31. My Angel

2.3K 171 33
                                    

Waktu menunjukkan pukul 18.00 Wib. Kini, waktunya Arka menjemput Shenna untuk menghadiri undangan Skara sesuai instruksi dari laki-laki itu.

Me: Gue udah di depan. Disuruh jemput lo sama pak bos.

Shenna: Oh oke.

Menit setelahnya, Shenna keluar dari dalam rumah. Gadis itu terlihat cantik malam ini dengan tubuh yang berbalut dress nude ditambah bando mutiara di rambutnya yang terurai indah.

"Adek gue cantik banget." puji Arka, terpesona dengan kecantikan Shenna.

"Bisa aja, Bang," jawab Shenna malu-malu.

"Beneran. Lo itu cantik banget, Shen. Pasti Skara gak bakalan kedip tuh kalau ngelihat lo," puji Arka.

"Mata gue aja gak kedip-kedip nih," sambung Arka sambil tertawa.

"Hahaha, biarin, biar matanya panas."

Di tengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba Galang datang dengan berpakaian sangat rapi. Laki-laki itu turun dari motornya.

Galang memperhatikan Shenna dari atas sampai bawah. Matanya tak berkedip sama sekali. "Wih cantik banget lo, Na. Udah siap jalan sama gue nih berarti?"

"Eh siapa bilang Shenna mau jalan sama lo?" tanya Arka. "Shenna itu mau pergi sama gue ke suatu tempat alias mau ketemuan sama Skara," lanjutnya.

Galang mengangkat sudut bibirnya. Dia berkacak pinggang. "Tengil banget lo, orang Shenna mau jalan sama gue."

"Tanya sama Shenna mau ikut gue apa lo," kata Arka.

Galang menoleh ke arah Shenna. "Lo mau jalan sama gue, kan?"

Shenna dihadapkan pada situasi bingung saat ini. Dia masih diam di tempat sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Emm.. Anu, Lang. Sorry, gue udah janjian dulu sama Skara," kata Shenna tak enak hati.

"Harusnya lo ngomong dari awal atau sekedar balas chat gue biar gue gak berharap," ucap Galang.

"Ya sorry, gue lupa. Soalnya lagi fokus belajar dandan kayak gini," kata Shenna.

Galang menghembuskan napasnya. Dia menarik senyuman tipis lalu berkata, "Yaudah have fun." lalu, dia pergi begitu saja dengan perasaan tak karuan.

Wajah Shenna menjadi murung saat melihat kepergian Galang. Lalu, Arka berinisiatif untuk mendekat ke gadis itu lalu menarik pelan sudut bibir gadis itu agar tersenyum. "Gak boleh sedih di hari yang baik."

"Tapi, Galang marah...."

"Kalau Galang berani marah sama adek gue biar gue sunatin burungnya dua kali."

Shenna langsung tertawa mendengarnya, tangannya menggeplak pundak Arka. "Bisa aja, Abang, haha."

Arka ikut tertawa, tapi tak lama, dia melirik ke arah jam yang berada di tangannya. "Sudah jam segini, mending gue pamit dulu sama orang tua lo terus kita langsung jalan."

"Oke, Bang."

Saat kedua remaja itu masuk ke dalam rumah Shenna, diam-diam Galang masih memperhatikan mereka. "Sepenting itu Skara buat lo? Meskipun dia cuma jadiin lo pacar pura-pura?" laki-laki itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Lo lihat aja, Shen. Gue bakal bikin kejutan seru buat dia."

******

"Bang, di depan kayak anak-anak Alaskar," tunjuk Shenna pada gerombolan anak motor yang sedang kebut-kebutan. Dari gerak-gerik mereka seperti orang yang ingin tawuran, orang-orang yang siap memakan mangsanya.

ALASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang