Sabtu ini, Skara akan melangsungkan balapan dengan beberapa anggota geng motor lainnya, termasuk geng motor Argasa dimana geng motor itu adalah musuh bebuyutan Alaskar Geng.
Seluruh pasukan beberapa geng motor, kini tengah memenuhi sirkuit balap. Termasuk, inti Alaskar yang sudah bersiap-siap untuk menyaksikan balapan sang ketua.
Brumm.. Brumm..
Suara gas motor di bunyikan bersama-sama dengan sesekali saling pandang ke arah lawan mereka. Di sebelah Skara, ada Nathan dari perwakilan Argasa Geng yang ikut terjun dalam balapan liar yang diadakan setiap satu tahun sekali.
Nathan mengacungkan jempolnya pada Skara kemudian membalik acungkan jempol itu ke bawah untuk meledek dan memancing amarah Skara. "Lo bakal kalah, Kar."
Bukannya terpancing, justru Skara terkekeh mendengarnya. "Kita lihat nanti," ucap Skara.
"Kita buktikan saja," celetuk Nathan sembari mengangkat alis kanannya.
Pertandingan akan segera di mulai, semua peserta tampak sudah sangat siap.
Seorang cewek cantik membawa bendera kian berjalan dan berdiri di tengah-tengah antara motor mereka. Cewek cantik dengan body seksi itu segera menghitung.
Satu...
Dua...
Tiga...
Dalam hitungan ketiga, bendera itu di jatuhkan ke aspal bersamaan dengan laju beberapa motor yang melesat sangat kencang.
Suara teriakan para penonton sudah tidak terdengar lagi semenjak mereka sudah berjalan lumayan jauh, hanya suara motor yang terdengar di telinga mereka. Semua peserta kini hanya terpusat pada jalanan.
Sejauh ini jarak mereka masih sangat dekat, namun sekarang Nathan unggul dari beberapa peserta lainnya termasuk Skara.
Tidak mau kalah dengan Nathan, Skara pun mulai memfokuskan dirinya pada jalanan, memacu gas motornya dengan cepat agar bisa lebih unggul posisinya dari Nathan. Pada tikungan pertama, Skara berhasil meraih posisi paling depan, dia melihat ke arah spion motornya yang menampakkan Nathan tengah memandang kesal ke arahnya. Skara menampilkan senyuman merekah karena berhasil menyimpang posisi Nathan.
Tetapi, beberapa detik kemudian, justru Nathan kembali meraih posisi paling depan dibandingkan dengan posisi peserta lainnya yang masih jauh dari posisi Nathan dan Skara.
Kini, keduanya saling simpang siur, suasana mendadak tegang ketika ada tikungan kedua yang menggabungkan perjalanan mereka dengan garish finish. Suara penonton kembali terdengar karena mereka akan menginjak kemenangan itu.
Sungguh, perasaan Nathan begitu jengkel, tidak terima karena selisih detik saja, mereka akan menginjak garis Finish, sementara Skara masih unggul di depannya. Hal itu tidak boleh terjadi, Nathan harus menjadi pemenang balapan ini. Pikirnya. Nathan terus menambah kecepatan laju motornya dan kini posisinya bersebelahan dengan motor Skara. Lalu, dia berniat untuk curang, Nathan berusaha menyenggol motor Skara agar terjatuh, namun Skara bisa menghindarinya.
Kecepatan laju motor Skara semakin meningkat, Sebentar lagi dia akan menginjak garis finish. Garis itu sudah ada di depan mata untuk menyambut kemenangannya.
Satu...
Dua...
Tiga...
Skara berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu dan menjadi juara pertama di edisi balapan tahun ini. Dia berhasil membawa kemenangan lagi setelah bertahun-tahun mendapat julukan raja jalanan karena setiap tahun memenangkan balapan ini. Sorak sorai heboh menyambut kemenangan Skara membuat suasana sirkuit balap menjadi ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKAR
Teen FictionPROSES REVISI Askara Putra Reynand. Laki-laki dengan sifat dan sikap yang susah untuk ditebak. Hidup di jalanan sebagai ketua geng motor itu pilihannya. Karena, rumah tempat singgah itu omong kosong. Baginya, rumah adalah tempat dimana air mata bera...