Jennie POV
"Karena aku pernah menjadi malaikat pelindungmu"
Aku tidak bermaksud bertingkah seperti wanita menyebalkan yang sombong kepada teman-teman Lisa. Tapi saat kata-kata itu keluar dari mulutnya, aku membentak dan pergi.
Aku lolos dari rasa sakit segera setelah dia memberitahuku siapa dia. Untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, aku merasa dikhianati- kecewa karena selama ini aku memiliki malaikat pelindung yang tidak pernah menajagaku.
"Princess?"
Aku menoleh ke pintu dan melihat Lisa mengintip ke dalam jadi aku menarik selimut dan bersembunyi darinya. Setelah beberapa detik, aku mendengar pintu ditutup dan merasakan Lisa duduk di tempat tidur.
"Bicaralah padaku baby, kau tahu aku tidak bisa membaca pikiranmu dan itu menyakitkanku jadi tolong"
Sambil menghela napas, aku menarik selimut yang menyembunyikanku dan melihat Lisa bersandar di bingkai tempat tidur dengan ekspresi khawatir. Dia mengatupkan rahangnya saat dia menatapku dengan ekspresi sedih di wajahnya yang cantik.
"Maafkan aku princess, aku hanya.. aku tidak-"
Dia menundukkan kepalanya tapi aku melihat diq mengerutkan dahinya.
Aku tidak ingin melihat Lisa mengerutkan dahi, itu tidak cocok untuknya. Aku duduk dan menyingkirkan kerutan di dahinya.
"Berhenti mengerutkan dahimu" aku cemberut.
"Tidak bisa membaca pikiranmu membunuhku ketika kau seperti ini, princess. Kau harus memberitahuku apa yang kau pikirkan atau aku akan menjadi gila sebentar lagi"
Memperhatikan Lisa, dia terlihat khawatir dan terganggu. Dia terlihat seperti manusia normal tapi tidak, dia adalah malaikat jatuh yang seksi- malaikat jatuhku.
Dengan satu helaan napas terakhir, aku mengumpulkan keberanian untuk berbagi segalanya. Aku tidak pernah ingin menyimpan rahasia darinya, selamanya.
"Aku minta maaf karena berjalan keluar.."
Aku menggigit bibir bawahku dan menatap Lisa dengan air mata mengalir di sudut mataku.
"Aku- aku kecewa karena aku memiliki pelindung selama ini. Sejak orang tuaku meninggal, aku berhenti percaya pada mereka. Mengetahui bahwa mereka tidak ada mengurangi rasa sakit mengapa hidupku begitu malang"
Lisa meraih tanganku dan menarikku untuk bersandar di dadanya. Aku meringkuk di dadanya sementara dia bersandar di kepala ranjang dan menyisir rambutku.
"Aku merindukan mereka Lisa, aku merindukan orang tuaku. Mengapa dunia begitu tidak adil? Mereka tidak melakukan kesalahan dalam hidup mereka. Mereka selalu menjadi orang yang baik untuk orang-orang mereka dan orang tua yang baik untukku. Jika malaikat pelindung memang ada, mengapa mereka membiarkan orang tuaku mejinggal?"
Air mata tidak berhenti saat mereka mulai jatuh.
"Jika dia adalah malaikat pelindungku, mengapa dia membiarkanku menderita seumur hidupku??? Mengapa???"
Aku menangis dan lengan Lisa memelukku erat-erat, lengannya yang panjang dan ramping memeluk tubuh kecilku seolaj aku adalah gelas yang rapuh. Takut dia akan menghancurkanku lebih dari yang sudah terhadi, dia mencium puncak kepalaku selembut bulu.
"Aku minta maaf karena kau harus melalui semua itu, princess. Kalau saja aku datang lebih awal, aku bisa melindungimu"
Aku menggelengkan kepalaku dan bergumam di dadanya.
"Itu bukan salahmu, bukan"
Dia menyisir rambutku dan aku merasa aman.
"Begitu juga Chaeng, sayangku"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Renegade - JENLISA (ID) GxG ✔
FanfictionKetika seorang malaikat diusir dari surga, mereka menyebutnya Renegade (pemberontak). Ada 3 aturan sederhana bagi seorang Renegade untuk bereinkarnasi: 1. Nama harus tetap tidak diketahui 2. Identitas dan bentuk aslinya harus dirahasiakan 3. Terakhi...