Jennie POV
Lisa terasa hangat, lengannya terasa sangat pas di tubuhku yang kecil. Dia memelukku erat-erat dan aku bisa merasakan setiap napas yang dia hembuskan di leherku. Dia hanya mengenakan sport bra dan perutnya yang kencang benar-benar menggairahkan. Ditambah ciuman! Ciuman itu membuatku mabuk dan aku ingin menciumnya lebih lagi.
Ya Tuhan, aku mulai memikirkan hal-hal yang bisa kulakukan dengannya.
"Jen, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Kupikir dia akan meminta ciuman lagi tapi kemudian-
"Apakah kau meminum cokelat panas?" Dia bertanya dan aku menarik diri untuk melihatnya.
Dia mengerjap, matanya telah kembali ke warna normalnya.
"Ya, kenapa?" Aku bertanya dengan sedikit kekecewaan karena dia tidak meminta ciuman lagi.
"Bolehkah aku memintanya?" Dia bertanya dan aku mengangkat alis.
Aku tidak percaya wanita ini.
"Ya. Aku akan mengambilkanmu secangkir" aku berbalik dan pergi ke dapur.
Saat aku sedang menyiapkan cokelat panas untuk Lisa, aku memperhatikan dia dengan mata penasaran saat dia berkeliaran di sekitar ruangan kecilku. Dia terlihat begitu asing di ruang tamuku yang sederhana. Aku tersenyum sendiri dan merasa senang saat menuangkan cokelat panas untuk Lisa.
"Ada apa dengan senyum itu?" Aku tersentak dan hampir menjatuhkan ketel, tetapi kemudian Lisa bisa menangkapnya dalam sekejap mata.
"Hati-hati, wajan" godanya dan meletakkan ketel kembali di atas meja.
"Yah! Berhenti memanggilku wajan" kataku dan memberikan cokelat panasnya.
"Bercanda" dia mengedipkan mata dan kurasa aku baru saja mati.
Lisa membawa cangkir ke mulutnya dan aku khawatir ketika dia mulai meminum cokelat panas itu tanpa jeda.
"Lisa hati-hati itu masih panas!" Aku mencoba memperingatkannya tetapi dia tidak mendengarkan dan terus menenggak cokelat panas yang aku buat.
Aku melihat Lisa dengan takjub saat dia meneguk cokelat panas tanpa henti. Mataku turun ke pangkal leher Lisa, jakunnya naik turun dan aku harus menggigit bibir bawahku saat melihatnya. Aku merasakan panas mulai naik saat melihat perut kencang Lisa yang melentur saat dia mengambil tetes terakhir dari cangkir.
"Fuck Jennie Kim, rasanya enak" erangnya dan menjilat bibirnya hingga bersih.
Mengapa itu terdengar seksual?
Oke Jennie, tenangkan dirimu!
"Jen, kau baik-baik saja?" Lisa meletakkan cangkir di meja dapur.
"Ya, kenapa tidak?" Aku berbohong tapi Lisa tersenyum.
"Aku tahu kau sedang menatapku" dia mengedipkan mata dan menjatuhkan diri di sofa sementara aku tercengang dengan rona merah di wajahku.
"T-tidak, aku tidak!"
Sempurna! Kenapa harus gagap?! Sekarang lebih jelas bahwa kau menatapnya!
"Ya, benar" Lisa menyeringai dan aku memutar mataku saat aku membelakanginya. Aku meletakkan kedua cangkir kami di wastafel dan duduk di samping Lisa di sofa.
Aku menatap Lisa selama beberapa detik dan mengumpulkan semua keberanian yang aku miliki dalam diriku.
"Lisa...." aku memulai dan dia melihat ke arahku.
"Hmm?"
"Matamu, kenapa- maksudku.. Uhm, tidak apa-apa jika kau tidak mau menjawab tapi aku benar-benar penasaran kenapa.." aku ragu sejenak tapi kemudian Lisa melakukan sisanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Renegade - JENLISA (ID) GxG ✔
FanfictionKetika seorang malaikat diusir dari surga, mereka menyebutnya Renegade (pemberontak). Ada 3 aturan sederhana bagi seorang Renegade untuk bereinkarnasi: 1. Nama harus tetap tidak diketahui 2. Identitas dan bentuk aslinya harus dirahasiakan 3. Terakhi...