32. Sesal

1.2K 138 50
                                    

Anyeong cingu!

Gimana? Masih mau lnnjut bentar lagi end loh!

Mau sad atau happy?

Komen di sini 👉

Langkah kaki Rafi memelan seiring sampainya mereka di depan ruang rawat andin, masuk perorang hingga berakhir di dalam sana.

"Ayah gak bisa nge judge aku kaya gini! ayah gak pernah tau rasanya kehilangan itu kaya apa!"

Ricky masih saja mengomel dengan emosi yang belum terkendali, wajahnya masih merah padam, membuat semua orang yang berada di dalam sana mengerutkan kening heran.

"Ada apa ini? Kenapa kamu Rick?" tanya abi mewakili tiga orang lainnya yang sama-sama penasara. Ricky terkejut tapi amarahnya memang sedang sulit di kontrol.

"Gilang?!" Fenly terkejut begitu orang yang masuk terakhir adalah sahabatnya, lelaki yang sama dengan orang yang hampir mencelakai dirinya.

"Andin! jawab aku jujur!" Andin terkejut, begitupun umi yang langsung bangkit menjauh dari hadapan andin, mungkin mereka ingin berbicara serius

"Bener kamu di dorong sama aji?"

'Deg'

Umi, Abi dan Fenly membulatkan matanya tak percaya, apa yang ricky maksud? di dorong? tidak mungkin!

"A_apa maksud kamu Mas?"

"Jangan bohong atau mencoba nutupin sesuatu! aku udah tau segalanya!"

"Rick! Jangan terlalu keras bicara! yang santai supaya istri kamu gak syok!" cegah Rafi yang langsung mendapat helaan nafas panjang dari ricky.

"Bicara apa kamu ini Ricky! jangan sembarangan! Aji gak mungkin ngelakuin hal kayak gitu!"

"Iya Bang! Aji orang baik! Apa jangan-jangan Lo fitnah aji lagi ya!" tuduh fenly tiba-tiba dengan tatapan tertuju penuh pada gilang, bukannya bermaksud tak sopan, tapi dari dulu kehadiran gilang itu malapetaka untuk fajri.

"Jaga omongan Lo, Fen!"

"Emang bener kan? Lo selalu buat masalah di hidup fajri?!" sentak fenly lagi, ia bahkan ingin menghampiri gilang jika bukan di tahan oleh umi, wanita itu nampak diam karena merasa kaget.

"Oke! Aku jujur sekarang!" Andin berucap tegas, tetapi air matanya sudah tak bisa di tahan, mengalir begitu saja, "Sebenernya aji ketahuan pas ngobrol bareng shandy kalau yang donorin ginjal buat fenly itu gilang bukan dia." jelas andin membuat fenly semakin di buat terkejut dengan berita yang bermunculan.

Sementara yang lain termasuk umi dan abi hanya diam menunggu kelanjutan cerita andin, karena keduanya jelas sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa abi dan umi diam? apa sudah tahu kalau selama ini aji bohong?!" tanya ricky tak sabaran, apa hanya dirinya di sini yang gak tau apa-apa?

"Jaga bicara kamu Ricky!" sentak umi ikut terpancing emosi,"Aji gak pernah bohong sama siapapun!"

"Terus kenapa dia gak ngasih tau kita siapa yang donorin ginjal? Malah pura-pura sakit buat narik perhatian?!"

Umi kalap, berjalan cepat menghampiri ayah dari cucunya ini dan menampar pipi kanan lelaki itu kuat, hingga bekas merah nampak jelas di sana.

'plak'

"Kurang ajar kamu Ricky! bukan aji yang gak jujur tapi kamu yang gak pernah dengerin penjelasan dia!"

Ricky bergeming, sementara andin sudah menangis keras dalam pelukan fenly, mengapa semuanya menjadi kacau seperti ini.

FAJRI || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang