Seorang gadis yang berbalut seragam putih abu-abu dengan gaya rambutnya terkuncir itu berjalan pelan menginjakkan kakinya ke sebuah taman sekolah.
Iris hitamnya mengamati sekeliling Taman tersebut, kaki jenjangnya mengantarkannya ke tempat bunga yang luas dan indah disana."Sejuknya." Shenna merentangkan kedua tangannya dan memejamkan mata.
Tiba-tiba seorang pria datang dan dia langsung menarik tali rambut Shenna sampai gadis itu menggeliat.
"GALANG! RESE YA LO!" bentak Shenna agak sedikit emosi dengan kondisi rambutnya yang terurai acak-acakan.
Melihat wajah Shenna yang cemberut karenanya, Galang langsung merapikan rambut gadis itu sampai terurai rapi.
"Gue mau ngomong sama lo," ucap Galang.
"Ya ngomong aja Lang," sahut Shenna.
"Gu-gu-gu..." Tampak terlukis gugup di wajah Galang, keringat dinginnya kini bercucuran dengan setubuh badannya bergemetar.
"Ngomong yang jelas, Lang." seloroh Shenna.
"Gue..."
"Gue pulang ya, kalau lo a-i-u-e-o doang," kata Shenna. Dia melangkahkan kaki meninggalkan Galang.
Cowok itu berbalik arah dan mengejar Shenna, Galang menarik tangan gadis itu hingga terhuyung ke arah tubuhnya.
"Iya gue serius ngomong."
"Gak ada alasan pasti buat jatuh cinta ke lo, Shen. Yang ada cuma perihal hati yang udah menemukan pemiliknya. Dan itu lo, Shenna Calista." Galang berbalik, memalingkan pandangannya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia gerogi, bahkan bunga yang berada di tangannya belum dikasihkan ke Shenna.
Shenna hanya tertawa geli dengan apa yang diucapkan Galang barusan. Perutnya terasa geli, serasa ada sesuatu yang menggelitikinya.
"Lo gak usah ngadi-ngadi deh, kita itu udah sahabatan dari kecil, bahkan lo udah gue anggep kaya abang gue sendiri," kata Shenna sembari mengelus perutnya yang sakit akibat tawanya meledak terbahak-bahak.
"Gue serius, gue suka lo dari gue masih bau kencur sampai gue udah sebesar ini, kok lo malah ketawa sih," kata Galang.
Shenna menepuk kedua bahu Galang pelan sembari berucap, "Galang, gue gak mungkin sama lo, gue udah anggep lo kaya abang gue jadi gak mungkin gue pacaran sama abang gue sendiri."
"Tapi gue pengin lebih dari sekedar sahabat atau abang lo, Shen." kekeh Galang.
"Gue gak bisa Galang."
"Bisa, kita coba ya. Gue sayang banget sama lo." mohon Galang.
"Gue udah punya Skara, Lang."
Tanpa basa-basi Shenna langsung pergi dari tempat tersebut, dia tak mau membicarakan masalah ini lebih lanjut lagi, karena dia takut saling menyakiti satu sama lain.
"Maafin gue, Lang." lirih Shenna.
Galang mengusap wajahnya kasar, ekpreksi wajahnya sangat gusar. Ia berteriak dan melangkah mendekat ke pohon lalu memukuli pohon tersebut.
"Kenapa? Kenapa lo nolak gue Shen? Kita udah lama sama-sama, kenapa gak ada rasa sedikitpun di hati lo buat gue?"
Alleta sengaja menuju ke taman lagi untuk memberi selamat kepada Galang dan Shenna. Dia pikir, keduanya sudah jadian.
"Shenna kemana Lang?" tanya Alleta, bingung.
"Shenna nolak gue Le. Selama ini, dia cuma anggep gue sahabat," balas Galang sambil meremas tangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKAR
JugendliteraturPROSES REVISI Askara Putra Reynand. Laki-laki dengan sifat dan sikap yang susah untuk ditebak. Hidup di jalanan sebagai ketua geng motor itu pilihannya. Karena, rumah tempat singgah itu omong kosong. Baginya, rumah adalah tempat dimana air mata bera...