itu sih kakak juga sering. Maksud kamu kakak juga manja gitu?"
"Ee ... gak gitu_
"Jujur aja kalii ... sini kakak cubit pipinya biar ada isinya lagi!"
"Iiihh ... Kak! jangan!"
Sementara itu di dapur fajri sedang mengaduk teh manis hangat untuk fenly, ia tak membuat apapun untuk dirinya karena merasa tak haus sama sekali.
"Tahan dikit napa sih! gue ke toilet dulu deh!" monolognya saat hasrat alaminya tak bisa lagi di tahan, meninggalkan secangkir teh hangat begitu saja.
"Akhirnya pergi juga! kesempatan bagus buat kerjain si aji inimah!"
Gilang masuk dengan mengendap-endap, melirik kanan kiri memastikan tak ada siapapun yang melihatnya.
Ia memasukan sebuah serbuk ke dalam cangkir itu, mengaduknya supaya tak ada endapan apapun yang membuat curiga.
"Mampus! Rasain Lo fajri, habis minum ini Lo bakal sakit perut! ahaha!" Gilang tertawa tanpa suara setelah mengumpati sosok yang hendak keluar dari kamar mandi itu.
"Mas gilang sedang apa?" Gilang secepatnya bergerak ke arah lemari es dan mengambil minuman dingin di sana.
"Ini Bi, saya haus ambil minuman!"
"Ohh ... ya sudah, bibi mau cuci piring dulu!"
"Iya!"
Menarik nafasnya panjang karena lega, Bi marni tak curiga apapun padanya, setelahnya ia meninggalkan ruang dapur untuk menghampiri andin di depan.
"Bibi, lagi apa?" Bi Marni menoleh ke arah fajri yang membuka kulkas dan mengambil satu batang coklat dari sana.
"Ini bibi lagi cuci piring, kamu kebiasaan banget bekuin coklat!" Bibi terkekeh ketika teringat jika fajri suka sekali coklat yang di bekukan, katanya rasanya lebih enak dan lebih keras.
"Ehehe ... iya Bi, gak tau kenapa enak banget pokoknya. Aji ke depan dulu ya Bi, takut fenly nungguin!"
"Ehm heum!"
"Nih Fen minuman Lo!"
"Makasih!"
Gilang membulatkan matanya saat minuman tadi fajri berikan kepada fenly, wajahnya terlihat menegang dan tak tau harus berbuat apa.
"Jangan di minum, Fen!" pekik gilang saat cangkir itu sudah menempel di bibir fenly.
"Loh kenapa?" tanya andin penasaran, apagi melihat ekspresi gilang yang terlihat ketakutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/295773432-288-k387990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJRI || UN1TY
Novela JuvenilMasih adakah tempat untuknya di sini? *pranormal #1 fenly (10-16 juli 2022) #1Brothersick (1 juni - 9 juli 2022) #4 Brothersick (10-16 juli 2022) #30 Fajri (10-16 juli 2022) #12 UN1TY (26 juli 2022-